MOJOK.CO – Perempat final tunggal putra bulutangkis Asian Games 2018 | Jonatan Christie (INA, peringkat 15 dunia) vs Wong Wing Ki Vincent (HKN, 28) | Court 1, Order of Play: 2 | Live Indosiar dan Vidio.com 13.00 (OOP 2) | Rekam pertemuan: Christie 1 – 1 Wong
Event individual Asian Games 2018 dimulai tiga hari yang lalu. Beberapa kejutan pun mulai muncul.
Mulai dari tumbangnya peraih perak Olimpiade Rio 2016, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di babak awal. Tersingkirnya Kamura/Sonoda dari pasangan Malaysia Teo Eee Yi/Ong Yew Sin. Juga kekalahan Liu Cheng/Zhang Nan dari ganda putra Taipei, Lee Yang/Lee Jhe Hui.
Kejutan besar berlipat ganda di sektor tunggal putra. Pertama, dengan pulangnya unggulan keenam asal India, Kidambi Srikanth, oleh Wong Wing Ki Vincent. Disusul oleh Shi Yuqi yang didepak oleh rival sejak ia junior, Jonatan Christie.
Yang terbaru, unggulan kedua peraih Kejuaraan Dunia sekaligus pemain paling sulit dikalahkan saat ini: Kento Momota, dikalahkan oleh unggulan Indonesia, Anthony Ginting.
Iya, Anthony yang di-bully kemarin-kemarin itu. Jika Wong dan Jo memberikan kejutan di dua hari yang lalu, kejutan dari Ginting terjadi pada hari ini!
Bagi Jo maupun Ginting, mengalahkan unggulan sebenarnya bukan hal baru. Potensi mereka untuk berlaga di level elite sudah tampak ketika mereka baru naik di kelas senior.
Ginting, misalnya. Di usia 19 tahun, ia telah mengalahkan peraih Olimpiade Rio 2016, Chen Long. Bahkan dalam rekor pertemuan, Ginting unggul dengan 3-2.
Besok, di babak perempat final Asian Games 2018, Ginting kembali akan berduel dengan Chen Long untuk ke-3 kalinya dalam tahun ini.
Sementara itu, Jonatan Christie di usia 18 tahun telah mampu mengalahkan pemain dengan gelar paling lengkap: Lin Dan!
Jo juga memiliki catatan cemerlang dalam turnamen beregu untuk kualifikasi Thomas Cup Badminton Asia Team Championships yang berlangsung awal tahun lewat catatan bersih tanpa kekalahan. Saat itu, Jo sebagai tunggal pertama (rankingnya lebih tinggi dibanding dengan Ginting) berhasil mengalahkan pemain papan atas seperti Kidambi (IND), Son Wan Ho (KOR), dan Shi Yuqi (CHN).
Jika ada yang menghambat mereka untuk bersaing di level elite, itu adalah soal konsistensi.
Besok Jonatan yang telah berhasil melewati dua laga sengit tiga gim untuk mencapai perempat final akan menjumpai kuda hitam lain, yaitu Wong Wing Ki Vincent.
Meskipun bukan unggulan, tahun lalu sebenarnya Wong masih berada di 10 besar dunia. Namun, sejak akhir tahun lalu pencapaiannya menurun signifikan. Bahkan tahun ini ia kerap kalah di babak awal sehingga rankingnya terjun bebas ke ranking 28 dunia.
Salah satu kekalahannya di babak awal adalah ketika melawan Jonatan di turnamen All England 2018. Secara pencapaian, tentu Jonatan lebih baik dibandingkan Wong.
Namun, sepertinya di event kali ini Wong perlahan “comeback”. Di sini, ia bukan hanya berhasil melewati Srikanth, melainkan juga Wang Tzu Wei yang menduduki peringkat 18. Jo tentu harus mewaspadai kuda hitam satu ini.
Jika ada hal yang perlu dikhawatirkan dari diri Jo, barangkali mengenai kondisi fisiknya.
Seperti yang kita ketahui, Jo telah turun di kejuaraan beregu sejak babak awal hingga final. Sementara, Hong Kong sudah terhenti di babak perempat final. Dari 5 laga yang Jonatan lalui, 4 di antaranya harus dilalui dengan rubber game (3 set).
Lewat wawancaranya di mixed zone selepas pertandingan melawan Khosit, Jo mengakui kalau ia merasa cukup lelah dan langkah kakinya mulai berat. Tapi, tentunya baik Jo dan penonton mengharapakan Jo bisa melanjutkan kejutannya. Minimal hingga merengkuh medali.
Ayo, Jo! Dikit lagi!
Baca juga: analisis dan resume hasil pertandingan bulutangkis Asian Games 2018 di sini.