MOJOK.CO – Meski calon pengantin perempuan ngebet pengin tampak cantik maksimal di pesta pernikahan, nggak perlu juga melakukan perawatan kecantikan sampai segitunya~
Menjelang pernikahan, rasa-rasanya sebagai calon pengantin perempuan pengin banget bisa tampil cantik maksimal—demi yang disebut-sebut sebuah prosesi sakral satu kali seumur hidup! Jadi, semakin mendekati pesta pernikahan, berbagai perawatan kecantikan yang bisa diusahakan, berusaha diusahakan mati-matian. Kalau bisa, dilakukan aja semua-muanya. Mahal-mahal dikit juga nggak apa-apa, kok! Uang bisa dicari, tapi momen tidak bisa diulang kembali. Halah.
Nyatanya, segala hal yang serba berlebihan memang tidak baik adanya. Sebaliknya, kita memang nggak perlu-perlu amat berusaha melakukan perawatan kecantikan sedemikian rupa. Kalau perlu, ya, biasa aja lah. Nggak perlu berusaha melakukan perawatan kecantikan gila-gilaan, cukup sewajarnya aja. Nggak usah terlalu ngoyo-ngoyo juga.
Anjuran ini sungguh beralasan. Mau tahu alasannya? Mari kita simak bersama-sama….
Pertama, bagi kita yang sudah punya rutinitas pakai perawatan kecantikan dari dokter. Lebih baik di-stop dulu menjelang pesta pernikahan. Tapi, terus, gimana ceritanya bisa kelihatan cantik? Kalau usaha kita malah jadi biasa-biasa saja? Apalagi kalau harus berhenti sementara dari perawatan dokter. Lha, kalau nanti malah breakout dan muka jadi nggak karu-karuan, gimana? Percuma aja, dong, usaha keras belasan bulan untuk menjaga kemulusan dan kekinclongan kulit muka?
Ya, mohon maaf, nih. Memang begitu adanya. Jadi, krim perawatan kecantikan dari dokter ini, sangat teramat sangat disarankan untuk dihentikan pemakaiannya, paling lambat satu minggu sebelum pesta pernikahan. Pasalnya, jika tidak, maka biasanya si make up ini nggak terlalu mau nempel di kulit wajah kita. Treatment untuk make up pesta pernikahan dan make up daily, tentu saja berbeda. Biasanya untuk make up pesta pernikahan, foundation, bedak, dan lain sebagainya, itu jauh lebih tebel dibandingkan biasanya. Sehingga, perlu kondisi kulit yang kuat untuk menopangnya dengan erat. Kalau memaksakan pakai krim-krim dokter itu, yang terjadi biasanya si foundation agak tampak mengelupas seperti karet. Lha, kalau foundation-nya aja nggak mau nempel, bagaimana dia menopang make up yang lain?
Kedua, selain menghentikan pemakaian krim perawatan kecantikan dari dokter. Ada ritual kecantikan lainnya yang sebaiknya juga tidak dilakukan mendekati hari pernikahan, yakni facial atau aktivitas yang mirip-mirip dengannya. Memang treatment ini menjanjikan kulit menjadi lebih bersih, halus, dan cerah. Akan tetapi, biasanya setelah perawatan, kulit justru mengalami iritasi, lebih sensitif, memerah, bahkan mengelupas. Lagi-lagi, hal ini akan berdampak pada riasan wajah di hari pernikahan nanti dengan makeup yang “berat”.
Ketiga, tahan juga tangan-tangan gatel kita yang pengin mencetin jerawat atau komedo di wajah. Memang, keberadaan mereka ini sungguh membuat kesal dan menganggunya minta ampun—apalagi kalau kita lagi pengin tampak mulus pas bercermin. Namun, memaksakan diri untuk memencet si komedo atau jerawat supaya mereka lenyap, ternyata adalah tindakan yang sia-sia. Pasalnya, bukannya mereka minggat, yang mungkin terjadi justru sebaliknya. Mereka akan meninggalkan bekas hitam atau justru semakin meradang dan beranak pinak. Kalau kayak gini, mah. Mau tampil prima jadi malah semakin nggak prima. Yha, kan?
Keempat, untuk kita yang pengin melakukan perawatan kecantikan dengan mengubah tampilan rambut menjelang pernikahan. Sebaiknya, juga nggak perlu lah. Apalagi kalau baru kepikiran mengubah gaya rambut misalnya dengan memotongnya sangat pendek atau sampai mengganti warna rambut, pas udah mepet-mepet hari H. Pasalnya, model rambut yang baru tentu perlu waktu untuk menyesuaikan dengan kepribadian kita, bukan? Dan, nggak semua pergantian gaya rambut akan selalu cocok sama kita. Apalagi kalau ternyata, gaya rambut yang baru tersebut kurang pas sama pakaian pesta pernikahan yang sudah kita pesan sebelumnya. Meski sebetulnya, nggak masalah juga sih kamu mau potong rambut kayak gimana pun. Kalau kamu sebetulnya berkerudung. Wqwq.
Fyi aja, segala kekhawatiran dan ketakutan kita tampil jelek—lalu melakukan berbagai perawatan kecantikan—saat pesta pernikahan, sepertinya tidak perlu lagi ada. Semua itu dengan mudah dapat diatasi dengan keahlian para MUA-MUA yang sungguh mumpuni. Yang sanggup membuat kita tampil kinclong. Bahkan, nggak sedikit, yang nggak sekadar mengeluarkan aura kecantikan kita saja. Namun, juga bisa membuat wajah sangat manglili, sampai nggak bisa dikenali. Kalau udah kayak gini, sih, lebih baik jangan. Ya, bukannya gimana-gimana, ya. Kasihan (((kalau))) kita punya anak nanti, mereka malah nggak mengenali perempuan di samping bapaknya adalah ibunya sendiri~ (A/L)