Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Alfian Tanjung Kenapa Lagi, Kok Dieksekusi ke LP Porong?

Redaksi oleh Redaksi
11 Juni 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Dari rutan Mako Brimob, Alfian Tanjung baru saja dieksekusi ke LP Porong, Sidoarjo, atas kasus ujaran kebencian yang bergulir sejak tahun lalu.

“Jokowi adalah PKI, China PKI, Ahok harus dipenggal kepalanya, dan Kapolda Metro Jaya diindikasikan PKI.”

Kalimat penuh tendensius di atas dengan sukses meluncur mulus dari bibir Alfian Tanjung, seorang pakar antikomunis yang juga akrab disapa dengan nama Ustaz Alfian Tanjung. Kalimat di atas telah memunculkan kisruh panjang sejak 2017 setelah video lengkapnya beredar di YouTube dan ditonton puluhan ribu kali.

Hingga tahun 2018, kasus ini masih terus berjalan. Yang terbaru, Mahkamah Agung (MA), melalui putusan Nomor 1167/Pid.sus/2018 per tanggal 7 Juni 2018, telah menolak kasasi Alfian atas putusan hukuman 2 tahun penjara yang didapatnya. Ya, Alfian saat itu langsung dinyatakan bersalah karena berperilaku melanggar Pasal 16 jo Pasal 4 huruf b butir 2 UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Ras dan Etnis.

Pindah Hotel Prodeo

Kini, sebuah babak baru harus dihadapi oleh Alfian Tanjung.

Senin (11/6) dini hari, Alfian Tanjung dieksekusi untuk dipindahkan ke Lembara Pemasyarakatan (LP) Porong, Sidoarjo, setelah sebelumnya ia berada di rumah tahanan (rutan) Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok. Pemindahan ini tak lain dan tak bukan hanya bertujuan satu: agar yang bersangkutan menjalani hukuman pidana penjara!

Mentang-mentang sedang berada dalam suasana Ramadan, eksekusi Alfian dilakukan di jam-jam orang biasa melaksanakan sahur, yaitu pada pukul 3 pagi. Segera, Alfian dipindahkan ke Sidoarjo melalui Surabaya dengan menggunakan transportasi pesawat komersial. Adapun yang mendampingi Alfian adalah jaksa dan 5 orang anggota Brimob.

Alfian Tanjung vs Ahok

Di tengah berita ini, Ketua Tim Advokasi Alfian Tanjung, alias TAAT (mantap betul sampai ada akronimnya!), Abdullah Al Katiri, mengatakan bahwa pihak kepolisian awalnya tidak memberi kepastian LP mana yang akan menjadi tempat tujuan Alfian. Mereka hanya menegaskan bahwa Alfian akan dibawa ke LP di Surabaya. Sempat pula, dirinya meminta keringanan hati Jaksa Penuntut Umum (JPU) Tanjung Perak, Surabaya, untuk menunda eksekusi sampai Lebaran. Tujuannya, agar keluarga bisa mengunjungi Alfian di Mako Brimob.

Namun demikian, keputusan ini adalah milik kasasi MA. Alfian harus mutlak segera dipindahkan.

Masih kekeuh dengan alasan berlebaran di Jakarta, Abdullah Al Katiri membandingkan kliennya—Alfian Tanjung—dengan orang yang telah dicela olehnya: Ahok.

Baginya, perlakuan yang diterima oleh Alfian dan Ahok jelas berbeda. Kasus Ahok yang disebut sudah berketetapan hukum justru tidak ditindaklanjuti dengan perpindahan lokasi penahanan dari Mako Brimob, sementara Alfian harus dieksekusi pindah ke Jawa Timur. Kok gitu, sih? Kok nggak sama? Kenapa?

Perbandingan yang disebut “berbeda” ini menjadi sedikit lucu karena yang dibandingkan adalah Alfian Tanjung dengan orang yang ia lemparkan ujaran kebencian. Masih ingat kata-katanya? “Ahok harus dipenggal kepalanya.”

Iklan

Ya masa sih Ahok harus melakukan hal yang sama dulu ke Alfian Tanjung agar perlakuan yang didapatnya di penjara sama dengan perlakuan yang didapat oleh Alfian Tanjung itu sendiri?

Terakhir diperbarui pada 11 Juni 2018 oleh

Tags: ahokAlfian Tanjunghate speechjokowiLP Porongmako brimobPKISidoarjoujaran kebencian
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Perantau Sidoarjo nekat jadi wasit futsal demi bertahan hidup di Jogja hingga akhirnya menyerah MOJOK.CO
Ragam

Perantau Sidoarjo Nekat Jadi Wasit Futsal demi Hidup di Jogja, Berujung Menyerah Kejar Mimpi di Kota Pelajar karena Realita

28 November 2025
Jadi penjual taoge di Tuban usai lulus SMA karena tak mampu membangun karier di Sidoarjo. MOJOK.CO
Ragam

Gagal Membangun Karier di Sidoarjo, Putuskan Pindah ke Tuban untuk Buka Usaha Sendiri hingga Raup Gaji Melimpah

5 November 2025
Kereta Cepat Whoosh DOSA Jokowi Paling Besar Tak Termaafkan MOJOK.CO
Esai

Whoosh Adalah Proyek Kereta Cepat yang Sudah Busuk Sebelum Mulai, Jadi Dosa Besar Jokowi yang Tidak Bisa Saya Maafkan

17 Oktober 2025
PKI dan Politik Ingatan: Dari Demonisasi hingga Penghapusan Sejarah
Video

PKI dan Politik Ingatan: Dari Demonisasi hingga Penghapusan Sejarah

27 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.