MOJOK.CO – Sampai hari ini, banyak orang mengenal Toyota Rush sebagai “mobil gerobak”. Semua ini karena suspensinya yang begitu keras. Namun, uniknya, mobil ini berhasil menjadi raja SUV. Apakah hal ini karena kekuatan merek?
Nama Toyota memang sudah melekat kuat di benak masyarakat Indonesia. Mereka berhasil mendominasi berbagai segmen. Misalnya seperti segmen Low MPV di mana Avanza menjadi leader. Untuk kelas Low Cost Green Car (LCGC), Toyota harus mengakui kekalahan atas saudara kembarnya sendiri, yaitu Daihatsu Sigra.
Keberhasilan Toyota sebagai raja pasar tidak berhenti di situ. Di kelas Low SUV, Toyota terus mempertahankan dominasinya dengan Toyota Rush. Bahkan, mobil ini tidak hanya memimpin, tetapi juga menguasai secara keseluruhan. Jadi, terbayang seberapa kuatnya merek mobil yang satu ini.
Oleh sebab itu, menurut saya, Toyota Rush berhasil merajai kelas ini salah satunya karena kekuatan merek. Namun, ternyata, ada faktor lain yang membuat mobil ini terus mempertahankan posisinya sebagai SUV terlaris selama bertahun-tahun. Padahal kita tahu kalau mobil ini mendapat julukan negatif: “mobil gerobak”.
#1 Penggerak roda belakang satu-satunya di kelas Low SUV
Banyak mobil di kelas Low SUV menggunakan sasis monokok berpenggerak roda depan. Namun, alih-alih mengekor, Toyota Rush tetap setia pada konstruksi unibody frame berpenggerak roda belakang.
Konstruksi unibody frame merupakan gabungan dari sasis monokok dan ladder frame. Umumnya, usia sasi ini bisa mencapai 20 tahun. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika ada yang berpendapat bahwa sensasi berkendara dengan mobil ini seperti naik gerobak.
Keputusan menggunakan sasis lawas berpenggerak roda belakang bukan tanpa alasan. Sasis ini menawarkan kombinasi yang pas antara ketahanan dan fleksibilitas. Dengan sasis unibody frame yang lebih kokoh, Toyota Rush dapat dengan mudah melibas kondisi jalan yang kurang bersahabat. Misalnya seperti jalanan bergelombang atau tidak rata.
Selain itu, sistem penggerak roda belakang juga memberikan beberapa keunggulan. Pertama, mobil ini jadi bisa lebih seimbang mendistribusikan bobot. Khususnya saat melalui medan jalan yang menantang. Kedua, berkat keseimbangan tersebut, Toyota Rush mampu menghasilkan performa yang stabil dan tangguh. Apalagi ketika membawa muatan penuh atau melewati tanjakan.
Mungkin Toyota Rush bukan pilihan utama bagi mereka yang mencari kenyamanan. Namun, mobil ini sangat cocok bagi mereka yang membutuhkan kendaraan worry-free untuk mengatasi segala medan. Jadi, sesuai esensinya sebagai SUV, durabilitas menjadi prioritas utama bagi Rush.
#2 Mesin Toyota Rush yang bandel dan anti sama drama
Toyota membenamkan mesin mesin 2NR-VE 1.500cc DOHC 4 silinder ke dalam Rush. Tahukah kamu kalau Avanza juga menggunakan mesin yang sama?
Melihat spesifikasinya, memang benar mesin ini termasuk sederhana. Tidak ada teknologi yang spesial dan tenaganya juga biasa-biasa saja. Namun, semua orang sudah tahu bahwa ini adalah mesin yang terkenal karena bandel. Ini menjadikannya pilihan tepat bagi mereka yang mencari kendaraan worry-free.
Selain itu, bagi penggemar transmisi otomatis, Toyota Rush masih menggunakan transmisi 4AT konvensional. Transmisi ini terkenal karena lebih tahan lama dan murah perawatannya jika kita membandingkannya dengan transmisi CVT milik para pesaing.
Asyiknya, mesin ini menjamin para penggunanya tidak pusing untuk urusan servis. Kamu bisa dengan mudah menemukan suku cadang, baik versi orisinal maupun KW. Lagi pula, bengkel mana yang tidak tahu cara menangani mesin sejuta umat ini?
Baca halaman selanjutnya: Bukan paling canggih, tapi selalu bisa kasih rasa aman.