MOJOK.CO – Benarkah aktivitas cabut bulu ketiak menjadi hal yang oke-oke saja dilakukan dan tidak memiliki dampak yang kenapa-kenapa untuk kulit?
Bagi sebagian orang, ketiak ibarat permata: ia harus kinclong, bersih, dan bersinar. Tak heran, tak sedikit dari manusia-manusia ini memilih secara rutin melakukan pencukuran bulu ketiak, atau bahkan lebih ekstrem lagi: melakukan cabut bulu ketiak demi kulit tampak lebih mulus tanpa tersandung bulu-bulu yang panjang-pendeknya kadang nggak seragam itu.
Bahkan, kegiatan cabut bulu ketiak seakan telah menjadi gaya hidup. Saya tahu betul seorang perempuan dewasa yang bahkan memberikan anaknya 500 rupiah untuk setiap bulu ketiak yang berhasil ia cabut. Sungguh sebuah kenikmatan hakiki sebagai ibu: dibantu mencabutu bulu ketiak oleh sang buah hati~
Tapi, tapi, tapi, benarkah aktivitas cabut bulu ketiak ini menjadi hal yang oke-oke saja dilakukan dan tidak memiliki dampak yang kenapa-kenapa untuk kulit???
Usut punya usut, mencabut bulu ketiak rupanya bukan termasuk hal yang dianjurkan. Pasalnya, proses penghilangan rambut dari akarnya ini justru mengancam kesehatan kulit ketiak itu sendiri.
Bulu-bulu ketiak yang lebat itu sesungguhnya didesain untuk melindungi kulit dari segala kotoran, bakteri, dan racun yang memiliki kemungkinan menembus masuk ke dalam tubuh. Nah, sebagai garda depan perlindungan kulit, bayangkan saja apa yang akan terjadi bulu-bulu ketiak ini harus dirontokkan. Setelah bulu-bulu dicabut paksa, bisa saja sebuah (atau dua buah, tiga buah, empat buah, dan seterusnya) luka muncul di permukaan kulit, yang justru memicu membesarnya pori-pori kulit dan timbulnya infeksi dan penyakit.
Lebih lengkap, berikut adalah alasan-alasan yang perlu kamu telaah baik-baik soal bahaya cabut bulu ketiak, seberapa gatalnya pun ketiakmu akibat bulu yang kelewat lebat:
1. Ketiak jadi sakit, kulit bisa iritasi
Ketiak yang tadinya adem ayem dan tentram, mendadak langsung senut-senut ketika kamu dengan semangat dan sedikit memaksa langsung mencabut bulu yang kian panjang. Selain sakit dan kaget, bukan tidak mungkin kulit di sekitar bulu tadi langsung berubah merah dan terkena iritasi.
Jangan lupa pula pertimbangkan kemungkinan ini: pori-pori daerah ketiak bisa saja langsung membesar, padahal kita akan tetap menggunakan deodoran. Hal ini membuat bahan kimia deodoran yang berbahaya akan langsung terserap tubuh. Waduh!
2. Peradangan folikel
Pada permukaan kulit ketiak, bulu-bulu halus tumbuh di area bernama folikel. Pada proses cabut bulu ketiak yang rutin dilakukan, folikel ternyata bisa terserang radang karena rambut halus di sekitarnya dicabut paksa. Apa akibatnya?
Peradangan folikel, atau yang disebut dengan nama folikulitis, adalah wujud titik-titik kecil putih menggelembung berisi pembuluh darah yang telah mati di permukaan kulit. Dampak yang terasa adalah rasa gatal dan nyeri, yang jelas bakal membuatmu tidak nyaman di area ketiak. Ya masa kamu mau garuk-garuk ketiak terus, ya kan???
3. Meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan kelenjar getah bening
Masih berhubungan dengan poin nomor 1, aktivitas cabut bulu ketiak memang bisa menjadi pintu gerbang masuknya bakteri dan kuman. Yang lebih parah, toksik dan racun bisa juga menembus kulit dan mengakibatkan penyakit-penyakit berbahaya, seperti kanker payudara dan kanker kelenjar getah bening.
Kenapa payudara? Rupanya, posisi ketiak dan payudara yang berdekatan menyebabkan menumpuknya toksik dan racun mengendap di payudara sebagai akibat langsung dari pencabutan buku ketiak secara paksa. Pun demikian dengan kelenjar getah bening yang letaknya di sekitar ketiak. Seluruh bakteri yang masuk akibat pori-pori yang membesar bakal langsung menyasar kelenjar getah bening dan payudara.
4. Bulu ketiak nyungsep
Tak hanya kita yang bisa jatuh nyungsep (masuk ke dalam/depan), bulu ketiak bisa mengalami hal yang sama. Kebiasaan mencabut bulu ketiak ini mendorong munculnya ingrown hair atau tumbuhnya rambut ke dalam.
Apakah ini berbahaya? Nyatanya, bulu ketiak yang nyungsep ini bisa mengakibatkan permukaan kulit menjadi merah, bengkak, gatal, hingga infeksi. FYI aja, ketiak dan infeksi sungguh bukanlah perpaduan yang menarik.
5. Kulit ketiak menghitam
Gara-gara sering cabut bulu ketiak, siap-siap saja kalau suatu hari kamu menyadari kulit ketiakmu kian menghitam, bukannya mulus seperti jalan tol. Hiperpigmentasi atau penghitaman kulit ketiak ini terjadi karena melanin di sekitar kulit terkena peradangan.
Artinya apa, Sayang-sayangku? Artinya, mencabut bulu ketiak memang nikmat, tapi berbahaya karena meningkatkan risiko peradangan yang juga akan meningkatkan risiko kulit ketiak menghitam dan tidak sedap dipandang.
Sudahlah, cukup kenangan buruk masa lalu saja yang tidak sedap dipandang—ketiakmu jangan.