Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Bupati Klaten Nggak lagi Kampanye Kok, Tapi Memang Nggak Tahu Aja

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
27 Maret 2020
A A
bupati klaten, korupsi, pencitraan, virus corona mojok.co

bupati klaten, korupsi, pencitraan, virus corona

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Permasalahan politisi dari dulu tetap sama, tidak paham konsekuensi tindakannya dan gagap dengan kondisi sosial. Bupati Klaten adalah contoh sahih dalam hal ini.

Pemilihan kepala daerah memang tinggal menunggu waktu. Mulai banyak kandidat kepala daerah yang mulai menebar pesona dan menebar “ranjau”. Spanduk-spanduk mulai bertebaran dan para calon mulai bermanis muka mengunjungi para calon pemilihnya, berharap aksi mereka sanggup menuntun tangan para pemilih untuk mencoblos dirinya.

Seakan tak mau ketinggalan dalam perlombaan pencitraan kepala daerah, Bupati Klaten mengirimkan karangan bunga ke faskes yang ada di Clayton, eh maaf, Klaten, yang berisi ucapan semangat untuk para tenaga medis yang bekerja. Tentu saja dengan foto dirinya yang mengepalkan tangan sembari tersenyum optimis. Apa yang kau harapkan dari boomer yang gagap dengan perkembangan jaman? Ngilangin foto mereka? Oooo, Tidak semudah itu, Marwoto.

Maaf BUPATI KLATEN karangan bunga anda mungkin harganya 500-1jt atau lebih. Sudah ngirim ke berapa banyak lokasi? Sekarang sudah serba digital, anda bisa melakukan dengan lebih mudah dan tidak menghabiskan banyak anggaran. Saya tahu sebentar lagi pilkada. Tapi tolong mikir pic.twitter.com/1NNcnleoKd

— cah yujiem (@mahasiswaYUJIEM) March 24, 2020

Tak cukup di situ, aksi Ibu Bupati yang kebetulan namanya Sri Mulyani itu juga berlanjut dengan membagi-bagikan masker ke masyarakat dengan terjun langsung. Dahsyat betul. Terjun langsung, sodara-sodara.

Niat ((baik)) Bupati Klaten tersebut tentu saja menuai kritikan dari banyak orang. Di masa genting seperti ini, Bupati tersebut justru terkesan sibuk mengampanyekan diri dan tidak peka terhadap keadaan sosial. Membagi-bagikan masker dengan berkeliling tentu saja riskan. Kegiatan tersebut punya potensi besar sebagai instrumen penyebaran virus corona. Saya tahu bahwa jaman dulu kemungkinan Klaten penuh dengan pendekar ampuh yang kebal bacok, tapi nggak sekali pun saya dengar ada pendekar kebal virus.

Sebagai Bupati, yang harus dia lakukan adalah memastikan pasokan obat, alat medis, dan kelengkapan lain harus terpenuhi. Kalau cuma karangan bunga, malah kesannya horor.

Tapi yang perlu diperhatikan adalah kritikan tentang sempat-sempatnya berkampanye di tengah-tengah kesedihan yang dirasakan semua orang. Tentu ini adalah backlash yang diterima secara tidak terduga. Niatnya menyemangati, malah dicurigai.

Masa jabatan Bupati yang sebentar lagi berakhir memang membuat orang curiga dengan niatan Sri Mulyani tersebut. Di masa di mana tindakan nyata lebih diperlukan, dia sibuk mencitrakan diri. Tapi bagaimana kalau memang sebenarnya niatan Sri Mulyani benar-benar tulus, hanya dia nggak tahu komunikasi yang pas?

Begini. Pattern pejabat kalau mengampanyekan programnya dari dulu selalu sama. Spanduk/banner/baliho yang besar, dengan foto dirinya tersenyum, lalu berisi program yang tulisannya kecil-kecil dan susah dibaca. Pola yang tidak berubah bisa jadi membuat para pejabat wannabe dan yang sedang menjabat berpikir bahwa itu satu-satunya cara yang efektif.

Saya justru jadi kasian sama Bupati Klaten tersebut. Saya yakin sih daripada menyewa tim PR dan juga desainer yang bagus, mending anggaran masuk kantong pribadi. Tapi kalau jadinya dihujat seperti ini, mending keluar duit sekalian. Dia juga udah kaya ini, duit bukan masalah my lov. Dengan keadaan seperti ini, harusnya kita justru kasian sama bu Sri Mulyani.

Bayangkan saja hidup di lingkaran kekuasaan selama dua dekade, tapi nggak tahu cara memasarkan program dan diri secara bagus. Saya jadi curiga orang-orang yang mengusulkan ide ini ke Bupati tersebut sama-sama nggak tahu. Tapi kalau sudah Bupati sendiri yang kepikiran, ampus bon.

Daripada kalian ini mencaci bu Sri Mulyani, mending kalian bantu dia dengan strategi kampanye program yang jos. Kampanye program lho, bukan membantu dia memperkuat dinasti politik. Sumbangsih rakyat juga diperlukan, Bosku. Kita sebagai rakyat kan tugasnya ikut mengingatkan wakil rakyat kalau mulai belok nggak karuan.

Lagian kalian nggak bangga apa punya Bupati seampuh Sri Mulyani, punya keberanian turun ke kerumunan bagi-bagi masker? Hambok yakin, kalau skena hardcore apa punk di Klaten ngadain acara terus mengundang Sri Mulyani, dia pasti ikut moshing. Bukan mustahil pula beliau bisa mengubah namanya menjadi Moshpit Mulyani.

Iklan

Buat para warga Klaten, sebaiknya kalian mulai mengambil seluruh karangan bunga dan datang ke kantor Sri Mulyani. Kasih data faskes mana yang kekurangan tenaga dan perlengkapan medis. Awasi betul, lalu kalau sudah dilaksanakan, minta Sri Mulyani untuk membuat infografis data bantuan yang sudah disalurkan. Kalau nggak bisa, minta tolong sama ilustrator Mojok, hasilnya pasti yahud.

Kok malah warganya yang repot? Ya Bupati mampunya cuma segitu, mau bagaimana lagi?

BACA JUGA Virus Corona: Tetap Waras walau Dibatasi Tembok yang Sama dan artikel menarik lainnya dari Rizky Prasetya.

Terakhir diperbarui pada 27 Maret 2020 oleh

Tags: bupati klatenkorupsipencitraanvirus corona
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO
Ragam

Budaya Korupsi di Indonesia Mengakar karena Warga “Belajar” dari Pemerintahnya

16 September 2025
nadiem makarim, pendidikan indonesia, revolusi 4.0.MOJOK.CO
Aktual

Kasus Nadiem Makarim Menunjukkan Kalau Lembaga Pendidikan Sudah Jadi “Inkubator Koruptor”

8 September 2025
Dear, Prabowo: Koruptor Itu Dikasih Efek Jera, Bukan Malah Diampuni.MOJOK.CO
Aktual

Dear, Prabowo: Koruptor Itu Dikasih Efek Jera, Bukan Malah Diampuni

2 Januari 2025
Gaji Besar di Kemensos Tapi Nggak Kuat Lihat Kelakuan Teman yang Korup. MOJOK.CO
Ragam

Rasanya Kerja di Kemensos: Gaji Besar, Tapi Nggak Kuat Lihat Kelakuan Teman yang Korup

5 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.