MOJOK.CO – Mitos kolesterol masih dipercaya oleh banyak orang. Misalnya, kolesterol menyebabkan jantung koroner. Padahal nggak begitu jalan ceritanya.
Orang yang merasa tahu tapi sebetulnya tidak tahu itu jauh lebih mengganggu dibandingkan orang yang tidak tahu terus banyak nanyak. Namanya juga nggak tahu, memang sebaiknya bertanya. Sudah nggak tahu, tapi sok menjelaskan seakan-akan kamu sudah tahu banget. Pokoknya jangan. Menyesatkan.
Menyesatkan orang itu dosanya dua kali lipat. Kata siapa? Ya kata saya. Sudah merasa sok tahu, bikin sesat orang lain lagi. Nggak cuma terjadi di dunia agama saja. Orang seperti itu juga bikin bahasa dunia kesehatan. Misalnya ketika bicara soal mitos kolesterol.
Begitu mendengar kata “kolesterol”, si mamalia itu langsung nerocos menjelaskan banyak hal. Katanya, kolesterol itu penyebab jantung koroner. Kolesterol itu unsur paling berbahaya dalam hidupmu. Wah, dia belum tahu betapa jahatnya gula.
Lantaran menjelaskan dengan istilah-istilah medis yang nggak hanya luput, disertai mimik wajah serius seperti profesor yang disertasinya ternyata cuma beli, orang lalu percaya. Padahal, ada mitos kolesterol yang perlu kamu semua ketahui.
Mitos kolesterol yang paling terkenal adalah sebagai penyebab jantung koroner.
Tahukah kamu, Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan lemak pada dinding pembuluh darah jantung (pembuluh koroner). Setelah itu akan terjadi penimbunan jaringan ikat, perkapuran, hingga pembekuan darah.
Kondisi itu akan mempersempit atau menyumbat pembuluh darah. Akibatnya, otot jantung di daerah tersebut mengalami kekurangan aliran darah. Risikonya cukup serius, mulai dari nyeri dada sampai serangan jantung yang dapat menyebabkan kematian.
Steven Nissne, dari Cleveland Clinic mengungkapkan bahwa selama ini kita hidup menggunakan pedoman diet yang salah. Asupan yang justru harus dikurangi adalah gula. “Bukti yang ada menunjukkan tidak ada hubungan yang cukup antara konsumsi diet kolesterol dan kolesterol darah. Kelebihan kolesterol bukan hal yang harus dikhawatirkan.”
Aseem Malhotra, ahli kardiologi dan direktur kampanye Action On Sugar, menulis di dalam British Medical Journal, mengatakan kalau sekarang sudah waktunya untuk menghapus mitos kolesterol menyebabkan penyakit jantung.
“Kolesterol bukan racun yang keji, melainkan unsur penting dari kehidupan. Menurunkan kolesterol darah dengan mengubah diet tidak lebih dari kemustahilan,” tulis Aseem Malhotra seperti dikutip oleh CNN.
Ini mitos kolesterol yang sangat penting untuk kamu pahami karena sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh. Ia merupakan senyawa lemak kompleks berbentuk seperti lilin berwarna putih dan tersebar di berbagai jaringan tubuh. Terutama di jaringan saraf.
Kolesterol merupakan bahan dasar pembentukan hormon dan dinding sel tubuh. Ia juga menjadi bagian penting dalam metabolisme lemak. Membantu kerja hati untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Terdapat dua kolesterol dalam tubuh, yaitu High Density Lipoprotein (HDL) dan Low Density Lipoprotein (LDL). HDL adalah kolesterol baik, sedangkan LDL jahat.
Situsweb hellosehat.com menulis demikian:
“HDL diperlukan tubuh karena fungsinya sebagai ‘pemulung’ lemak yang ada di dalam pembuluh darah, sehingga pembuluh darah bersih dari endapan lemak. Sedangkan LDL melakukan hal sebaliknya, oleh karena itu disebut sebagai kolesterol jahat. Tingginya kadar HDL dalam tubuh menghindarkan Anda dari arterosklerosis, penyakit jantung koroner, tekanan darah tinggi, dan stroke.”
Nah, sudah paham, bukan. Mitos kolesterol penyebab jantung koroner itu ya memang cuma mitos. Jangan dibikin rumit dengan percaya kepada omongan orang nggak jelas. Itulah pentingnya bertanya, lalu membaca.
BACA JUGA Kandungan Kolesterol pada Telur Puyuh: ‘Juara’ yang Mengalahkan Jeroan Sapi atau tulisan dari rubrik PENJASKES lainnya.