MOJOK.CO – Keberadaan anak indigo dan ciri-cirinya kini menjadi pertanyaan paling populer bagi sebagian orang.
Kepopuleran Roy Kiyoshi yang hadir di acara Karma ANTV seolah berbanding lurus dengan kepopuleran anak indigo yang lantas dikaitkan dengan pekerjaan paranormal dan konsultan spiritual. Kini, apa-apa yang berbau indigo rasanya menarik untuk dibahas, termasuk tentang pengalaman dan ciri-ciri anak indigo. Hmm, sungguh kepo kita-kita ini~
Duluuuu, waktu saya masih muda dan masih menjadi budak nilai dari dosen, saya punya seorang teman yang bisa merasakan kehadiran makhluk halus—seperti Roy tapi jauh lebih kalem dan cuek. Pernah, dalam satu kesempatan, seorang teman saya kesurupan sehingga saya dan teman-teman lainnya berusaha bersama-sama menanganinya. Padahal, kami punya 0 pengalaman menghadapi manusia yang “ketempelan” makhluk gaib.
Tapi, salah seorang teman saya—sebut saja namanya Wulang—cuma duduk dengan santai sambil menekan-nekan jari kaki teman saya yang kesurupan—namanya Resa.
Saya sendiri tidak bisa berbuat banyak—hanya duduk di sisi kamar, membelakangi jendela, lalu membaca ayat kursi tanpa henti. Sesekali, di tengah bacaan, mata saya menangkap pandangan Wulang yang mengarah pada saya.
Saya merinding, sungguh. Tengkuk rasanya udah bukan sekadar panas atau dingin lagi, tapi udah kayak ada angin berhembus cukup kencang di sana~ Hiii~
Setelah drama kesurupan itu mereda, Wulang memberi tahu saya dengan nada serius, “Semalam ‘rajanya’ ada di luar jendela yang ada di belakangmu, Kak. Terus, ada juga yang bentuknya anak kecil di sana.”
Saya cuma bales, “Hehe, pantesan merinding.” Padahal, saat itu, saya pengin bilang, “As*, semuanya pada nyesek-nyesekin kamar sih! Aku nggak dapet space kecuali di deket jendela, mau kabur ke mana lagi coba???!!!”
Setelah nama Roy Kiyoshi melejit, saya jadi berpikir keras sekarang: jangan-jangan, Wulang adalah seorang indigo?
Kalau dipikir-pikir, Wulang memenuhi ciri-ciri anak indigo yang sering saya dengar. Disebutkan, anak indigo cenderung suka menyendiri, suka berbicara sendiri, dan memiliki jiwa yang dewasa. Seingat saya, Wulang hobinya ngerumpi sama ibu-ibu tetangga, dari selepas Ashar sampai menjelang Magrib. Hal ini bagi saya sudah cukup mengindikasikan bahwa ia berjiwa dewasa karena obrolannya pun obrolan dewasa. Wkwk.
Wulang suka menyendiri? Ya. Di antara kami-kami yang tinggal bersama, ia bahkan tidak terlalu disukai dan ia sendiri tampak menyadari fakta itu. Kadang-kadang saya merasa tidak enak melihat beberapa teman yang terang-terangan menunjukkan ketidaksukaannya itu, lalu Wulang tahu-tahu berkata pada saya, “Nggak papa kok, Kak.”
Ya udah, karena Wulang bilang nggak papa, saya juga jadi cuek deh kalau mau jauhin Wulang.
Hehehe. Nggak, deng.
Ada juga beberapa sumber yang bilang bahwa seorang indigo mampu mempelajari suatu bahasa dengan cepat. Ini saya amati juga pada Wulang yang asli Palembang dan suka bicara dengan aksennya. Suatu ketika, ia memutuskan untuk belajar bahasa ngapak yang saya anut, dan beberapa hari kemudian ia nyaris lebih ngapak daripada saya!!!
Meskipun saya sempat merasa krisis identitas karena Wulang yang ijik-ijik ngomong inyong-inyong, saya diam-diam mengagumi kemampuan Wulang.
Sekarang, karena saya lagi kangen sama Wulang, saya pun mencari tahu lebih lanjut soal anak indigo. Konon, indigo itu sendiri berasal dari warna aura yang ada di antara ungu dan biru. Sebelum pikiran saya melayang lebih jauh ke warna fandom resminya Gfriend yang punya campuran antara biru dan ungu, saya menemukan fakta lain bahwa anak indigo tadinya dianggap sebagai anak-anak dengan ADD (Attention Deficit Disorder) atau ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder).
Sementara itu, dilansir dari Hamil.co.id dan Mediskus.com, berikut adalah tanda-tanda anak indigo.
- Suka menyendiri.
- Berbicara tidak sesuai usianya.
- Lebih suka memimpin—atau bekerja sendiri jika berada dalam tim.
- Open-minded.
Sampai di sini, saya masih berpikir, “Wah, Wulang banget, nih!”
- Sering merasa gelisah.
- Sering merasa ingin menangis tanpa alasan yang jelas di malam hari.
- Sering merasa kelelahan/mudah stres.
- Sering mengalami kesulitan mengambil keputusan.
Di sini, saya mulai diam dan berpikir lebih keras.
- Kepribadian yang tidak stabil (moody).
- Bisa bersikap sensitif hingga menangis tanpa kendali, atau malah sebaliknya: tidak menunjukkan ekspresi apapun.
- Bisa jadi mudah mengamuk.
Saya mulai keringat dingin…
- Sering malas pergi ke sekolah, kampus, atau tempat kerja.
- Kalau pun sudah di sekolah, kampus, atau kantor, rasanya ingin buru-buru pulang.
Eeeh, sebentar, sebentar…
Ini kenapa ujung-ujungnya jadi nyindir gini, sih???!!!!