Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Jokowi, Fadli Zon, dan Fahri Hamzah Memang Sudah Selayaknya Berlatih Tinju

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
21 November 2019
A A
tinju
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Dalam beberapa waktu terakhir, di sosial media, beredar postingan video tentang kesibukan dua sosok kompatriot Fahri Hamzah dan Fadli Zon yang sama-sama sedang berlatih tinju.

Fadli Zon, melalui akun Twitternya, mengunggah video saat dirinya berlatih sparing dengan petinju nasional Jojo Tjandra. Dengan gayanya yang khas, Fadli Zon melayangkan pukulan-pukulannya (yang tentu saja sangat tidak mematikan itu) kepada Jojo.

Postur tubuhnya yang lebih menyerupai Don King tidak serta merta membuat Fadli Zon kehilangan kepercayaan dirinya. Ia tetap pasang lagak sebagai petinju.

Sementara itu, Fahri Hamzah, juga tak mau ketinggalan. Sama seperti Fadli Zon, ia juga turut mengunggah video saat dirinya sedang berlatih tinju. Bedanya, ia tidak melayangkan pukulan-pukulannya pada lawan sparingnya, melainkan pada samsak latihan.

Pukulan-pukulan Fahri Hamzah sepintas lalu tampak jauh lebih bertenaga ketimbang pukulan Fadli Zon. Yah, mungkin Fahri Hamzah memukul samsak sambil membayangkan bahwa samsak di depannya adalah simbol partai yang dulu sempat memecatnya sebagai kader. Mungkin. 

Ada kegeraman dan kegemasan pada setiap pukulan yang ia layangkan. Pukulan yang sangat menggelora.

Adegan latihan tinju dua politisi ini mau tak mau mengingatkan kita pada sosok Jokowi yang beberapa waktu yang lalu juga sempat mengunggah video saat dirinya berlatih tinju di istana Bogor.

Saat itu, Jokowi berlatih tinju bersama seorang pelatihnya yang bernama Abed.

Banyak respons yang muncul terkait dengan momen latihan tinju yang dilakukan oleh tiga politisi kita ini. Terlepas dari segala pro-kontra yang ada, saya merasa bahwa apa yang sudah dilakukan oleh Fahri Hamzah, Fadli Zon, dan Jokowi adalah hal yang bagus.

Di jaman sekarang, utamanya di Indonesia, tinju memang menjadi olahraga yang cocok dan menarik untuk digeluti. Selain itu, ada beberapa hal lain yang membuat langkah tiga politisi di atas menjadi layak untuk diapresiasi.

Menjaga keutuhan inventaris ruang sidang

Sudah bukan rahasia lagi bahwa kerap terjadi keributan saat sidang di DPR baik tingkat nasional maupun tingkat daerah. Keributan saat sidang ini kerap memakan korban berupa inventaris gedung sidang yang rentan rusak, sebab banyak kursi yang dilempar dan juga meja yang dipukul-pukul.

Nah, jika banyak politisi menggeluti dan berlatih tinju, maka ke depan, saat mereka bersidang dan timbul emosi karena perbedaan pendapat antar fraksi, mereka tak perlu lagi melempar-lempar kursi atau memukul-mukul meja. Cukup datangi lawan fraksi mereka, ajak berduel dan saling pukul.

Ruang sidang terjaga. Rakyat bahagia.

Iklan

Menjaga khittah dua tangan

Di Twitter, kita kerap menyaksikan banyak orang yang saling serang lewat twit atau DM tapi blas nggak pernah bertemu. Nah, aktivitas latihan tinju yang dilakukan oleh para politisi ini bisa menjadi jalan pembuka bagi banyak masyarakat untuk mulai menggunakan cara lama dalam menyelesaikan masalah di dunia maya.

Orang-orang banyak yang mengatakan bahwa “Tuhan menciptakan tangan adalah untuk baku hantam”, dan inilah saat yang tepat untuk mulai mempraktikannya.

Tinggalkan twitwar, mulai realwar.

Hiburan untuk rakyat

Selama ini, yang terjadi dalam konstelasi politik kita adalah rakyat saling pukul dan saling hantam, sedangkan politisinyaya justru kadang saling rangkul, apalagi setelah ada bagi-bagi jabatan. Ini tentu saja tidak adil. Rakyat sudah miskin, masih harus berkelahi. Sedangkan para politisi yang kaya malah bisa saling bersulang dan berdansa bersama.

Inilah saatnya bagi rakyat untuk bisa melihat para politisi yang mereka dukung saling beradu pukulan. 

One Pride MMA sudah sering bikin Laga Selebriti. Kini sudah saatnya mereka bikin laga politisi.

Tentu akan menjadi hiburan yang paripurna bagi rakyat kalau mereka bisa melihat Fadli Zon dan Fahri Hamzah saling pukul. Ini bukan lagi eranya Serizawa vs Genji, ini eranya Fadli vs Fahri.

Ikhtiar untuk melahirkan politik yang sehat

Latihan tinju memerlukan tubuh yang segar, sehat, dan prima. Itulah sebabnya sangat perlu bagi para politisi untuk mulai melirik olahraga ini.

Dengan menggeluti tinju, maka mereka bakal punya tubuh yang bugar dan sehat. Ingat, dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat.

Bisa jadi, kebijakan-kebijakan ngawur yang selama dibikin oleh para politisi itu salah satunya karena jiwa mereka yang tidak kuat yang mana sumbernya adalah karena tubuh mereka tidak sehat.

Bisa jadi.

Pengganti Catur

Olahraga yang baik untuk politisi sebenarnya adalah catur, sebab olahraga tersebut melatih berstrategi. Tapi karena beberapa waktu yang lalu beredar video Ustad Abdul Somad yang menyebut bahwa catur bisa berpotensi haram, maka ya sudah, diganti tinju saja.

Eh, memangnya tinju nggak haram, ya?

Ya semoga nggak. Yang penting kalau mau mukul, assalamualaikum dulu. Yang penting akadnya jelas.

Terakhir diperbarui pada 21 November 2019 oleh

Tags: Fadli ZonFahri Hamzahjokowitinju
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO
Kilas

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO
Kilas

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Pacu Jalur Direcoki Pemerintah Jadi Cringe dan Nggak Seru Lagi MOJOK.CO
Esai

Saat Negara Turut Campur Aura Farming Pacu Jalur, Semua Jadi Terasa Cringe dan Nggak Seru Lagi

14 Juli 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025

Video Terbaru

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.