Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Kontradiksi di Dalam Harta, Takhta, Chef Renatta yang Menggelikan

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
11 Maret 2020
A A
chef renatta, renatta moeloek mojok.co

chef renatta, renatta moeloek mojok.co

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Harta, takhta, Chef Renatta adalah kontradiksi yang diciptakan dan diproduksi ulang agar selalu relevan dengan jaman yang menggelikan.

Renatta Moeloek adalah kunci persatuan, katanya. Negara yang penuh konflik dari hal paling kecil seperti bubur diaduk atau tidak hingga hal besar seperti pro Omnibus Law atau tidak ini bisa disatukan oleh Chef Renatta. Harta, takhta, Chef Renata, katanya.

Kita bisa mengganti Chef Renatta dengan siapa saja. Harta, takhta, Raisa atau harta, takhta, Isyana. Asalkan huruf terakhirnya –a, masih masuk. Kalau harta, takhta, Luhut tentu nggak masuk.

Tapi melihat jargon itu diulang di mana-mana, saya jadi geli sendiri. Harta, takhta, Chef Renatta tentu saja pelesetan dari harta, takhta, wanita. Andai saja orang-orang mau membaca atau membuka hape mahal mereka untuk mencari arti harta, takhta, wanita pasti mereka juga lumayan geli.

Formulanya selalu begini, ada satu publik figur yang dicintai karena fisik atau kejadian viral akan dibuat pelesetannya. Entah pelesetannya itu bermuatan seksis, rasis, atau kontradiktif sekali pun, selama angka impresi terhadap hal tersebut tinggi maka semua sah saja. Memasalahkan pelesetan tersebut berujung hujatan dan dianggap orang yang berusaha untuk menjadi seseorang yang menyebalkan.

Harta, takhta, wanita adalah (yang dianggap) tiga fitnah dunia. Ketika seseorang terjerumus kepada ketamakan terhadap harta, mengejar takhta, dan jatuh terhadap godaan wanita maka seketika dia hancur. Ketika seseorang terlena dengan dunia, maka kehidupannya akan menghilang tanpa makna dan hancur tanpa arti. Ketiga hal tersebut hanya jadi simbol, intinya tetap kalau terlena ya bakal remuk, simpelnya seperti itu.

Lalu tolong beri saya satu alasan, selain demi kebutuhan konten dan humor, tiga penghancur dunia itu justru digunakan untuk menggambarkan betapa majestic Renatta Moeloek?

Trophy Eyes, band rock dari Australia terkenal dengan single “Chlorine”, yang bercerita tentang orang yang menyelamatkan dirinya dari kematian justru bunuh diri beberapa minggu kemudian. Good Charlotte dengan lantang menyanyikan “i swear the happiest the day of my life is the day that I die”. Kedua band tersebut mengolah perasaan takut dan sedih menjadi suatu sajian baru yang bisa dinikmati dengan tenang. Dan saya yakin, orang-orang yang membunyikan harta, tahta, Chef Renatta mungkin berusaha mereplikasi hal tersebut.

Media sosial memang kejam dan punya akibat buruk yang nyata; banyak orang ingin terkenal dan berada dalam lingkaran ketenaran. Kita harus menyiapkan bergalon-galon kesabaran saat membuka media sosial karena kita akan menemui banyak orang yang berusaha keras untuk terkenal dengan cara paling bodoh. Semakin kita dihujat karena kebodohan kita, semakin besar kemungkinan kita meraup untung dari hal tersebut. Tak percaya? Lihat Atta Halilintar.

Renatta Moeloek mungkin tidak mempermasalahkan dirinya jadi pengganti kata “wanita” dalam tiga fitnah dunia tersebut. Mereduksi makna suatu jargon, pepatah, atau istilah untuk kepentingan viral itu sudah menjadi kebiasaan, dan Cgef Renatta mungkin memahami ini hanya lucu-lucuan. Sekali pun ini hal yang amat kontradiktif dan menghina kemampuan berpikirmu, hal ini akan selalu terulang dalam bentuk lain.

Sekali pun saya berapi-api menghujat pelesetan liar yang bodoh ini, saya tahu mempermasalahkan pelesetan jargon ini mungkin akan menjadi hal sia-sia, karena hidup di negara ini memang harus berbesar hati mendengar tiap hari ada ucapan yang berlawanan dengan tindakan. Pemerintah yang mencla-mencle akan selalu menjadi contoh kontradiksi paling sahih.

Harta, takhta, Chef Renatta akan selalu didengungkan dan diproduksi ulang ketika ada tokoh lain yang parasnya enak dipandang. Racun dan madu akan terus dicampur sembari berharap dari ramuan itu, kesembuhan akan muncul. Tapi hal yang luput kita perhatikan adalah munculnya pelesetan yang amat kontradiktif itu menandakan bahwa kita terlalu sakit hingga kita tidak bisa berpikir.

BACA JUGA Apresiasi untuk Sutrisna Wibawa, Rektor yang Merevolusi UNY dan artikel menarik lainnya di POJOKAN.

Terakhir diperbarui pada 12 Maret 2020 oleh

Tags: chef renattaRenatta moeloek
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

chef renatta mojok.co
Kilas

Cara Terbaik Menikmati Mangut Lele Mbah Marto ala Chef Renatta

10 November 2022
ilustrasi Kreator Video Masak Nggak Usah Dandan Lebay, Elegan Kayak Chef Renatta Dong mojok.co master chef farah quinn chef devina chef juna
Pojokan

Kreator Video Masak Nggak Usah Dandan Lebay, Elegan Kayak Chef Renatta Dong

21 Oktober 2021
MasterChef Indonesia Program Rekayasa Saja? Berikut Bagian-bagian yang Terduga Rekayasa
Esai

Kenapa MasterChef Indonesia Bikin Sebal Orang-orang Desa?

18 Juli 2021
Rahasia Pakaian Hitam Chef Renatta mojok.co
Pojokan

Rahasia Pakaian Hitam Chef Renatta

20 Februari 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.