MOJOK.CO – Restoran cepat saji menyajikan nasi mereka dengan dibungkus kertas. Masalahnya cara makan nasi KFC dan nasi McD itu yang benar gimana sih?
Belakangan ini keributan di media sosial tampak seperti disponsori oleh restoran cepat saji. Netizen berdebat soal cara makan nasi KFC dan nasi McD yang penyajiannya dibungkus kertas itu. Memang, nggak kayak di warteg-warteg yang nasinya terbentang di selembar piring.
— ︎ ︎ (@heeburans) June 8, 2021
Orang yang nggak pengin banget tangannya kotor biasanya memilih untuk membuka sedikit demi sedikit pembungkus nasi KFC atau nasi McD, untuk kemudian menggigitnya. Mirip sama cara makan onigiri, nasi kepal khas Jepang. Nah, setelah gigit nasi, biasanya mereka pun gigit lauk atau ayamnya. Ya pakai tangan juga. Mekanismenya jadi mirip ngelalap cabai saat makan gorengan. Nasi di tangan kanan, ayam di tangan kiri, atau bisa juga sebaliknya.
Kadang, orang yang memihak kubu cara makan ini aneh. Katanya kan penguin tangannya tetap bersih, tapi sama juga tangan yang lainnya pegang ayam. Kenapa ya nggak sekalian aja makan nasi KFC dan nasi McD layaknya orang Indonesia pada umumnya kalau di warteg? Kan sama aja cuci tangan….
Sebenarnya nggak masalah menerapkan cara makan ala warteg di restoran cepat saji. Toh, bendera kita masih tetap Merh Putih kok. Gelar saja nasinya di meja, kalau perlu dibeberkan biar cepat dingin. Dengan begitu nggak perlu susah payang membuka kertasnya sedikit demi sedikit waktu lagi asyik makan.
Cara ini bikin kamu bisa memfungsikan jari-jarimu untuk mengepalkan nasi dan lauk. Sungguh sebuah praktik sunah rosul yang mantap bagi umat Muslim. Kalau bukan Muslim juga kamu nggak rugi, nggak dosa. Lagian, kabarnya, makan pakai tangan begini lebih sehat, melancarkan sirkulasi darah, bahkan membantumu mengontrol porsi makan. Ya baru kabarnya sih, tapi lebih baik ada kabar kan daripada dicuekin?
Masalahnya kalau makan nasi KFC dan nasi McD layaknya makan onigiri, kamu nggak bisa melahap nasi dan lauknya sekaligus dalam satu suapan. Tidak ada kolaborasi yang ciamik saat nasi, ayam krispi, dan saus-saunya menyatu di mulut, menciptakan sebuah ledakan kenikmatan surgawi. Cara makan gigit nasi baru gigit lauk itu malah bikin rasa yang dihadirkan restoran cepat saji terkesan terpisah-pisah. Duh, sayang banget. Kamu pikir nasi ayam restoran cepat saji itu kayak gorengan dan cabai lalap? Padahal nasi dan ayam di sana adalah makanan yang benar-benar makanan berat menurut orang Indonesia. Nggak kayak gorengan yang dianggap cemilan walau kalorinya bisa lebih banyak.
Cara makan nasi ala warteg ini memalukan?
Haaash… coba ditinjau ulang definisi malu bagi diri kalian masing-masing itu apa. Makan nasi KFC dan nasi McD kayak makan onigiri mungkin terdengar lebih fancy, levelnya di atas makan warteg lah. Tapi, mengabaikan kenyamanan cuma karena gengsi itu lebih menyebalkan. Mempertahankan jati diri bangsa dengan makan ala warteg jauh lebih membanggakan, dan tentu saja, lebih nyaman.
Jadi, kalau ada netizen yang malu banget karena barusan pakai cara makan ala warteg, mungkin blio layak dibina kembali. Nasionalismenya kurang kuat, pengalaman makan di restoran cepat sajinya kurang banyak, dan yang jelas nggak paham kenikmatan surgawi. Uwh! Lagian apa salahnya menampilkan diri kita di depan si doi tanpa gengsi sih? Semakin kamu menampilkan dirimu apa adanya, semakin nyaman dia untuk bertahan. Duh, malah jadi nasihat cinta.
BACA JUGA KFC Jualan CD Musik, Strategi Pasar Nggak Nyambung yang Ternyata Berhasil dan tulisan AJENG RIZKA lainnya.