Film Jumanji Terbaru dan Kekhawatiran dalam Romansa Kita Berdua

Film yang bikin imajinasi jadi liar.

Film Jumanji Terbaru dan Kekhawatiran dalam Romansa Kita Berdua MOJOK.CO

Film Jumanji Terbaru dan Kekhawatiran dalam Romansa Kita Berdua MOJOK.CO

MOJOK.CO Setelah membongkar teori konspirasi terhadap Rong Rong, mari kita analisis film Jumanji.

Sejak saya masih kecil, stasiun televisi dengan rajinnya menampilkan film Jumanji hampir di setiap masa liburan. Bagi saya, film ini adalah film yang sungguh cerdas dan menarik hati. Ya iyalah, kapan lagi mainan papan bisa semenantang itu?

Kecintaan terhadap film pertama inilah yang mendorong saya untuk datang ke bioskop dan menyaksikan Jumanji terbaru pada Desember 2017 lalu. Sayangnya, saya merasakan debar-debar keanehan dari film ini. Sinyal kecurigaan saya langsung meningkat.

Permasalahan yang saya rasakan cuma satu, tapi saya yakin ini adalah konspirasi besar. Apakah itu?

Hmm. Bersiaplah terkejut. Sesungguhnya film Jumanji terbaru ini mengajak para pria untuk terlibat hubungan romantis dengan sesamanya.

[!!!!!!]

Dalam film tadi diceritakan bahwa keempat tokoh utama masuk ke dalam game dan berubah menjadi karakter-karakter game yang diceritakan. Semua tokoh berubah ke dalam karakter yang berjenis kelamin sama, kecuali Bethany (perempuan) yang ternyata berubah menjadi Profesor Sheldon (lelaki).

[!!!!!!!1111!!!!11!!!]

Titik inilah yang membuat saya yakin bahwa Jumanji sedang berkonspirasi. Konspirasi apa? Ya konspirasi untuk membiasakan mata kita pada lelaki yang gemulai. Dalam suatu adegan bahkan dijelaskan bahwa Bethany (dalam tubuh Sheldon) mengalami ereksi saat bertemu dengan Alex, yang diperankan oleh Nick Jonas.

Ya iyalah, Nick Jonas ganteng banget gitu, aaakkk~~~

Eh. Maaf. Sebentar. Hmm.

Jadi tu maksud saya, sangat aneh ketika seorang pria digambarkan mengalami ereksi ketika bertemu dengan pria lain. Dalam cerita memang telah disebutkan bahwa Sheldon adalah Bethany, alias seorang cewek, tapi saya rasa itu jadi tidak penting.

Yang penting dan terlihat hanyalah satu: Sheldon berpenampilan laki-laki dan tampak tertarik dengan Alex yang juga berpenampilan laki-laki.

Dalam adegan lain, Alex terlihat hampir mati dan tidak bisa bernapas. Coba tebak siapa yang memberikannya napas bantuan? Ya, si Sheldon itu! Tak berhenti sampai di situ, ada adegan lain di mana Sheldon berada dalam posisi terancam. Coba tebak siapa yang menolongnya mati-matian? Ya, si gan—maksud saya, si Alex itu!

Ini benar-benar rumit dan patut kita waspadai. Gimana kalau cowok-cowok yang abis nonton Jumanji langsung pada gemulai semua? Gimana kalau mereka langsung pengin coba lihat-lihat cowok yang ganteng macem Nick Jonas, padahal masih banyak perempuan-perempuan cantik yang juga jomblo?

Ketakutan ini saya rasakan langsung saat menonton. Karena saya nontonnya sama pacar saya, saya langsung pegangin tangan dia dan tatap matanya; saya mencoba menyelami pikirannya. Jangan-jangan, dia langsung berubah seperti Sheldon? Tidaaaaak, itu tidak boleh terjadiii~

“Hadeh, nga usah parno gitu,” keluhnya sembari menabok saya karena saya ngalangin pandangannya ke layar.

“Tapi kamu kan punya sahabat cowok, baby. Kamu suka curhat sama dia. Kamu tau nga sih, semuanya bisa berawal dari curhat!!!!” bisik saya meninggi, semacam lagi teriak tapi versi silent-nya gitu. Saya mendadak langsung ingin melindungi dia dari tatapan mata pria lain yang bisa saja muncul tiba-tiba.

Pacar saya diem dan malah buka hape, lalu menyodorkan laman artikel di Mojok sambil bales berbisik, “Sahabatan aja dituduh gay, hellaaawww?”

Saya diem, tapi tidak putus asa. Kesimpulan ini saya sebarkan ke temen-temen saya yang cewek, mengingatkan mereka untuk mengawasi kekasihnya masing-masing. Saya agak sebel ketika salah seorang dari mereka menjawab,

“Lah, gue pas nonton tu mikirnya ngga sampai ke sana, loh, padahal. Lo malah bikin gue mikir gitu.”

“Tapi kan gue ngingetin.”

Dia menarik napas, “Pacar lo punya sahabat cewek, lo sewot. Sahabat pacar lo cowok, lo curiga. Enaknya pacar lo sahabatan sama siapa, ya?”

Saya diem. Garuk-garuk. Diem lagi. Iya,  ya, kenapa jadi ribet gini?

Huft.

BACA JUGA 40 Film Indonesia Favorit dalam Satu Dekade dan tulisan lainnya dari Aprilia Kumala.

Exit mobile version