Selain berbagai destinasi wisata yang menarik, wisatawan mengunjungi Jogja karena kulinernya. Banyak makanan tradisional bisa dicicipi, mulai dari gudeg, bakpia, hingga walang goreng. Tidak hanya kuliner tradisional, Jogja juga kaya akan tempat makan yang menawarkan olahan makanan unik. Salah satu yang populer adalah Sate Ratu Jogja.
Bagi yang belum tahu, Sate Ratu Jogja adalah tempat makan yang menyajikan sate ayam merah, sate kanak, dan lilit basah. Ketiga menu itu tidak menggunakan bumbu kacang dan kecap seperti sate ayam pada umumnya. Itu mengapa, banyak warga lokal dan wisatawan begitu penasaran untuk mencicipinya.
Rasa penasaran semakin tinggi ketika tahu bahwa Sate Ratu Jogja tidak berminat membuka cabang di tempat lain. Artinya, mencicipi sate yang satu ini hanya bisa dilakukan di Jogja. Tidak heran kalau tempat makan yang terletak di Jalan Sidomukti ini sering dipadati pengunjung.
Orang Jogja malas kulineran ke sana
Saya salah satu orang Jogja yang tergolong telat mencicipi kuliner yang satu ini. Saat teman-teman saya dari luar kota berkali-kali update kulineran Sate Ratu di medsos, saya belum pernah ke sana sama sekali. Padahal, rumah saya terletak tidak jauh dari rumah makan legendaris ini.
Alasan saya selalu menunda-nunda kunjungan sebenarnya sederhana saja, Sate Ratu Jogja selalu tampak ramai pengunjung. Saya memang bukan tipe orang yang rela antre demi seporsi makanan. Apalagi lokasi Sate Rate tidak jauh dari rumah, saya selalu berpikir akan ke sana lain kali ketika antrean sedang mendingan.
Pemikiran seperti itulah yang membuat saya selalu menunda kunjungan. Hingga akhirnya, di awal 2024, mau tidak mau saya ke sana. Seorang kawan dari luar kota yang begitu penasaran dengan Sate Ratu Jogja mengajak saya. Tidak bisa menolak, saya akhirnya menemaninya. Padahal, waktu itu Sate Ratu sedang ramai-ramainya karena musim libur tahun baru.
Baca halaman selanjutnya: Tidak pernah …












