Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Cara Terjitu Memprediksi Kondisi Negara: Dengarkan Apa yang Dikatakan Jokowi, Lalu Lihat Sebaliknya

Agus Mulyadi oleh Agus Mulyadi
11 Mei 2020
A A
jokowi
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jokowi banyak mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang dinilai kontradiktif. Hal yang kemudian menjadi pattern guyonan tersendiri tentang presiden kebalikan.

Selalu ada pernyataan-pernyataan nyeleneh dan sesekali kontradiktif dengan keadaan yang terlontar dari para pejabat-pejabat pemerintah kita. Bukan hanya satu atau dua, melainkan banyak. Kalau tertarik ingin mengulik apa saja pernyataannya dan siapa pejabat yang melontarkannya, silakan berkunjung ke akun Twitter @txtdaripemerintah. Di sana, Anda bisa menemukan kompilasi pernyataan-pernyataan yang pasti langsung membuat Anda menepok jidat, mengelus dada, dan menggaruk selangkangan.

Nah, kalau ingin menemukan pernyataan-pernyataan kontradiktif yang serupa, tapi khusus yang dilontarkan oleh Presiden Jokowi, Anda juga bisa menemukannya di Twitter, kali ini melalui akun @sandalista1789.

Bilven, si pemilik akun tampaknya memang punya semacam kemistri yang kuat dengan Jokowi, oleh sebab itulah ia begitu getol mengumpulkan tangkapan-tangkapan layar pernyataan Jokowi yang kemudian “terbukti tidak terbukti” alias berlawanan dengan keadaan yang sebenarnya. Lucunya, pembuktian tersebut seringkali didapat justru dari pernyataan yang ia katakan setelahnya.

Twit-twit yang dicuitkan oleh Bilven terasa sangat menghibur dan menyenangkan. Maklum, twit-twit Bilven mampu memunculkan sensasi tersendiri bagi kita untuk bisa mengatakan “Nah lhoooo…”

Saking seringnya Bilven membagikan tangkapan layar tentang Jokowi dan pernyataan kontradiktifnya, ia sampai mendapat julukan ‘Bapak Skrinsut Nasional’ dari para pengikutnya.

Awal Mei kemarin, misalnya, Bilven mengunggah tangkapan layar sebuah berita di media yang menyebut Jokowi meminta masyarakat untuk mulai hidup damai berdampingan dengan corona. Di sebelah tangkapan layar tersebut, tak lupa ia menyandingkan gambar tangkapan layar lainnya tentang sebuah berita pada bulan Maret yang menyebut Jokowi sedang menabuh genderang perang melawan corona.

26 Maret 2020 7 Mei 2020 pic.twitter.com/hwGnRnt7h5

— bilven (@sandalista1789) May 7, 2020

Dalam unggahan yang lain, Bilven mengunggah tangkapan layar berita tentang Jokowi yang mengumumkan ada defisit stok pangan di beberapa provinsi. Di sebelah gambar tangkapan layar tersebut, Bilven menyandingkan gambar tangkapan layar tentang berita saat Jokowi memastikan bahwa stok pangan aman dan meminta masyarakat agar tidak panik.

19 Maret 28 April pic.twitter.com/Rn8zUWoCm7

— bilven (@sandalista1789) April 29, 2020

Dalam unggahan yang lain lagi, Bilven menaikkan tangkapan layar berita tahun lalu tentang Jokowi yang menyatakan tak mau impor, di sebelahnya, Bilven menyertakan tangkapan layar berita tentang pemerintah yang berencana akan mengimpor bawang putih.

Contoh-contoh yang lain, tentu saja bisa Anda cari sendiri di akun Bilven.

Kumpulan twit-twit Bilven tersebut kemudian memunculkan semacam pattern tentang pernyataan-pernyataan Jokowi yang kemudian berkebalikan dengan fakta yang ada.

Kelak, bukan hanya Bilven yang kemudian hobi mengoleksi tangkapan-tangkapan layar pernyataan presiden yang kontradiktif. Orang-orang mulai mengikuti kebiasaan Bilven berburu pernyataan-pernyataan Jokowi yang dikutip oleh media untuk kemudian dicari letak kontradiktifnya.

Iklan

Pattern tersebut, perlahan tapi pasti, mulai banyak diamini oleh banyak orang. Ada semacam pengetahuan dasar yang unik untuk menebak keadaan di masa depan berdasarkan pernyataan yang dikatakan oleh Jokowi.

Kalau Jokowi berkata “iya”, itu artinya, di masa depan, kondisi yang terjadi adalah “tidak”. Pokoknya, apa saja yang dikatakan oleh Jokowi, kalau ingin tahu bakal kenyataannya, maka lihatlah kebalikannya.

Ini memang kurang ajar dan ndlogok, tapi kok ya kebetulan banyak bukti yang sudah terjadi.

Kalau dalam serial Spongebob Squarepants ada yang namanya “Hari Kebalikan”, maka ada sebutan “Presiden Kebalikan” dalam mengamplifikasi pattern tentang pernyataan Jokowi yang kerap kontadiktif ini.

Di twitter, bahkan sampai ada sebutan tersendiri untuk menyebut Presiden Jokowi terkait dengan pernyataan-pernyataannya itu, yakni ‘Presiden Antonim’.

Ya mau bagaimana lagi, sebab bukan hanya sekali dua kali, namun berkali-kali, dan bahkan cenderung sering.

Sebagai warga negara yang baik, tentu saja saya tak mau menelan mentah-mentah pattern kebalikan di atas.

Saya lebih memilih berbaik sangka terhadap Jokowi. Saya yakin, bahwa pernyataan-pernyataan Jokowi yang ia lontarkan itu memang sengaja dibikin kontradikfit, semata agar rakyatnya kritis.

Saya jadi ingat dengan peristiwa empat tahun lalu saat Jokowi memberikan pidato dalam sebuah upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Blitar, Jawa Timur tanggal 1 Juni 2015 lalu.

“Setiap kali saya berada di Blitar, kota kelahiran proklamator kita, bapak bangsa kita, penggali Pancasila, Bung Karno, hati saya selalu bergetar…” kata Jokowi saat itu.

Pernyataanya tampak biasa, sampai kemudian ada satu fakta penting, bahwa Soekarno tidak pernah lahir di Blitar. Soekarno memang dimakamkan di Blitar, tapi sejatinya, beliau lahir di Surabaya.

Maka, pernyataan Jokowi tersebut langsung menjadi bulan-bulanan. Orang-orang kemudian menganggap Jokowi ahistoris karena tidak paham sejarah.

Namun di luar itu, banyak juga orang yang kemudian sadar bahwa ternyata Soekarno lahir di Surabaya, selama ini mereka ternyata juga mengira kalau Soekarno lahir di Blitar.

Diskursus tentang kota kelahiran Soekarno kemudian mengemuka dan menjadi perbincangan banyak orang.

Nah, sekelas Jokowi, yang naskah pidatonya dipersiapkan dengan baik oleh tim khusus, tak mungkin ia salah menyebut hal yang sangat prinsipil dan penting itu. Pastilah kesalahan itu disengaja belaka.

Saya kemudian yakin, bahwa Jokowi saat itu sengaja salah menyebut Blitar sebagai tempat kelahiran Bung Karno, semata agar rakyat mampu bersikap kritis. Dan pada akhirnya memang terbukti bukan? Orang-orang jadi aware dengan kota kelahiran Soekarno. Literatur-literatur tentang sejarah Soekarno jadi kembali dibuka.

Hal itu pula yang saya terapkan pada pernyataan Jokowi yang kerap kontradiktif itu.

Saya yakin ia sengaja memberikan pernyataan yang berkebalikan semata agar rakyat kritis dan bisa mempersiapkan kemungkinan yang terburuk.

Ketika Jokowi bilang kalau stok pangan aman, ia sejatinya ingin mengatakan bahwa stok pangan sedang tidak baik baik, sehingga dengan itu, ia berharap masyarakat bisa mulai menyiapkan dan membekali diri dengan survival ketahanan pangan, bisa dengan mulai menanam sayur di halaman, atau mulai mencoba makanan pokok selain beras seperti singkong atau sagu.

Saya yakin, Jokowi berniat baik. Tidak mungkin tidak. Jokowi lho ini. Presiden kita lho ini.

Jokowi ingin membuat masyarakatnya selalu perhitungan dengan segala kemungkinan. Jokowi ingin mewujudkan masyarakat yang punya mental tangguh dan preventif. Mental selayaknya seorang penjudi togel, yang ketika mendapat wangsit angka 45, niscaya ia tak akan membeli hanya angka 45, melainkan juga angka kebalikannya, yakni 54.

Saya yakin sekali akan hal ini. Yakin sekali.

Perkara keyakinan saya terbukti kerap meleset, itu lain soal.

Terakhir diperbarui pada 25 Maret 2021 oleh

Tags: bilvenjokowinegara
Agus Mulyadi

Agus Mulyadi

Blogger, penulis partikelir, dan juragan di @akalbuku. Host di program #MojokMentok.

Artikel Terkait

Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi.MOJOK.CO
Aktual

Sialnya Warga Banjarsari Solo: Dekat Rumah Jokowi, tapi Jadi Langganan Banjir Gara-gara Proyek Jokowi

7 Maret 2025
3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini MOJOK.CO
Esai

3 Rupa Nasionalisme yang Mewarnai Indonesia Hari Ini

26 Februari 2025
Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG
Video

Afnan Malay: Membedah Hubungan Prabowo-Jokowi Setelah Pemilu dan Janji Program MBG

18 Februari 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.