Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Harun Masiku Fans Club dan Sahabat Juliari Bersatu Tak Bisa Dikalahkan

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
4 September 2021
A A
Mendukung Langkah KPK Menggandeng Napi Koruptor dalam Program Penyuluhan Antikorupsi

koruptor

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Tiba-tiba di halaman Gedung DPRD DKI, muncul karangan bunga dari “Harun Masiku Fans Club” dan “Sahabat Juliari”. Hehe.

Karena nila seucrit, rusak susu sebelangga. Pepatah inilah yang termanifestasikan dengan paripurna di halaman Gedung DPRD DKI Jakarta, di Kebun Sirih, Jakarta Pusat, baru-baru ini.

Buat kamu yang belum tahu, sejak Kamis 2 September 2021 kemarin, sudah muncul karangan bunga sebagai bentuk dukungan fraksi PSI dan PDIP di DPRD Jakarta. Kedua fraksi ini kabarnya telah menggulirkan hak interpelasi ke Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengenai Formula E.

Kalau kamu bingung apa itu hak interpelasi, intinya itu hak dari anggota DPRD Jakarta untuk meminta keterangan kepada Pemerintah Daerah Jakarta (yang dipimpin Anies) mengenai suatu kebijakan strategis. Nah, kebijakan strategis itu ya soal Formula E itu tadi.

Lanjut. Sejak PDIP dan PSI menggulirkan hak interpelasi itu, karangan bunga dukungan bermunculan. Intinya karangan bunga itu kelihatan banget menjilatnya mendukung dan menyindir Pak Gubernur.

Salah satunya, misal, tertulis begini: “Terima kasih PDI-P & PSI penjaga amanat & uang rakyat DKI.”

Lalu di bawahnya tertulis dari “Pemerhati Makan Malam”. Pesan yang merupakan sindiran ke Anies Baswedan yang sempat mengadakan acara makan malam dengan 7 fraksi DPRD DKI Jakarta.

Lucunya, di tengah-tengah rimbunnya karangan bunga tersebut, tiba-tiba muncul dua karangan bunga yang juga memberi ucapan selamat ke PDI-P dan PSI tapi dengan embel-embel menusuk ulu hati (buat orang-orang yang ngerti).

Tulisannya gini: “Mendukung Penuh PSI & PDIP, dari kami Harun Masiku Fans Club”, dan begini: “Pecinta Koruptor Bansos Indonesia (PKBI) Mengucapkan Bravo PDIP & PSI, ttd Sahabat Juliari Batubara Indonesia”.

Karangan Bunga ter’Legend 🤭😂🤣
“Harun Masiku Fans Club ” https://t.co/sRxJ2MQuck pic.twitter.com/uKBkTSeg6A

— Marlina ▪︎ mawar 🌹 (@marlina_idha) September 3, 2021

Dua karangan bunga yang langsung merusak pesan-pesan karangan bunga lainnya.

Tentu saja, begitu foto dari dua karangan bunga ini muncul di media sosial, netizen Indonesia langsung terbelah jadi dua.

Ada yang menganggap ini tindakan yang memalukan, ada juga yang mendukung gerakan ini sebagai bentuk sindiran (terutama) ke PDI-P yang saat ini jadi partai penguasa di Indonesia.

Sindiran dari Harun Masiku Fans Club dan Sahabat Juliari ini lebih tepat guna lagi, karena beberapa waktu sebelumnya ada berbagai macam wajah pembungkaman kritik ke publik yang dilakukan aparat pemerintah. Yang terakhir masih anget-anget tai ayam, tentu saja ketika terjadi penghapusan mural.

Iklan

Sejak tindakan semacam itu dilakukan oleh Pemerintah, harus diakui, masyarakat tidak bisa lagi bersuara secara bebas. Ada ketakutan-ketakutan untuk mengkritik. Oleh sebab itu, kemunculan karangan bunga dari Harun Masiku Fans Club dan Sahabat Juliari seolah menjadi oase, sehingga lumayan “dirayakan” oleh sebagian netizen Indonesia.

Kalau kritik sudah semakin sulit, ya sudah kita puji-puji dan sindir-sindirin saja pemerintah yang sekarang. Kira-kira begitu premisnya.

Ide dari kelompok yang mengatasnamakan Harun Masiku Fans Club dan Sahabat Juliari ini sebenarnya harus disambut baik. Jangan sampai ide menarik kayak gini hanya berhenti di halaman Gedung DPRD DKI Jakarta doang.

Cara-cara seperti ini sebenarnya bisa lho dilanjutkan untuk menyindir tindakan-tindakan aneh pemerintah kita yang lain-lain. Maksudnya, nyindir dengan serius.

Seperti misalnya soal kasus Wakil Ketua KPK, Lili Pantuali Siregar, yang terbukti secara sah dan meyakinkan telah melanggar kode etik dengan membocorkan perkembangan kasus ke tersangka. Blio pun dihukum dengan cukup kejam, yakni gajinya dipotong 1 juta rupiah.

Jika mau mengikuti logika kelompok yang mengatasnamakan Harun Masiku Fans Club dan Sahabat Juliari, lebih baik rakyat yang geram melihat itu jangan langsung kritik, jangan langsung ngegas. Soalnya percuma juga, nggak bakal didengerin. Selain percuma, juga berisiko terancam bui kalau salah ketik komentar.

Oleh sebab itu, mending masyarakat bikin gerakan #koinUntukBuLili, misalnya. Lantas dibikinkan donasi di kitabisa.com. Duit dari donasi itu lalu dikumpulkan secara menyeluruh.

Kalau duit itu udah ngumpul, ya terus dikasihkan saja ke KPK sebagai wujud solidaritas rakyat untuk mendukung kebocoran-kebocoran informasi untuk tersangka korupsi. Lalu saat bantuan untuk Bu Lili itu diberikan ke perwakilan KPK, kita bisa teriak bareng-bareng, “Bersama KPK, kita bocor bersama!”

Atau ketika kasus Jaksa Pinangki yang uniknya naudzubillah itu. Dapat berbagai fasilitas-fasilitas (masih digaji ASN ketika dalam proses persidangan berbulan-bulan btw) dan dapat keringanan hukuman meski terbukti terima suap sebagai penegak hukum.

Sebenarnya masyarakat bisa saja bikin karangan bunga ke Kejaksaan Agung. Isinya kurang lebih, ucapan terima kasih. Sebab Kejaksaan sudah menunjukkan bahwa persahabatan dan kesetiaan ke sesama teman satu profesi itu lebih penting dari hukum dan keadilan itu sendiri.

Cara-cara yang saya sebutkan tadi, setidaknya lebih aman ketimbang langsung ngegas ngritik. Soalnya, kalau pun akhirnya dikasuskan, kan tidak ada kata-kata kebencian di sana, tidak ada penghinaan sama sekali. Semuanya juga adalah kata-kata positif.

Jadi seharusnya sih aman (seharusnya lho ya, ya kan situ tahu sendiri hukum di negara kita kayak gimana modelannya) kalau memakai cara mengkritik ala kelompok Harun Masiku Fans Club dan Sahabat Juliari, yang saya cukup yakin, kalau dibikinkan akun fans page atau akun Twitternya, bakalan laku dan tak bisa dikalahkan.

Lagiaaan, kapan lagi kita bisa bercandain elite-elite yang sudah kelewat lama ngebecandain rakyatnya kayak gini.

Kapan lagi?

BACA JUGA Brutalnya Hidup di Negara kayak Indonesia: Negara ‘Survival of The Fittest’ dan tulisan rubrik POJOKAN lainnya.

Terakhir diperbarui pada 4 September 2021 oleh

Tags: Anies Baswedandprdformula eHarun Masikujuliari batubarakorupsi bansosKoruptorKPKLili Pantuali Siregar
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

Dear, Prabowo: Koruptor Itu Dikasih Efek Jera, Bukan Malah Diampuni.MOJOK.CO
Aktual

Dear, Prabowo: Koruptor Itu Dikasih Efek Jera, Bukan Malah Diampuni

2 Januari 2025
Mirip Sukolilo Pati, Kampung Muharto Malang Dicap Sebagai "Sarang Preman": Warganya Di-blacklist Leasing Saking Banyak Kredit Macet.MOJOK.CO
Ragam

Menjadi Anak Maling Itu Penuh Penderitaan, Mending Sekalian Jadi Anak Koruptor

6 Maret 2024
Prabowo Itu Pura-pura Goblok dan Anies Masuk Perangkap MOJOK.CO
Aktual

Prabowo Itu Pura-pura Goblok dan Anies Masuk Perangkap

8 Januari 2024
Anies Baswedan.MOJOK.CO
Aktual

Teka-teki Kematian Harun Al-Rasyid yang Jadi Sorotan Anies Baswedan saat Debat Capres

12 Desember 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
musik rock, jogjarockarta.MOJOK.CO

JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan

5 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.