Bandeng presto salah satu makanan yang disukai banyak orang. Olahan ikan yang satu ini begitu terkenal karena jadi oleh-oleh dari Semarang. Kalian pasti sudah tidak asing akan merek Juwana Elrina dan Bonafide. Merek-merek yang biasa dijadikan buah tangan mereka yang mampir dari Semarang.Â
Selain populer jadi buah tangan, makanan satu ini digemari karena punya rasa dan tekstur yang cocok hampir di tiap lidah. Itu mengapa bandeng presto kerap menjadi menu rumahan sehari-hari. Apalagi, ikan yang satu ini sangat dianjurkan untuk MPASI (Makanan Pendamping ASI) untuk bayi. Itu mengapa banyak keluarga, khususnya orang tua, yang memburu ikan satu ini demi buah hati.Â
Sayangnya, tidak semua penjual itu amanah. Bukan bandeng presto yang dijadikan buah tangan ya. Kalau toko oleh-oleh, pengawasannya lebih ketat daripada yang dijual di pasar atau penjual sayur yang biasa untuk konsumsi sehari-hari.Â
#1 Bandeng presto, tapi tulangnya masih keras
Bandeng presto atau tulang lunak aslinya kuliner dari Juwana, Pati. Panganan ini terbuat dari ikan bandeng yang sudah dibumbui dengan bawang putih, kunyit, dan garam. Tulang yang lunak dan rasa yang gurih itulah yang membuat ikan satu ini begitu digemari. Sebab, orang-orang jadi lebih mudah dalam mengolah dan menyatapnya.Â
Sayangnya, tidak semua bandeng presto berkualitas baik. Masih ada beberapa produk yang tulangnya masih keras. Padahal, ikan bandeng terkenal punya banyak duri.Â
Jelas ini merugikan para pembeli. Harapannya membeli bandeng presto supaya mudah mengolah dan memakannya, ini malah tetap saja repot. Tidak ada bedanya dengan makan ikan bandeng biasa. Padahal, dari segi harga, jelas produk harganya lebih mahal daripada bandeng biasa. Walau memang selisihnya tidak jauh sih.
Baca halaman selanjutnya: #2 Ikan yang …








