Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Ulasan Musique

Roadies Band: Kami Kurang Terkenal, tapi Kenal Orang Terkenal

Ikhwan Hastanto oleh Ikhwan Hastanto
1 September 2017
A A
Menjadi Roadies Band Mojok

Menjadi Roadies Band Mojok

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Artikel ini adalah tulisan perpisahan rubrik Musique. Mulai pekan depan, rubrik ini berhenti tayang. Selamat tinggal semuanya :'(

“Wah, kamu ngeband?”

“Iya, hehe.”

“Beneran? Main apa? Gulung-gulung kabel ya? Atau setrumer? Hahahaha ….”

Demikian tata tertib bercanda yang paling sering anak band dengar ketika teman/keluarganya mengetahui bahwa ia mulai ngeband. Percakapan sederhana itu, apabila ditelisik lebih dalam, telah berjasa menyebarkan streotip laten kepada masyarakat bahwa sang penggulung kabel tidak mempunyai andil sebesar musisi. Bekerja sebagai roadies dianggap sebuah kejenakaan. Premis “aku gagal ngeband maka aku nge-kru” sudah menjamur di lubuk masyarakat awam.

Padahal, dandanan sederhana (celana pendek, sepatu kets, kaos hitam, dan handuk keringat di leher) dari para roadies sama sekali tidak mencerminkan kompleksitas beban kerja yang mereka ampu. Sebagai situs pendukung penciptaan lapangan pekerjaan yang lebih variatif di masa mendatang, Mojok Institute tergerak hatinya untuk menghimpun berbagai informasi tentang pekerjaan kaum “kurang terkenal padahal kenal orang terkenal” ini agar tak lagi dipandang sebelah mata.

Sebagai awalan, mari kita mengenal dulu apa itu roadies.

Karena selo, Kami melakukan wawancara dengan Achmadi, atau yang lebih dikenal dengan nama panggung Somad Crew Indonesia.

Somad sudah malang melintang di dunia roadies sejak 2012 dan saat ini sedang berada di dalam tim produksi duo musisi The Finest Tree. Dari hasil wawancara dengan Somad, bisa dibilang lingkup kerja roadies sangatlah teknis.

Pertama, roadies wajib hukumnya untuk datang lebih dahulu dari seluruh personil band, baik saat soundcheck ataupun saat manggung untuk memastikan segala kebutuhan band sudah tersedia (seperti sound system panggung siap digunakan, kebutuhan line/channel sudah terpenuhi, dll.). Kemudian, roadies bertanggung jawab melakukan set up terhadap semua instrumen yang akan dipakai manggung oleh band.

Kedua, ketika band sedang melakukan soundcheck ataupun sedang tampil, roadies harus stand by untuk menjaga segala kemungkinan yang bisa saja terjadi (ada banyak sekali kendala teknis yang harus diadang roadies, mulai dari kebutuhan suara di monitor hingga kabel yang berpotensi melilit personil band).

Ketiga, ketika band sudah selesai soundcheck/manggung, roadies kembali siaga melakukan load out barang alias kukutan alias beres-beres. Sudah datang first, pulang last pula.

“Urusan teknis yang diemban roadies mendukung kelancaran sebuah pertunjukan sebagai bentuk tercapainya kenyamanan bekerja kepada setiap band,” tutup Somad menyimpulkan peran roadies dalam sebuah proses produksi pertunjukan band.

Berangkat dari Somad, Mojok Institute menyimpulkan bahwa menjadi roadies, kru, teknisi, tim produksi, atau apa pun sebutannya adalah sebuah pekerjaan yang patut dipertimbangkan generasi milenial sebagai mata pencaharian utama ataupun batu loncatan karier.

Iklan

Mengapa?

Pertama, lapangan pekerjaan sebagai roadies ternyata lebih banyak dibandingkan menjadi musisi.

Lah kok bisa?

Berdasarkan riders (daftar kebutuhan artis) terbaru dari masing-masing manajemen, Tulus membawa total 18 orang dalam setiap penampilannya: berisi 6 kru instrumen/sound dan 3 kru lighting. GIGI, yang hanya menampilkan 4 orang saja di atas panggung, membawa tim berjumlah 15 orang dengan 7 kru instrumen di dalamnya. Mengingat moratorium penerimaan PNS dan sengitnya persaingan kerja di bank yang diburu lulusan dari semua jurusan, menjadi roadies sebuah band bisa menjadi alternatif ciamik.

Kedua, tidak mempunyai bos.

Muda-mudi sarjana baru sering mengeluhkan ketidaksukaan mereka terhadap atasan ataupun melakukan klaim pribadi bahwa dirinya adalah pemuda anti-arus utama yang tidak suka diatur-atur. Menjadi roadies akan sangat relevan karena hubungan antara kru dan musisi adalah kerja sama, bukan atasan bawahan. Kalau gitaris sudah mulai otoriter, sang kru cukup memutar-mutar dryer untuk mengacaukan tuning gitar sesaat sebelum manggung untuk mengacaukan pertunjukan.

Mojok Institute melakukan perbincangan dengan Nanda (roadies Sammy Simorangkir dan Handy Salim) dan mendapati fakta bahwa Nanda pernah marah kepada Ray Prasetya akibat miskomunikasi saat soundcheck. Ketika ditanya bagaimana perasaannya, Nanda menjawab,“Seneng banget aku bisa marahin artis.”

Membanggakan.

Ketiga, menjadi roadies berarti menjadi bebas. Kru adalah sebuah profesi lepas yang membuatnya bisa bergabung pada lebih dari satu tim produksi band. Awal 2015 saya pernah berbincang dengan Fajar, seorang kru lepas (saat itu kami berdua bertemu di tim produksi sebuah band indie di Yogyakarta), bahwa saat di Jakarta dia pernah bekerja untuk empat band berbeda dalam satu hari.

Bayangkan, gajian empat kali sehari!

“Setelah itu aku langsung sakit, Mas,” tuturnya. Yaiyalah! Menurut ngana?!

Keempat, menjadi kru membuka kesempatan selebar-lebarnya untuk bisa naik pangkat menjadi personil band.

Franco Wellyjat Medjaya Kusumah atau Enda mulanya kru gitar Ungu sebelum diangkat menjadi personil pada 2001.

David Gilmour adalah kru Pink Floyd sebelum naik pangkat sebagai gitaris resmi.

Bob Bryar adalah kru My Chemical Romance sebelum menjadi drummer-nya.

Bahkan Tupac Shakur adalah kru dari grup hip hop Digital Underground sebelum akhirnya diajak berkolaborasi dengan grup tersebut pada film Nothing but Trouble (1991) yang menandai langkah awal karirenya.

Hikmahnya, teruslah bekerja dan belajar dengan tekun sebagai kru yang bercita-cita rockstar. Mudah-mudahan di-notice senpai.

Terakhir, menjadi roadies adalah posisi terbaik untuk belajar langsung kepada para jagoan. Dengan pengalaman mengurus segala teknis penampilan musisi, seorang kru tentu akan mempunyai pengetahuan menyeluruh tentang kebutuhan produksi. Lihatlah Noel Gallagher yang sebelum berjaya dengan Oasis adalah penimba ilmu gulung-kabel-angkat-gitar dari band Inspiral Carpets. Ben Shepherd, bassis Soundgarden, juga malang melintang bersama Nirvana sebagai kru sebelum akhirnya bergabung dengan Chriss Cornell dkk. Pun Jon Walker (Panic! at the Disco) punya jalan karier serupa.

Apabila Anda mempunyai mimpi mempunyai band dengan standar tinggi, bergabung menjadi kru band yang lebih dulu mapan dapat menjadi tempat belajar yang mencerahkan.

Sebagai penutup, ada sebuah cerita lucu dari Adit, kru The Overtunes, ketika kami berbincang dengannya pada gelaran Prambanan Jazz tempo hari. Saat ditanya adakah pengalaman menariknya sebagai roadies, beliau bercerita tentang Excel Mangare.

Bagi Adit, Excel adalah musisi yang membuatnya makan gaji buta karena setiap tampil dia hanya membawa dua stik drum. Mosok bawa stik drum aja harus dibantuin angkat-angkat?

“Tapi pernah, Mas, di satu gig, Excel bawa snare drum pemberian Agnes Monica (pas mereka masih pacaran). Terus, waktu tampil ngiringin Sammy Simorangkir, Excel main drum sambil video call-an sama Agnes, ngasih tahu kalau hadiahnya lagi dipakai.”

Ah, cinta.

Terakhir diperbarui pada 1 September 2017 oleh

Tags: bandmusisiriders artisroadies bandtukang gulung kabel
Ikhwan Hastanto

Ikhwan Hastanto

Artikel Terkait

Selama Tulus dan Nadin Amizah Masih Bernyanyi, Maka Saya Belum Ingin Mati.MOJOK.CO
Seni

Selama Tulus dan Nadin Amizah Masih Bernyanyi, Maka Saya Belum Ingin Mati

1 Agustus 2024
Farid Stevy musisi jogja.MOJOK.CO
Kilas

13 Musisi Sepakat, Isu Krisis Iklim Semakin Mendesak Dibicarakan

3 Desember 2023
The 1975 mojok.co
Hiburan

Luapan Kekecewaan Fans The 1975: ‘Please Jangan Aneh-aneh, Orang tuh Nggak Segampang Itu Ketemu Kamu’

4 Agustus 2023
Ketika Iksan Skuter Rindu Sayur Masakan Ibu. MOJOK.CO
Kilas

Ketika Iksan Skuter Rindu Sayur Bayam Masakan Ibu

24 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.