Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Penjaskes

Harus atau Tidak Harus Cabut Bulu Ketiak demi Kulit yang Mulus dan Kinclong

Redaksi oleh Redaksi
2 April 2019
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Benarkah aktivitas cabut bulu ketiak menjadi hal yang oke-oke saja dilakukan dan tidak memiliki dampak yang kenapa-kenapa untuk kulit?

Bagi sebagian orang, ketiak ibarat permata: ia harus kinclong, bersih, dan bersinar. Tak heran, tak sedikit dari manusia-manusia ini memilih secara rutin melakukan pencukuran bulu ketiak, atau bahkan lebih ekstrem lagi: melakukan cabut bulu ketiak demi kulit tampak lebih mulus tanpa tersandung bulu-bulu yang panjang-pendeknya kadang nggak seragam itu.

Bahkan, kegiatan cabut bulu ketiak seakan telah menjadi gaya hidup. Saya tahu betul seorang perempuan dewasa yang bahkan memberikan anaknya 500 rupiah untuk setiap bulu ketiak yang berhasil ia cabut. Sungguh sebuah kenikmatan hakiki sebagai ibu: dibantu mencabutu bulu ketiak oleh sang buah hati~

Tapi, tapi, tapi, benarkah aktivitas cabut bulu ketiak ini menjadi hal yang oke-oke saja dilakukan dan tidak memiliki dampak yang kenapa-kenapa untuk kulit???

Usut punya usut, mencabut bulu ketiak rupanya bukan termasuk hal yang dianjurkan. Pasalnya, proses penghilangan rambut dari akarnya ini justru mengancam kesehatan kulit ketiak itu sendiri.

Bulu-bulu ketiak yang lebat itu sesungguhnya didesain untuk melindungi kulit dari segala kotoran, bakteri, dan racun yang memiliki kemungkinan menembus masuk ke dalam tubuh. Nah, sebagai garda depan perlindungan kulit, bayangkan saja apa yang akan terjadi bulu-bulu ketiak ini harus dirontokkan. Setelah bulu-bulu dicabut paksa, bisa saja sebuah (atau dua buah, tiga buah, empat buah, dan seterusnya) luka muncul di permukaan kulit,  yang justru memicu membesarnya pori-pori kulit dan timbulnya infeksi dan penyakit.

Lebih lengkap, berikut adalah alasan-alasan yang perlu kamu telaah baik-baik soal bahaya cabut bulu ketiak, seberapa gatalnya pun ketiakmu akibat bulu yang kelewat lebat:

1. Ketiak jadi sakit, kulit bisa iritasi

Ketiak yang tadinya adem ayem dan tentram, mendadak langsung senut-senut ketika kamu dengan semangat dan sedikit memaksa langsung mencabut bulu yang kian panjang. Selain sakit dan kaget, bukan tidak mungkin kulit di sekitar bulu tadi langsung berubah merah dan terkena iritasi.

Jangan lupa pula pertimbangkan kemungkinan ini: pori-pori daerah ketiak bisa saja langsung membesar, padahal kita akan tetap menggunakan deodoran. Hal ini membuat bahan kimia deodoran yang berbahaya akan langsung terserap tubuh. Waduh!

2. Peradangan folikel

Pada permukaan kulit ketiak, bulu-bulu halus tumbuh di area bernama folikel. Pada proses cabut bulu ketiak yang rutin dilakukan, folikel ternyata bisa terserang radang karena rambut halus di sekitarnya dicabut paksa. Apa akibatnya?

Peradangan folikel, atau yang disebut dengan nama folikulitis, adalah wujud titik-titik kecil putih menggelembung berisi pembuluh darah yang telah mati di permukaan kulit. Dampak yang terasa adalah rasa gatal dan nyeri, yang jelas bakal membuatmu tidak nyaman di area ketiak. Ya masa kamu mau garuk-garuk ketiak terus, ya kan???

3. Meningkatkan risiko terkena kanker payudara dan kelenjar getah bening

Masih berhubungan dengan poin nomor 1, aktivitas cabut bulu ketiak memang bisa menjadi pintu gerbang masuknya bakteri dan kuman. Yang lebih parah, toksik dan racun bisa juga menembus kulit dan mengakibatkan penyakit-penyakit berbahaya, seperti kanker payudara dan kanker kelenjar getah bening.

Kenapa payudara? Rupanya, posisi ketiak dan payudara yang berdekatan menyebabkan menumpuknya toksik dan racun mengendap di payudara sebagai akibat langsung dari pencabutan buku ketiak secara paksa. Pun demikian dengan kelenjar getah bening yang letaknya di sekitar ketiak. Seluruh bakteri yang masuk akibat pori-pori yang membesar bakal langsung menyasar kelenjar getah bening dan payudara.

4. Bulu ketiak nyungsep

Tak hanya kita yang bisa jatuh nyungsep (masuk ke dalam/depan), bulu ketiak bisa mengalami hal yang sama. Kebiasaan mencabut bulu ketiak ini mendorong munculnya ingrown hair atau tumbuhnya rambut ke dalam.

Iklan

Apakah ini berbahaya? Nyatanya, bulu ketiak yang nyungsep ini bisa mengakibatkan permukaan kulit menjadi merah, bengkak, gatal, hingga infeksi. FYI aja, ketiak dan infeksi sungguh bukanlah perpaduan yang menarik.

5. Kulit ketiak menghitam

Gara-gara sering cabut bulu ketiak, siap-siap saja kalau suatu hari kamu menyadari kulit ketiakmu kian menghitam, bukannya mulus seperti jalan tol. Hiperpigmentasi atau penghitaman kulit ketiak ini terjadi karena melanin di sekitar kulit terkena peradangan.

Artinya apa, Sayang-sayangku? Artinya, mencabut bulu ketiak memang nikmat, tapi berbahaya karena meningkatkan risiko peradangan yang juga akan meningkatkan risiko kulit ketiak menghitam dan tidak sedap dipandang.

Sudahlah, cukup kenangan buruk masa lalu saja yang tidak sedap dipandang—ketiakmu jangan.

Terakhir diperbarui pada 12 Agustus 2021 oleh

Tags: cabut bulu ketiakcukurhiperpigmentasikanker payudarawaxing
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

No bra day
Kesehatan

Pesan Penting di Balik Hari Tanpa Bra Sedunia

13 Oktober 2022
Penyintas Kanker Payudara dan Impian Sederhana Mereka
Liputan

Penyintas Kanker Payudara dan Impian Sederhana Mereka 

6 Juli 2021
kangker payudara
Penjaskes

Mengenal Obat Kanker Payudara dari Kalteng yang Jadi Juara Dunia

7 Agustus 2019
Penjaskes

Tenang, Ladies, Payudara Besar Sebelah Tak Melulu Jadi Masalah

29 Januari 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Perantau Aceh di Jogja Hidup Penuh Ketidakpastian, tapi Merasa Tertolong Berkat ‘Warga Bantu Warga’

10 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

Sirno Ilang Rasaning Rat: Ketika Sengkalan 00 Menjadi Nyata

6 Desember 2025
UB Kampus Liar, UGM Ajari Mahasiswa Gak Omong Kosong MOJOK.CO

Pengalaman Saya Menjadi Mahasiswa yang Jago Bertahan Hidup di UB, lalu Tiba-tiba Menjadi Pintar ketika Kuliah di UGM

9 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.