MOJOK.CO – Rambut rontok itu bukan masalah sepele. Ia butuh perhatian khusus untuk diurusi dan diobati.
Saat menyisir rambut, saya sering kali kepingin banget bisa kayak iklan di TV. Saking halusnya rambut, ia tidak perlu disisir dengan serius. Memaksanya untuk disisir, justru malah bikin sisirnya yang jatuh. Sedihnya, hal itu tidak pernah terjadi dalam kehidupan saya.
Setiap kali menyisir rambut, yang ada hanyalah rambut-rambut rontok berjatuhan. Mereka seperti tak tahan lagi berada di kepala saya, ingin segera pergi begitu saja. Apalagi setiap hari rasanya kamar jadi cepat kotor hanya karena helai-helai rambut yang rontok. Hadeeeh, ini rambut kenapa, sih? Rontoknya kok gini amat?
Untuk mengatasinya, saya melakukan hal pertama yang dilakukan nyaris semua orang ketika punya masalah. Nyari informasi di Google. Kemudian saya jadi tahu, mengatasi rambut rontok ada beragam cara, tergantung jenis penyebab rambut rontoknya. Di sini saya ingin berbagi dengan pembaca yang punya nasib serupa, gimana sih mengatasi rambut rontok kita.
1. Rambut rontok jenis alopecia involusional
Alopecia (kebotakan) involusional adalah rontok yang paling normal dialami setiap orang. Layaknya hukum alam, rambut kita memang akan semakin menipis seiring bertambahnya usia. Hal ini disebabkan, semakin banyak folikel (lubang di kulit tempat tumbuhnya rambut) masuk fase istirahat dan tidak menumbuhkan rambut (fase ini dinamai telogen). Akibatnya, rambut yang tersisa menjadi lebih sedikit.
2. Rambut rontok jenis alopecia androgenik
Rambut rontok jenis ini disebabkan faktor genetik, bisa menyerang baik perempuan maupun laki-laki. Pada laki-laki, biasanya akan mengalami kerontokan di usia 20-an, sementara pada perempuan di usia 40-an dengan gejala berupa muncul jerawat dan menstruasi tidak teratur. Kondisi ini disebabkan oleh kelebihan atau ketidakseimbangan hormon.
3. Rambut rontok jenis alopecia areata
Kerontokannya biasanya hanya berada di area tertentu, dan terjadi pada anak-anak dan remaja. Saat rontok ini terjadi, banyak orang yang akhirnya mengalami kebotakan lumayan gede. Sayangnya, hanya 90% akar rambut yang tumbuh kembali, itu pun dalam jangka waktu yang cukup lama. Penyebabnya ialah autoimun.
4. Rambut rontok jenis alopecia universalis
Kerontokan jenis ini dianggap sangat mengerikan. Pasalnya, kerontokan terjadi di kepala dan tubuh. Jadi selain rambut kepala, kerontokan juga menerpa alis, ketiak, punggung, dada, hingga kaki. Rontok semacam ini dipicu faktor genetis, trauma, infeksi virus, ketidakseimbangan hormon, ataupun stres. Pengobatan kemoterapi atau radioterapi juga berpotensi mengakibatkan hal ini.
5. Rambut rontok jenis trikotilomania
Rambut rontok jenis ini dianggap sebagai salah satu gangguan psikologis. Terjadi karena kebiasaan atau merasa (((keenakan))) ketika mencabuti helai-helai rambut di kepala. Tanpa sadar, lama-lama rambut di titik tertentu jadi botak.
6. Rambut rontok jenis telogen effluvium
Kalau jenis rambut rontok ini, penyebabnya ialah perubahan siklus pertumbuhan rambut. Sederhananya, rambut-rambut kita, secara berombongan dalam jumlah banyak, masuk ke dalam fase istirahat alias mandek tumbuh. Dampaknya, rambut yang tersisa jadi cuma sedikit. Demam tinggi, melahirkan, penyakit kronis parah, masalah psikologis, ataupun diet ketat adalah beberapa hal yang penyebabnya.
Nah, untuk mengatasinya, ada beberapa hal yang bisa kita usahakan, di antaranya….
Pertama, menjalani diet dengan gizi yang seimbang. Memastikan bahwa makanan yang kita cerna cukup gizi. Sehingga rambut-rambut ini bisa melekat kuat pada kepala kita.
Kedua, menghindari mengikat rambut dengan terlalu ketat. Biasanya, karena nggak pengin kunciran rambutnya gampang terlepas, kita memilih untuk mengikatnya kuat. Sayangnya, hal ini justru berpotensi si rambut itu tertekan sehingga rontok. Selain itu, memutar, menggosok, atau menarik rambut dengan kasar, juga sangat tidak disarankan.
Ketiga, selayaknya benda yang kita sayang dan eman-eman, maka memperlakukan rambut dengan lembut saat mencuci dan menyisirnya, hukumnya wajib. Sama sekali tak bisa ditawar. Pastikan pula sisir yang kita gunakan memiliki gerigi lebar, sehingga ia tidak mudah tercabut dari kepala kita. Khawatirnya, kalau tercabut nanti malah berubah jadi kuntilanak. Eh, sori, itu paku, ding.
Keempat, menghindari perawatan rambut yang kasar. Misalnya, terlalu sering menggunakan catok rambut, obat pengeriting rambut, maupun mengganti-ganti warna rambut. Fyi, beberapa contoh tindakan tersebut malah bisa bikin rambut jadi stres.
Bagaimana? Sudah siap merawat rambut dengan penuh kasih sayang supaya nggak ada lagi rambut rontok yang mengotori lantai?
BACA JUGA Acak-acak Rambut Bikin Baper atau Kamu yang Kegeeran? atau artikel rubrik PENJASKES lainnya.