MOJOK.CO – Challenge Instagram Nama Panggilan yang memanfaatkan sticker “Add Yours” jadi ramai diobrolin setelah berhasil digunakan jadi alat penipuan. Ini namanya rekayasa sosial loh!
Sudah bisa ditebak, oversharing di media sosial memang sering memakan tumbal. Kali ini berkat ikutan challenge Instagram dengan tajuk membagikan nama panggilan, seseorang telah ditipu oleh penjahat kreatif yang super-ngeselin. Fitur Instagram yang bisa kita sebut dengan sticker add yours ini memang kalau digunakan dengan serius bisa merugikan diri sendiri. Mari kita jalan-jalan ke Twitter dulu buat mengintip kasus penipuannya.
Pagi td temen sy tlp, nangis2 abis ditipu katanya. Biasalah, penipu yg tlp minta transfer gtu. Yg bikin temen sy percaya, si penipu manggil dia “pim”. “Pim” adlh panggilan kecil tmn sy, yg hanya org deket yg tau. Terus dia inget dia abis ikutan ini: pic.twitter.com/DdvW62ia0e
— Dita Moechtar (@ditamoechtar_) November 23, 2021
Selain challenge Instagram yang nyuruh kita membagikan nama panggilan, ada juga challenge serupa yang nyuruh kita membubuhkan tanda tangan. Lebih gilanya, sudah ada challenge yang nyuruh kita ngasih tahu alamat, kasih nama ibu kandung, sampai nyuruh selfie pakai KTP. Bajingan betul sticker add yours ini lama-lama. Bang Napi can’t handle this situation.
Jadi, ini adalah fitur baru Instagram Stories yang belakangan ramai banget. Teman-teman saya sebagian besar juga ikut. Yang tadinya jarang bikin Instagram Stories, jadi makin rajin. Lha, saya juga akhirnya latah ikut. Asli. Beruntung, saya dibekali kepribadian wagu yang selalu menjawab challenge Instagram ini dengan plesetan. Misal, disuruh membagikan apa yang ada di depan saya, saya kasih POV lagi berak. Disuruh nulis nama dengan tulisan tangan, saya tulis “Stephanie Poetry”. Ya kan memang itu nama asli saya, yeuuu baru tahu Anda?
Sialnya, orang yang diceritakan Mbak Dita Moechtar kebagian apesnya. Sebetulnya ini bukan salah dia, bukan salah challenge Instagram juga. Jelas salah penipunya lah! Tapi, layaknya orang bijak, katanya kita harus memetik pelajaran dari kejadian ini. Pengalaman (orang lain) adalah guru terbaik.
Penipuan macam ini sebetulnya bukan hal baru di media sosial dan sudah jadi isu laten cyberpunk 4.0 hehehe. Kita bisa menyebutnya sebagai rekayasa sosial atau bahasa Jaksel-nya adalah social engineering.
Social engineering adalah sebuah metode kejahatan yang memanfaatkan interaksi manusia untuk menggali informasi tentang seseorang sebanyak-banyaknya. Modus ini menggunakan manipulasi psikologis agar korban memberikan informasi sensitif tanpa ia sadari. Mirip-mirip kayak gendam dan hipnotis gitulah, tapi nggak pakai klenik. Murni manipulasi psikologis.
Dari kasus yang dialami teman Mbak Dita Moechtar kita jadi tahu bahwa modus penjahat juga update terus seiring fitur-fitur yang juga berkembang di media sosial. Kalau kalian ingat ada sebuah challenge yang mirip di TikTok. Netizen ramai-ramai pakai sound “Ganteng, review saldonya, dong.” Selain Ditjen Pajak nemu wajib pajak potensial, di sisi lain sound TikTok itu bikin penjahat bangsat tersenyum manis karena tahu harus mengincar siapa.
Challenge Instagram Nama Panggilan ini juga memanfaatkan modus yang sama. Walau sebetulnya kita nggak tahu apakah fitur ini dibuat oleh penjahat atau cuma sama orang iseng. Intinya fitur sticker add yours tersebut selayaknya makanan buffet yang bisa dilahap siapa saja. Sasaran yang empuknya kayak ayam presto.
Buat kamu yang sudah telanjur ikutan challenge Instagram Nama Panggilan, tenang, jangan panik. Kamu nggak salah, kamu nggak tolol, kamu cuma lagi seru-seruan aja dan itu wajar. Segera hapus semua informasi pribadimu yang sekiranya berbahaya itu. Nggak ada yang peduli juga kok, hiks….
Demi kehati-hatian, jangan pernah menyebarkan informasi sensitif yang berpotensi dimanipulasi dan direkayasa orang, apalagi kalau ada hubungannya sama akun keuangan, M-Banking, dompet digital dan sejenisnya.. Beberapa informasi yang penting kamu jaga di antaranya nama panggilan, nama lengkap, nama ibu kandung, nomor kontak, nomor kartu identitas (KTP, SIM, KTM, dst.), data biometrik seperti sidik jari dan tanda tangan, tanggal lahir, dan beberapa data lainnya.
Ikut challenge Instagram nggak masalah kok, tapi mendingan kayak saya aja, digoblok-goblokin sekalian. Disuruh membagikan nama panggilan, jawab aja kamu Luhut binsar Panjaitan. Disuruh tanda tangan, kasih aja tanda tanganmu versi TK dulu. Tapi, hati-hati juga kalau ada challenge lain yang memanipulasi dan bau-bau rekayasa sosial alias social engineering. Misalnya, challenge yang membutuhkan data tanggal lahirmu, challenge yang membutuhkan nomor ponselmu, dan data lain yang rawan. Mendingan skip aja, lagian nggak ada yang peduli hal itu kecuali penipu dan gebetanmu (kalau punya).
Stay safe, Mylov~
BACA JUGA 5 Cara Menanggapi Netizen yang Oversharing di Media Sosial dan artikel lainnya di POJOKAN.