MOJOK.CO – Jangan menyepelekan motor Suzuki Smash milik Mael Lee. Kekuatan motor yang bernama Kodrat ini, tahan bantingnya sampai bikin nggak paham.
Mael Lee menunjukkan, bahwa motor bebek angkatan lawas masih bisa bersaing di era digitalisasi angkutan umum seperti sekarang. Sang tukang ojek terkuat di bumi ini masih mengandalkan sepeda motor produksi Suzuki: Smash generasi tua dua. Motornya itu diberi nama Kodrat.
Suzuki Smash sempat dijuluki si gesit irit. Di tangan Mael Lee, Kodrat yang kodratnya Suzuki Smash ini mendapatkan predikat tambahan: si gesit irit tahan banting antirusak antinuklir. Jadi, Kim Jong-un bukan ancaman bagi Mael Lee dan kendaraan kesayangannya ini.
Suzuki Smash sendiri punya sejarah yang tahan banting. Smash dihadirkan oleh perusahaan asal Negeri Sakura untuk melawan gempuran motor China. Pada awal tahun 2000-an, Mocin dengan harga murah memang sedang menyerbu pasar Indonesia. Bersama Supra andalan Honda dan Vega buatan Yamaha, Suzuki Smash jadi primadona bagi penggemar motor bebek low-end.
Bodi ramping, hemat bensin, lincah di jalanan. Itulah testimoni para pengguna Suzuki Smash. Dengan kelebihan itu, ibarat main voli, Suzuki telah melakukan gerakan “smash” kepada Yamaha. Dibandingkan Supra, desain Smash juga lebih keren. Smash tampil cukup sporty. Itulah mengapa Mael Lee memilih Smash sebagai tandem, bukan Supra.
Generasi kedua Suzuki Smash debut untuk menjawab keluhan pelanggan. Suzuki melakukan perubahan gede-gedean terutama di bagian rangka yang bikin vibrasi jauh berkurang. Tak heran, Mael Lee tampak nyaman menggunakan Suzuki Smash bernama Kodrat ini.
Bersama Kodrat, Mael Lee mencari nafkah sebagai tukang ojek merangkap preman. Mael bisa bertahan di tengah serangan ojek online yang rerata motornya keluaran terbaru dan canggih: Honda BeAt, Scoopy, Vario, Yamaha Mio, Fino. Sementara motor Mael? Huft, dari tampilannya saja sudah kurang meyakinkan. Bodi motor bututnya dilapisi cat biru muda metalik yang disesuaikan dengan helm Mael yang nggak SNI. Tipikal motor bebek ABG alias Angkatan Babe Gue.
Sebenarnya, Mael bisa saingan dengan ojol bukan karena motornya diminati penumpang, tapi intimidasi yang dilakukannya. Itulah keuntungan jadi tukang ojek pengkolan merangkap preman. Setiap mendapati ada ojol yang terima orderan di daerah kekuasaannya, Mael langsung keplak mulut sang driver. Lalu penumpang dipaksa migrasi ke jok motor Mael. Kalau penumpang tidak mau pindah juga, Mael bakalan marah dan mengancam, “Retak ginjal kau kubuat!”
Setiap ada orang yang lewat di depan tempatnya mangkal, Mael biasa memaksa orang itu untuk naik ojek. Kalau perlu, ditarik-tarik oleh Mael. Walaupun jarak rumahnya sudah dekat, Mael akan tetap memohon dengan sangat kepada targetnya untuk numpang ojek. Bahkan Mael bisa meneror sampai ke kamar mandi dalam rumah target, “Ayolah, naik ojek aku, Bang.”
Mendingan ojek online masih bisa di-cancel via aplikasi. Paling banter nanti di-chat atau dikirimi SMS oleh abangnya: “Kenapa di-cancel, Pak? Padahal saya sedang OTW ke lokasi penjemputan. Kalau mau cepat sampai, naik ambulance aja.”
Dalam sehari, jok motor Kodrat bisa membawa banyak penumpang. Bahkan di satu kesempatan, Mael pernah melakukan eksperimen bonceng 5 orang. Ujungnya, Kodrat dan kelima penumpangnya itu nyungsep ke sungai. Tuman!
Nyungsep ke sungai hanyalah salah satu dari sekian aksi gila dan berbahaya yang dilakoni Mael Lee dalam menciptakan lawakan slapstick. Ketika sudah nyungsep begitu, kalau sedang ngiklan, Mael Lee bakalan merepet sembari memamerkan produk kepada penumpangnya, “Mata kau minus ya? Makanya pakai produk ini.”
Bersama Kodrat, Mael juga sering kebut-kebutan, ngepot ala pembalap MotoGP, nabrak pohon, atau sekadar lompat dari motor. Semua adegan yang mengancam keselamatan itu dilakukan tanpa pengaman. Bukan kaleng-kaleng.
Beruntung, aksi stunt ride itu didukung oleh Kodrat yang tahan banting. Mael sendiri juga sepertinya berguru dengan Master Limbad. Sehingga ia tidak gampang cedera. Jatuh dari motor nggak langsung nangis mengaduh, malah sempat-sempatnya promosikan dagangan orang.
Di saat urgent atau penumpang minta buru-buru, Kodrat bisa diandalkan karena memiliki fitur rahasia: NOS alias Nitrous Oxide Systems. Ketika tombol NOS ditekan, Kodrat bisa meluncur di jalanan dengan gerakan supercepat. Pernah sekali Mael nggak sengaja kepencet tombol NOS, motornya jalan duluan, Mael ketinggalan jatuh ke aspal.
Mael memang mengutamakan kecepatan, terkadang sampai lupa dengan keselamatan. Pernah suatu hari, ada penumpang yang minta diantar ke tukang pijat karena kakinya keseleo. Di sepanjang jalan, Mael mengebut. Tak sadar kepala penumpangnya kepentok beragam benda sampai nyerempet aspal jalanan. Tiba di rumah tukang urut, kepala penumpangnya sudah tidak ada.
Sama seperti kebiasaan bocah-bocah yang sok-sokan jumping pakai motor di jalanan kompleks yang sepi, Mael Lee sering melakukan aksi serupa. Mengakibatkan penumpang di jok belakang pun terjengkang jatuh. Dengan kebiasaan Mael yang bawa motor jumping, mungkin sebaiknya Kodrat tidak perlu pakai ban depan. Cukup satu roda kayak sepeda badut.
Berbeda dengan motor pada umumnya, Kodrat sudah di-upgrade dengan sistem IOS paling mutakhir. Sehingga memungkinkan Mael sebagai pengguna bisa berkomunikasi dengan Kodrat layaknya SIRI, perangkat lunak bikinan Apple berupa asisten pribadi pintar. Suara Kodrat ketika berbicara logatnya seperti bule ala Google Translate. Mirip-miriplah dengan kecerdasan buatan seperti J.A.R.V.I.S di film Iron Man.
Konon, Tony Stark memanglah orang yang bertanggung jawab memodifikasi Kodrat sampai secanggih itu. Bodi motor boleh asli Jepang, tapi ternyata dalemannya made in USA. Sekarang jadi masuk akal kenapa Kodrat nggak rusak-rusak walaupun sudah dibanting-banting sedemikian rupa oleh Mael Lee. Bisa saja kan, sebenarnya rangka motor Kodrat terbuat dari vibranium seperti halnya tameng Captain America?