MOJOK.CO – Biar makin terasa seperti penduduk Kabupaten Italia alias Sleman, Pak Irfan Bachdim bisa mencoba 5 kegiatan ini. Anggap saja sebagai inisiasi biar makin betah.
Maafkan Mojok yang terlambat mengucapkan selamat datang untuk keluarga Irfan Bachdim di Sleman. Sebagai salah satu penghuni lama bilangan Ngaglik, kami sedikit agak khilaf. Bukannya bikin tulisan, kami malah sibuk ngabisin waktu nontonin konten-konten Youtube Jennifer Bachdim.
Nah, biar Irfan Bachdim bersama keluarga semakin betah di Sleman, kami menawarkan beberapa kegiatan berfaedah. Tujuannya biar keluarga kecil ini semakin merasa memiliki dan resmi dianggap sebagai warga Sleman.
Jennifer Bachdim perlu ngrasain ngantri di Kopi Klotok
“Makan sayur lodeh sama telur dadar aja ngantrinya segambreng.” Begitu rata-rata orang yang kali pertama datang ke Kopi Klotok. Pendatang di Sleman, baik mahasiswa maupun kelas pekerja perlu merasakan antri di warung legendaris ini.
Paket ideal menurut kami: nasi + sayur lodeh + telur dadar tipis garing (ambil 2) + es teh + kopi + pisang goreng. Telur dadar dan pisang goreng Kopi Klotok ini sudah masuk kelas legend. Jadi Mbak Jen bisa ikut antri di depan penggorengannya sendiri. Pasti jadi konten yang cantik dan sinematografis banget.
Jangan makan di dalam, tetapi pilih di luar. Biar bisa sekalian foto-foto di tegalan sawah terasering ogah-ogahan. Jennifer pasti suka. Cocok buat latar belakang vlog atau konten makan-makan di Youtube-nya.
Melatih kesabaran Irfan Bachdim di Kopi Merapi
Sebagai pemain sepak bola, atribut composure dan concentration sangat penting. Irfan Bachdim bisa mengasah dua atribut penting itu di Kopi Merapi.
Sudah jadi rahasia umum kalau kamu perlu minimal satu jam ketika mengantri di Kopi Merapi. Bahkan, ada sebuah utas di Twitter yang bercerita kalau dia bisa antri sampai dua jam. Kabarnya, sih, udah ada perbaikan layanan. Nah, untuk membuktikkan kebenaran perbaikan itu, Mbak Jen dan Pak Irfan bisa ngonten si sana.
Rasakan sensasi cuma pesan kopi tubruk, mie rebus, dan air mineral dan kudu ngantri hingga dua jam. Kalau Pak Irfan Bachdim bisa melewatinya, saya yakin beliau bakal jadi pesepak bola yang semakin lengkap. Composure juga penting untuk menghadapi beratnya ekspektasi menjadi pemain PS Sleman, lho.
Naik jeep di Merapi
Biar unsur ke-Sleman-an di dalam diri Pak Irfan Bachdim, naik jeep dan berkeliling Merapi bisa jadi pilihan. Nggak mahal, kok. Silakan mengunjungi situsweb paketjeepmerapi.com untuk memesan paket long jeep. Durasi trip 150 menit harganya cuma Rp550 ribu. Murah itu. Pak Soekeno pasti mampu bayarin. Hehehe….
Memesan paket jeep long 150 menit, Pak Irfan Bachdim bisa keliling melewati lima lokasi: Museum Mini Sisa Hartaku, Batu Alien, Bunker Kaliadem, Rumah Mbah Maridjan, dan jalur air.
Ikut tur jeep keliling Merapi akan membantu mendekatkan diri Pak Irfan Bachdim dengan “Simbah” yang masih aktif itu. Jika sudah mengenal secara batin maupun fisik, Pak Irfan bisa belajar aksi tanggap bencana. Nantinya Pak Irfan dan keluarga nggak kagol ketika Merapi sedang “hajatan”.
Nonton dangdutan di Tlogo Putri, Kaliurang
“Dangdut is the music of my country,” kata Project Pop. Jadi, nggak ada salahnya kalau Pak Irfan Bachdim mulai menjadikan dangdut sebagai klangenan. Nah, sebagai jujugan Pak Irfan dan keluarga, Tlogo Putri bisa jadi pilihan mencintai dangdut.
Pak Irfan bisa menyaksikan dan meresapi dangdut untuk rakyat kecil. Bagaimana bapak-bapak dan om-om bersatu padu untuk nyawer biduan. Mbak Jen bisa jadiin pentas OM sebagai konten Youtube dengan judul: “The Broadway of Sleman” atau “Classical Music of The People 2020: The Best Kendang, Soloist, and Concert”.
Nonton dangdut juga punya hubungan dengan sepak bola. Jangan salah. Dari dangdut, Pak Irfan Bachdim bisa belajar guyub rukun dan tepo seliro. Joget bersama seiring irama kendang itu wujud dari guyub atau rukun. Sementara itu, tepo seliro atau tenggang rasa terwujud dalam jogetan dangdut yang tidak saling mengganggu. Menjaga jarak, tetapi tetap dekat dan mesra.
Sebuah tim sepak bola pasti terdiri dari manusia dengan beragam latar belakang. Tidak terkecuali PS Sleman yang punya beberapa pemain asing. Termasuk Eduardo Perez, pelatih baru PS Sleman. Tenggang rasa dan kerukunan perlu dijaga supaya tim tetap solid. Siapa tahu, ketika sudah hapal lagu Suket Teki, Pak Irfan mengajak Pak Perez buat jagongi Tlogo Putri. Selesai ndangdutan, lanjut makan sate kelinci.
Wah, malah dari kelingan sing ora-ora….
Merasakan underpass Kentungan
Mumpung underpass Kentungan baru saja beroperasi, Mbak Jen bisa ngonten di sana. Bikin semacam unboxing di bawah dalan anyar kowe karo sopo, aku ngerti dhewe neng ngarepe moto. Aduh, maaf, malah nyanyi. Masih kebawa Tlogo Putri dan penginapan 50 ribuan dapat kopi di dekat sana. WQWQWQ….
Mbak Jen bisa mengajak Pak Irfan Bachdim untuk foto-foto atau berdiri di lorong jalan sambil tangan ke atas. Foto-foto saja kayaknya masih boleh. Asal jangan dipakai buat trek-trekan saja. Atau malah Pak Irfan Bachdim mau coret-coret tembok underpass? Kayaknya itu masih budaya orang Indonesia ketika ada bangunan baru, sih. Saya bisa sediakan pilox-nya.
Nah, itu tadi 5 kegiatan yang bisa dilakukan keluarga kecil Irfan Bachdim biar resmi jadi penduduk Kabupaten Italia. Bisa jadi, habis pensiun, Pak Irfan Bachdim bisa diangkat jadi ikon wisata Sleman. Pakai blangkon. Pas difoto posenya jempol di depan dada. Iklannya dijadikan billboard, dipasang di prapatan Kentungan biar makin sumpek sama papan iklan.
BACA JUGA BCS Melawan, Gerakan Cinta Sekaligus Peringatan Bahaya Untuk PS Sleman atau tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.