Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Otomojok

Saking Banyaknya Kegunaan Grand Max, Kamu Bakal Bingung Ini Mobil atau Aplikasi Gojek

Agil Widi oleh Agil Widi
14 April 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Jika Cristiano Ronaldo adalah juru selamatnya Real Madrid, maka Grand Max layak mendapatkan predikat sebagai juru selamatnya Daihatsu.

Mobil Grand Max yang masih dihidupkan dengan segala kelebihan dan kekurangannya, hingga kini, mampu menjadi pembeda bagi Daihatsu di antara produk-produk lainnya.

Bagaimana dengan Daihatsu Xenia? Xenia sedikit kalah jika dibandingkan Toyota Avanza, saudara tiri, sekaligus rivalnya tersebut, untuk menyandang status mobil sejuta umat. Kemudian ada Terios, produk serupa tapi tak sama dengan Rush, yang juga masih menjadi yang kedua jika dibandingkan dengan Rush.

Di kelas LGCC (Low Cost Green Car), Daihatsu memiliki dua produk andalan, yakni Sigra dan Ayla. Status keduanya, lagi-lagi, menjadi yang kedua, di bawah duo produk Toyota untuk kelas LCGC, yaitu Calya dan Agya.

Daihatsu dibuatnya gigit jari dan merana karena hampir selalu menjadi yang kedua jika dibandingkan dengan keluaran Toyota. Mereka yang memilih produk Daihatsu dibandingkan Toyota, bisa jadi karena mau berhemat anggaran saja. Biasanya, produk-produk Daihatsu memang lebih murah dibandingkan punya Toyota.

Tapi tenang, Daihatsu punya satu produk pamungkas untuk keluar dari bayang-bayang Toyota, yaitu Daihatsu Grand Max, “sang gerobak berjalan”.

Grand Max pernah menjadi saksi bisu perjalanan saya dari Jogja sampai Pemalang. Dari Jogja sampai Magelang, dengan jalan lapang dua alur itu, Grand Max bisa diajak ngebut. Dengan sokongan mesin 1.300 cc, ia bisa digeber dan bersaing dengan Avanza, walau harus dengan usaha ekstra ngos-ngosan sampai akhirnya bisa minimal mengimbangi sopir-sopir Avanza yang nyalinya seperti tanpa batas itu.

Jumlah penumpang waktu itu ada 2 di depan, di baris kedua ada 3 orang, sedangkan di belakang diisi 4 orang. Bahkan jika mau dimaksimalkan, Grand Max masih bisa muat menampung 11 orang. Kalian yang punya mobil ini tentunya bisa berbangga hati tatkala, dengan mobil ini, kalian bisa mengajak seluruh keluarga, sampai tetangga-tetangga ikut pun masih bisa muat!

Kembali lagi ke cerita perjalanan. Sampai di Temanggung – Kendal, jalan yang harus dilalui berkelok-kelok dan naik-turun bukit. Jalanan juga tak lagi mulus. Sekali menyambar lobang, suspensi Grand Max seperti mati rasa, alias tak berfungsi. Akibatnya semua akan merasakan nyeri pantat yang terombang-ambing dihempas. Sama seperti gerobak yang tak punya suspensi, di sinilah kekurangan Grand Max.

Ditambah lagi, jalur Pantura dari Kendal menuju Pemalang, yang tergolong lebar, banyak jalan lurusnya, banyak pula gronjalannya. Seperti refleks, sang sopir langsung menginjak pedal gas sekuat tenaga. Dengan suspensi sekeras batu kali, yang terjadi sesampainya di tempat tujuan, para penumpang langsung mual dan pusing.

Namun, meski suspensinya sungguh membuat sedih, dengan segala kerendahan hatinya, Grand Max menawarkan satu kelebihan yang menyenangkan, yaitu multi-fungsi. Mobil ini sudah seperti pesepak bola yang versatile, bisa bermain di banyak posisi.

Bagaimana tidak, dia bisa berperan dalam usaha pengembangan pendidikan dan kesehatan yang ada di negeri ini. Grand Max bisa mengambil peran sebagai mobil dinas sekolah, ambulans, bahkan mobil jenazah. Luwes.

Menjadi mobil ambulans, ia bisa dilengkapi dengan sirine multi-suara, lengkap dengan mikrofon. Saking leganya, tubuh Grand Max yang montok ini bisa ditambah tempat duduk perawat dilengkapi dengan kotak peralatan, gantungan infus model geser, tabung pemadam kebakaran, dan yang paling penting: tandu dengan scoop stretcher.

Ketika ia disalin muka menjadi mobil jenazah, tambahannya hampir sama dengan Grand Max versi ambulans. Pembedanya adalah tandu pasien diganti keranda rangka full stainless steel lengkap dengan rail, matras, dan strap.

Iklan

Ketika turut mencerdaskan kehidupan bangsa, Grand Max tak akan mengeluh ketika ia menjadi mobil dinas sekolah hingga perpustakaan keliling. Bisa memuat hingga 11 orang, Grand Max cocok dijadikan sarana perjalanan dinas bapak dan ibu guru. Memuat banyak orang untuk satu kali perjalanan tentu menghemat biaya dinas.

Ketika menjadi perpustakaan keliling, bagian sisi bisa dimodifikasi dengan model bukaan ke atas. Jadi, buku-buku bisa dipajang dan terlihat dengan jelas oleh para hamba buku gratis. Bayangkan jika 100 Grand Max disulap menjadi perpustakaan: kamu tak perlu lagi pergi ke perpus-perpus di Indonesia yang biasanya berbau apak dan koleksinya tidak lengkap. Grand Max bakal membawa perpustakaan ke depan rumahmu.

Jika kamu anak muda pegiat startup kuliner dan pecinta kopi, mobil ini bisa disulap menjadi food truck sederhana atau kedai kopi berjalan. Sudah menanamkan sistem injeksi, mobil ini menjadi irit, namun tetap tangguh. Sudah cocok dijadikan kedai berjalan, berkeliling kota, mengobati perut yang lapar dan hati yang gelisah karena kekurangan kopi enak berharga mahal padahal gaji pas-pasan.

Saking banyaknya kegunaan Grand Max, sudah seharusnya om-om milenial beralih dari mobil-mobil mahal seperti Toyota C-HR. Meski kalah muka, namun Grand Max menang guna. Sebuah kalimat bijak yang bakal kamu pahami ketika sudah menonton Movi terbaru Mojok di mana Agus Mulyadi dan Kalis Mardiasih jadi bintangnya.

Nantikan! Niscaya!

Terakhir diperbarui pada 14 April 2018 oleh

Tags: avanzaDaihatsuDaihatsu Grand Maxdaihatsu xeniafood truckgojekgrand maxJenazahkedai kopikopiperpustakaanrushtoyota avanzaxenia
Agil Widi

Agil Widi

Artikel Terkait

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah Mojok.co
Ragam

Menjajal GoTransit yang Terintegrasi dengan GoCar, “Keluyuran” di Jogja dan Solo Jadi Lebih Mudah

28 November 2025
Wakil Walikota Surakarta Astrid Widayani bersama Gojek sosialisasi libur akhir tahun. MOJOK.CO
Kilas

Tips Liburan Anti Ribet dengan Rekomendasi Tempat Hits di 5 Kota Favorit dari Gojek, Lebih Ringkas dan Hemat

25 November 2025
Pertama kali ngopi di gerai kopi Starbucks Surabaya, turuti gengsi hingga berakhir konyol gara-gara menu MOJOK.CO
Kuliner

Sekali Seumur Hidup Ngopi di Starbucks, Jadi Konyol dan Menyesal karena Salah Nyebut Menu sampai Bawa Pulang Cup Bekas Kopi

29 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.