MOJOK.CO – Honda Vario Techno 125 ini sudah menemani saya menempuh perjalanan jauh. Bagi saya, motor ini cocok banget buat kamu yang lagi cari motor bekas.
Kamu lagi cari motor bekas? Cocok, duduk manis dan izinkan saya bercerita….
Jadi, saya kuliah di Depok, tapi rumah saya di Tangerang Kota. Selama kuliah offline, saya ngekos di Depok. Setelah ngampus, saya selalu mengantarkan pacar saya (yang kebetulan kuliah di kampus yang sama) pulang ke rumahnya di daerah Kemang naik Honda Vario Techno 125. Jarak Depok ke Kemang sekitar 17 kilometer. Jadi, perjalanan pulang dan pergi dari kosan ke rumah pacar saya adalah 34 kilometer. Tiap hari begitu selama kuliah offline.
Lalu, tiba-tiba, kampus mengumumkan pelaksanaan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Dengan berat hati, saya mengemas seluruh barang di kosan, kemudian pulang.
Sudah tentu, saya pulang dari Depok ke Tangerang Kota naik Honda Vario Techno 125. Semua barang dari kosan saya kemas masuk ke dua tas gunung Eiger dan satu duffle bag yang cukup besar. Ketiganya saya susun di bagian depan Honda Vario Techno 125, tempat tukang galon biasa menaruh galonnya. Di jok belakang, ada satu dus bekas Aqua yang saya ikat. Isinya gayung, beberapa potong celana dalam, dan sisa pasta gigi.
Selesai menyusun semua barang, motor bekas saya jadi terlihat kayak motornya bapak-bapak yang diusir dari rumah sama istrinya. Yah, setidaknya saya yakin kalau Honda Vario Techno 125 sanggup menggotong barang sebanyak itu. Masih ditambah saya sebagai penumpang.
Nah, selama berkuliah online, saya jadi jauh dari pacar saya dan teman-teman saya. Kata orang, rindu itu seperti dendam. Harus dituntaskan. Saya sendiri nggak betah berdiam diri di rumah. Maka, saya samperin aja mereka itu.
Dari Tangerang Kota ke rumah pacar saya di Kemang jaraknya kurang lebih 30 kilometer. Tergantung suasana hati saja, pengin lewat Ciledug atau Daan Mogot). Saya kencan seminggu sekali. Nggak pernah bolong sampai saat ini berkat ketangguhan Honda Vario Techno 125. Yah pokoknya itu. Skip.
Teman-teman saya itu rata-rata rumahnya di Jakarta Timur. Ada yang di Duren Sawit, Cakung, Cipayung, Condet, dan lain-lain. Jauh pokoknya. Lalu? Ya saya tetap samperin mereka! Antara memang suka riding atau saya memang sebetulnya kesepian di Tangerang Kota. Hmm… kayaknya yang kedua, sih.
Jadi, intinya, hampir setiap minggu saya naik motor bekas paling oke bernama Honda Vario Techno 125 untuk melahap aspal Tangerang-Jaksel, Tangerang-Jaktim, dan kadang-kadang Tangerang-Depok. Salah satu teman saya baru saja buka kedai kopi di dekat kampus.
Lamanya waktu perjalanan bersama Honda Vario Techno 125 dikalikan intensitas merenung di atas motor membuat saya peka ketika merasakan apa yang motor saya rasakan. Berkat hati saya yang sensitif (atau kayaknya cuma obsesi sama Honda Vario, deh), saya berani bersaksi bahwa motor bekas saya ini adalah motor bekas terbaik sedunia!
Jadi, Honda Vario Techno 125 saya adalah keluaran 2013. Tentu kamu udah paham gimana Honda sama mesin motor. Sudah berkualitas, layanan purnajual juga sangat baik.
Bengkel servis resmi Honda ada di mana-mana dan harga servisnya (untuk motor saya) cenderung lebih murah dibandingkan servis bengkel resmi dari merek kompetitor. Suku cadangnya melimpah dengan harga yang tidak membuat kantong jebol dan tersedia juga di bengkel umum.
Suku cadang aftermarket seperti karpet motor, shockbreaker, hingga tutup radiator tersedia melimpah. Pokoknya, untuk urusan suku cadang dan perawatan, kamu nggak perlu khawatir. Yah, siapa tahu kamu lagi cari motor bekas dan Honda Vario Techno 125 jadi pilihan.
Nah, soal mesin, saya berani bersaksi kalau Honda Vario Techno 125 ini oke banget. Wara-wiri Tangerang-Jaksel, Tangerang-Jaktim, dan kadang-kadang Tangerang-Depok, motor bekas ini nggak pernah rewel.
Saya udah pakai motor bekas ini selama lebih dari lima tahun. Dilungsurkan ketika saya masuk SMA. Sampai saat ini, saya belum mengalami permasalahan berarti. Padahal ya, saya nggak terlalu patuh sama anjuran servis resmi setiap kilometer tertentu.
Saya servis ketika saya ingin dan sempat saja. Puji Tuhan, saya nggak pernah harus minggir di tengah perjalanan karena mogok. Saya sendiri kadang juga heran sama Honda Vario Techno 125 ini.
Yah, sesekali, kejadian cangklong busi aus, oli suspensi perlu diganti, aki soak. Tapi, hei, motor bekas mana yang tidak mengalaminya?
Maksud saya, secara umum, Honda Vario generasi ini tidak memiliki penyakit khas seperti generasi penggantinya (2015 ke atas) yang CVT-nya suka getar, atau lampu sein belakangnya sering patah karena tersenggol (khusus keluaran tahun 2018 ke atas).
Selain itu, tangki bensin motor bekas ini cukup besar (5,5 liter). Konsumsi bensinnya sekitar 38 kilometer per liter. Menurut saya ini sangat irit. Saya hanya perlu mengisinya setiap lima hari.
Setelah mesinnya, mari kita bahas desain Honda Vario Techno 125. Menurut saya, desain Honda Vario generasi ini adalah yang terbaik dibandingkan seluruh generasi Vario. Tapi, ini subjektif saya pribadi, ya.
Bodi Honda Vario Techno 125 tidak terlalu membulat kayak Honda Vario 110 generasi sebelumnya. Motor ini juga nggak terlalu tajam berliku seperti Vario 150 generasi setelahnya yang kayak robot itu.
Intinya, soal desain, bagi saya sudah cukup. Semua bagian didesain sesuai tubuh orang Asia. Tinggi saya 165 cm, dan motor-motor matik keluaran baru seperti NMax, PCX, ADV, atau Aerox rasanya terlalu besar.
Selain mesin dan desain, kenyamanan juga sangat penting ketika mikir-mikir mau beli motor bekas. Kata pacar saya, Honda Vario Techno 125 adalah motor bekas paling nyaman baginya sebagai penumpang.
Dudukan kursinya pas dan tidak terlalu lebar (jadi tidak perlu mengangkang), suspensinya enak. Bagasi motor ini juga cukup besar. Cukup untuk menyimpan jas hujan, sandal, dan helm.
Kabar baiknya buat kamu semua, motor ini sudah tidak diproduksi. Jadi, harga motor bekas Honda Vario Techno 125 terbilang murah. Terakhir saya cek, motor ini dibanderol sekitar Rp8 juta. Harga bisa bervariasi tergantung tahun dan kondisi.
Sebagai penutup, semoga kamu yang lagi cari motor bekas terbaik jadi terinspirasi. Semoga cerita saya ini dapat membantu, ya.
BACA JUGA Pengalaman Saya Ditipu Showroom Motor Bekas nan Laknat Saat Membeli Honda Vario 125 dan pengalaman menarik lainnya di rubrik OTOMOJOK.