MOJOK.CO – Ketika manusia di dunia terpaksa mengurung diri dalam rumah, beberapa musisi dunia membersihkan alat musik mereka dan menghibur jutaan manusia lewat dunia maya
2004 adalah masa di mana saya sedang seneng-senengnya belajar musik. Berbekal gitar Rockwell Telecaster yang akhirnya saya jual karena kalah judi, saya mulai menapaki dunia yang hingga sekarang masih saya tekuni, yaitu dunia musik.
Tentu saja dulu saya bermimpi jadi musisi, dan tidak didukung orang tua saya meski sama sekali tidak melarang saya ngeband. Masalahnya hanya satu, saya mencintai musik punk, dan bagi keluarga saya musik itu nggak akan membawa saya kemana-mana. Tapi ayolah, apa yang lebih seksi daripada musik punk ketika kamu adalah seorang remaja yang baru tumbuh bulu ketiak, melewati hari dengan dibully dan juga sendirian di rumah?
Pelan dan pasti, saya belajar apa itu musik. Saya belajar bahwa bermain musik itu bukanlah masalah memainkan nada, tapi mengirimkan energi kehidupan ke orang yang menikmati musikmu. Bahkan pada satu titik yang ekstrem, kau bisa menyelamatkan dirimu dan orang lain di sekitarmu dengan musik.
Inilah alasan kenapa kita harus memberi apresiasi bagi para musisi dunia yang menghibur kita lewat konser yang mereka lakukan secara sukarela.
Ketika dunia sedang bersedih dan harus menerima fakta bahwa ada wabah yang mengharuskan mereka berdiam diri di rumah, musisi melaksanakan misi kemanusiaan mereka. Beberapa musisi dunia membersihkan debu di alat musik mereka, menghidupkan kamera, dan menyanyikan lagu untuk menghibur jutaan manusia di dunia yang terkurung di rumah.
Anthony Green, vokalis Saosin dan Circa Survive menayangkan konser akustik di platform Twitch. Chris Martin, vokalis Coldplay dan juga John Legend membuat konser mini di Instagram dan menayangkannya langsung sembari mengkampanyekan tagar #TogetherAtHome. NOFX merilis lagu baru tentang situasi dunia terkini untuk para fansnya. Itu hanya contoh kecil dari artis yang tergerak untuk menggunakan apa yang mereka miliki untuk kepentingan yang lebih besar.
Ketika Anda menjadi musisi atau mencintai musik, Anda harus memperjuangkan kemanusiaan. Ketika Anda menjadi musisi, suara manusia di sekitarmu harus kau dengar. Musisi, secara tidak langsung adalah para harapan manusia yang suaranya tidak didengar. Dan ketika kau jadi musisi, menghapus kesedihan orang adalah prioritas utama.
Kau punya tanggung jawab moral yang harus kau tunaikan. Happiness meant to be shared, dan ini saatmu menciptakan kebahagian untuk jiwa-jiwa putus asa. Dan inilah arti musik yang saya pelajari selama ini, bahwa tidak ada artinya mereplikasi nada jika tanpa makna.
Musisi dunia menunaikan tugas kemanusiaan mereka dengan menghidupkan kamera dan menyanyikan nada indah untuk menghibur pedih hati orang yang harus terjebak dalam ruangan sempit. Di saat pemerintah gagap merespon masalah, para artis itu menggunakan kekuatan yang ada di tangan mereka dengan bijak, yaitu membuat orang duduk manis di depan layar sembari menikmati nomor-nomor yang didendangkan.
Di masa-masa yang suram, akan muncul beberapa orang yang menyalakan api agar dunia terlihat lebih terang. Kita tidak bisa melihat apapun dalam kegelapan, dan itu membuat kita dicekam ketakutan. Dan jika kamu bisa menciptakan nada, segera bersihkan debu yang menempel di instrumenmu, minum air putih , lalu sebarkan nadamu. Kita tidak akan pernah tahu berapa jiwa yang bahagia karena hal kecil yang kau lakukan. Dan sebaiknya kita mengirimkan doa terbaik bagi para manusia-manusia yang menciptakan sepercik kebahagiaan untuk kita di masa-masa kelam ini.
“Apalah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan?”
BACA JUGA Andai Saya Jadi Tim PR-nya Arie Untung untuk Bikin Klarifikasi dan artikel menarik lainnya di POJOKAN.