Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Duh! Megawati dan PDIP Bisa Kena Marah Pak Wiranto dan MUI Soal Golput

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
2 April 2019
A A
Megawati dimarahi Pak Wiranto karena golput MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Semoga Bu Megawati, Ketua Umum PDIP sehat selalu. Saya itu takut beliau nanti bakal dimarahi sama Pak Wiranto dan MUI karena mengajak golput.

Golput ini memang ada-ada saja. Sudah dibuatin kotak dari kardus, yang konon kuat itu, sebagai bilik untuk nyoblos, malah nggak mau menggunakan suaranya. Demi Indonesia “yang lebih baik”. Sudah begitu malah menyerang orang-orang yang menyarankan, menasehati secara baik-baik untuk memilih lesser evil.

Nggak tahu apa golput itu kalau biaya bikin bilik suara dari kardus nggak murah. Perancangan desainnya juga tidak sebentar. Perlu desain yang ergonomis, presisi, dan sudah diuji di ruangan kedap suara, bahkan konon anti-air dengan dilempar ke sungai. Ya kalau ada yang rusak itu namanya tidak ada yang sempurna. Biasa itu.

Pak Wiranto itu sudah mengingatkan secara kebapakan, secara baik-baik. Pakailah hak suara kalian di Pilpres 2019. Jangan mau masuk golongan putih, nanti surat suara yang tidak terpakai bisa disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Misalnya buat bungkus pecel. Kita kan nggak bakal tahu nasib kertas suara itu bagaimana setelah masuk ke kotak suara.

Nah, yang paling bikin saya khawatir itu nasib Bu Megawati. Ini bukan bercanda, saya betul-betul gelisah. Hampir setiap malam, di tengah tidur yang tak nyenyak, saya nggak bisa ngebayangin kalau Bu Mega dimarahi sama Pak Wiranto. Lampu kamar sudah saya matikan, lilin aroma terapi saya nyalakan, tetap saja, tidur tak bisa nyenyak. Gelisah.

Yang bikin saya khawatir itu begini. Pak Wiranto yang baik itu sudah mengingatkan kalau mereka-mereka yang menyarankan untuk golput bisa dikenai pasal sebuah UU. Dulu, mereka yang mengajak golput konon bisa dikenai pasal UU Terorisme. Nah, karena terdengar sangat tidak masuk akal, pokoknya dicari-cari pasal yang ampuh. Maka, dipakailah pasal karet, ahh maaf, maksud saya pasal di UU ITE.

“Kalau UU Terorisme tidak bisa, ya, UU lain masih bisa. Ada UU ITE bisa, UU KUHP bisa. Indonesia kan negara hukum, sesuatu yang membuat tidak tertib, sesuatu yang membuat kacau, pasti ada sanksi,” tuturnya sepeti dikutip oleh Detik. Pokoknya semua harus “pokoknya”. Do you know what I’m saying? Pokoknya kenakan pasal. Kamu jangan main-main, ini semua sudah didiskusikan; mereka yang mengajak golput itu mengacau.

“Ya itu kan sudah kita diskusikan. Kalau mengajak golput itu yang namanya mengacau. Itu kan mengancam hak kewajiban orang lain. UU yang mengancam itu,” tegas Pak Menko Polhukam.

Di Indonesia ini, “senjata” untuk mensleding orang kan ada dua, yaitu pakai nasionalisme dan agama. Kalau nasionalisme tidak ampuh, tidak menggerakkan hati mereka yang tak mau memilih, ya dipakai agama untuk menekan. Misalnya ketika MUI bikin fatwa bahwa mereka yang golput itu haram. Mamam! Golput sudah sama seperti babi. Enak sih, tapi haram. Jadi, ini yang non-muslim a.k.a kafir masih boleh golput, kan? Alhamdulilah!

Ini bukan wujud kepanikan, ketika menggunakan dua senjata pamungkas untuk menekan para golongan putih. Bukan! Ini namanya strategi biar nggak kalah di Pilpres 2019. Meski mereka tahu kalau menyerang golongan putih itu sia-sia karena malah bikin niat memilih makin hilang. Tapi nggap papa, pokoknya serang saja terus. Sudah betul, kok. Sudah betul ngawurnya.

Nah, sudah diancam pakai UU ITE, ditambah fatwa haram dari MUI, rasa gelisah saya dengan nasib Bu Megawati makin menjadi-jadi. Beliau kan jadi nggak tenang ketika harus masak nasi gorengnya yang termasyhur itu.

Jadi begini, dulu sekali, lewat sebuah konferensi press yang terasa heroik, Bu Megawati pernah mendeklarasikan bahwa dirinya termasuk golput! Kurang lebih begini beliau berpidato:

“Saya menyatakan pada hari ini, hak politik saya, sebagai warga negara, tidak akan saya gunakan dalam pemilu tanggal 29 Mei!” Sebuah pidato yang menginspirasi, dan disambut gegap gempita tepuk tangan pada pendukungnya, para simpatisan yang mungkin kemudian tergabung dalam PDIP, sebuah partai yang didirikan oleh anak Bung Karno itu.

Pidato Bu Megawati di depan calon simpatisan PDIP sangat menginspirasi. Menonton video itu berulang-ulang bikin hati saya tergerak. Tergerak untuk jadi golput, ketimbang memilih Jokowi yang kini makin sering marah-marah dan Prabowo yang kalau marah malah makin lucu itu.

Iklan

Pa Wiranto dan MUI tolong jangan marahi Bu Megawati dan simpatisan PDIP lainnya. Saya yakin Bu Megawati itu negarawan yang baik, yang berani merevisi omongannya. Lha gimana nggak takut dimarahi Pak Wiranto, lha wong Bu Megawati langsung meralat omongannya, kok. Beliau sudah berbaik sangka dengan bilang begini:

“Jangan golput. Golput itu pengecut, tidak punya pendirian, tidak punya harga diri, tidak usah jadi warga negara Republik Indonesia!” Benar-benar cemerlang pencerahan yang disampaikan Ketua Umum PDIP. Saat berkampanye di GOR Pandawa Solo Baru, Sukoharjo, Jawa Tengah, blio terang-terangan menyebut bahwa golongan putih itu pengecut.

Di mata saya, ini usaha beliau supaya tidak dimarahi Pak Wiranto, dijerat pakai UU ITE karena konon “jejak digital itu kejam”, dan tidak dimasukkan ke dalam golongan haram. Sudah-sudah, jangan dimarahi ramai-ramai sampai dibuatkan tagar Tenggelamkan PDIP-erjuangan.

Bu Mega sudah menjalankan marwah beliau sebagai politisi, yaitu kalau berhubungan dengan “calon”-nya ya lakukan semuanya supaya menang. Kalau nggak berhubungan dengan “jago”-nya ya peduli setan. Ini sudah benar, tidak perlu dipermasalahkan lagi. Memang, kalian ini, golongan putih, kok makin kelihatan benar dan menarik untuk diikuti ya.

Pak Wiranto, ini saya bukan mengajak lho. Saya justru terinspirasi je. Matur nuwun.

Terakhir diperbarui pada 2 April 2019 oleh

Tags: golputgolput haramMegawatiMUIpdipPilpres 2019Wiranto
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Sound horeg di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. MOJOK.CO
Ragam

Sound Horeg bikin Kaca Jendela Rumah Pecah, Langsung Labrak Tetangga dengan Cara Elegan

23 Juli 2025
Pakar UGM nilai, ikap Megawati atas retret: menjaga kewibawaan PDIP MOJOK.CO
Aktual

Ketundukan Kepala Daerah pada Megawati: Marwah PDIP hingga Efek Retret yang Belum Tampak Hasilnya

22 Februari 2025
Hasto Wardoyo pilih urus sampah di Kota Jogja di tengah ketidakpastian instruksi retret Megawati untuk kader PDIP MOJOK.CO
Aktual

Urus 1.600 Ton Sampah Kota Jogja di Tengah “Drama”

21 Februari 2025
Menanti keputusan Megawati yang belum pasti di DPD PDIP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) MOJOK.CO
Aktual

Suasana Serba Tak Pasti di Kantor DPD PDIP DIY Menanti Kepastian Megawati

21 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
'Aku Suka Thrifting': Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism.MOJOK.CO

‘Aku Suka Thrifting’: Dari Lapak Murah hingga Jejak Ketimpangan Dunia dan Waste Colonialism

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.