Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
24 Januari 2023
A A
Beranda Liputan Sosok
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Hingga kini tak punya nama resmi

Untuk soal nama lapaknya, Pak Bukhori sendiri mengaku tak pernah memberinya nama resmi.

Adapun nama Nasi Minyak Surabaya seturut keterangannya adalah pemberian dari mahasiswa-mahasiswa Widya Mandala sejak 4 tahun yang lalu.

Nama tersebut merujuk pada sajian menu di lapak Pak Bukhori yang full minyak. Sudah bebek-ayam-jeroan digoreng pakai minyak, sambal dan bumbu kuning diguyur minyak.  Kubis yang untuk lalapan juga tak luput dari minyak karena turut digoreng.

“Itu bedanya di sini sama warung lain. Di sini kubisnya digoreng,” jelas Pak Bukhori.

“Ada juga yang nyebut (lapak ini) bebek fitness, karena dulu pernah saya masak pakai bebek tua yang dagingnya alot kalau merebusnya nggak lama. Ada juga yang ngasih nama bebek BRI; Bebek Rombong Ijo karena rombong saya warnanya hijau. Terserah arek-arek lah,” tambahnya.

Guyuran minyak bikin makin nikmat

Di tengah-tengah obrolan kami, pembeli mulai berdatangan. Pak Bukhori momohon diri untuk membantu dua karyawannya, yang tidak lain adalah anaknya sendiri.

Baca Juga:

Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025

Saya pun mengikuti Pak Bukhori mendekat ke wajan penggorengan, melihat bagaimana ia menggoreng bebek-ayam-jeroan kemudian menyajikannya.

Sebelum memasukan ke wajan penggorengan yang sudah berisi minyak panas, Pak Bukhori terlebih dulu memasukan bebek-ayam-jeroan ke dalam sebuah stoples berisi air berwarna kuning. Menurut Pak Bukhori, air dalam stoples tersebut juga menjadi salah satu faktor yang membuat bebek-ayam-jeroannya terasa lebih gurih.

“Ini air garam sama bawang putih, untuk penyedap,” jelasnya sembari memasukkan beberapa potong daging bebek dan ayam pesanan ke dalam wajan penggorengan.

Pak Bukhori pun lantas membeberkan, lapaknya sebenarnya sudah ramai sejak tahun-tahun pertama ia jualan. Lalu bertambah ramai setelah mahasiswa Widya Mandala memperkenalkannya dengan brand “Nasi Minyak”. Dan belakangan menjadi buruan banyak orang karena viral di media sosial.

Minyak hitam karena lemak bebek

Ia menuturkan, ada sedikit rasa heran kenapa orang-orang seolah kaget dengan sajian masakan yang penuh minyak di lapaknya. Pasalnya, hal itu sudah ia lakukan bertahun-tahun sebelumnya.

“Kalau sambal sama bumbu kuningnya masih kental, rasanya agak kurang sedap. Kalau ada guyuran minyak, nah baru lebih nikmat,” tuturnya.

Proses menggoreng bebek-ayam di lapak Nasi Minyak, dicelupkan ke campuran air garam dan bawang putih
Proses menggoreng bebek-ayam di lapak Nasi Minyak, dicelupkan ke campuran air garam dan bawang putih. (Muchamad Aly Reza/Mojok.co)

Berdasarkan pengakuan salah satu kawan saya yang asli Madura, kecenderungan orang Madura memang suka makanan yang agak oily. Termasuk sambal, bagi lidah Madura, akan terasa kurang sedap kalau tak mengguyurnya dengan minyak.

Lalu terkait minyak yang berwarna hitam, Pak Bukhori mengaku kalau minyak yang ia pakai adalah minyak dari lemak bebek, yang memang berwarna hitam dan agak kental. Secara tak langsung menjawab rasa ‘geli-geli jijik’ warganet saat melihat warna minyak yang digunakan untuk menggoreng.

Iklan

Tersedia juga menu ayam goreng

Melihat Pak Bukhori menghidangkan pesanan demi pesanan untuk pembeli, lidah saya langsung kemecer, lambung saya meronta-ronta hebat. Saya pun memesan satu porsi nasi minyak dengan pilihan lauk paha ayam. (Duh sayang sekali bagian ayam favorit saya, yakni sayap, sudah ludes duluan).

Pak Bukhori tak banyak menyediakan potongan ayam goreng, karena menu utamanya memang bebek goreng. 

“Dalam sehari itu bisa 20 sampai 25 potong bebek. Kalau ayamnya paling cuma 10 potong. Sisanya jeroan,” paparnya.

Untuk satu porsi nasi minyak, baik pakai ayam maupun bebek, harganya Rp20 ribu. Sementara untuk jeroan harganya Rp17 ribu. Kalau mau beli tanpa nasi, ayam dan bebek banderol harganya Rp15 ribu, sedangkan jeroan Rp12 ribu.

Untuk minumnya Pak Bukhori hanya menyediakan air mineral. Nah, air mineral itu punya dua fungsi, selain untuk minum juga untuk cuci tangan, karena di sini tidak menyediakan kobokan. Kecuali kalau Anda makannya pakai sendok. Tapi rasanya kurang afdal deh kalau nggak pakai tangan, biar ada minyak-minyaknya.

Sambal sengaja tak pedas

Sambal yang dalam satu porsi pun, menurut saya yang tak begitu suka pedas, sangat melimpah. Melihat warna merah merona dari sambalnya saya sebenarnya sudah bergidik, membayangkan bagaimana lidah dan lambung saya bakal jadi pesakitan jika mencecapnya.

Rombong Nasi Minyak di Jl. Mojopahit. MOJOK.CO
Rombong Nasi Minyak di Jl. Mojopahit. (Muchamad Aly Reza/Mojok.co)

Namun, setelah saya cicipi, ternyata sambalnya tak terlalu pedas. Seturut penjelasan Pak Bukhori, ia memang sengaja menakar sambalnya sedemikian rupa, agar orang-orang yang tak suka—atau tak tahan—dengan pedas masih tetap bisa menikmati.

“Kalau terlalu pedas nanti malah makannya nggak enak, malah kurang bisa menikmati,” ucapnya.

So far, sambal dan bumbu kuningnya memang mantap. Ya meskipun tekstur ayam goreng—yang saya pasan—tak terlalu empuk. Soal cara masak yang mirip ‘Vrindavan’, cap makanan tak sehat dan sumber penyakit, saya kembalikan ke masing-masing saja.

“Ina ini ita itu, enggak suka ya sudah enggak usah beli, repot banget.” kalau kata salah seorang warganet yang saya kutip di kolom komentar @txtdrkuliner.

Reporter: Muchammad Aly Reza
Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Menelusuri Bebek Purnama yang Pertama di Surabaya, Ternyata Tidak Buka Cabang  dan liputan menarik lainnya di rubrik Liputan.

Halaman 2 dari 2
Prev12
Tags: bebek gorengkuliner surabayanasi minyaknasi minyak surabayaPak BukhoriSurabaya
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Job fair untuk penyandang disabilitas di Surabaya buka ratusan lowongan kerja, dikawal sampai tanda tangan kontrak MOJOK.CO
Aktual

Menutup Bayangan Nganggur bagi Disabilitas Surabaya: Diberi Pelatihan, Dikawal hingga Tanda Tangan Kontrak Kerja

26 November 2025
Belikan ibu elektronik termahal di Hartono Surabaya dengan tabungan gaji Jakarta. MOJOK.CO
Liputan

Pertama Kali Dapat Gaji dari Perusahaan di Jakarta, Langsung Belikan Ibu Elektronik Termahal di Hartono agar Warung Kopinya Laris

11 November 2025
Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit MOJOK.CO
Ragam

Rela Patungan demi Ikut Kompetisi Futsal di Jogja, UBAYA Berikan Penampilan Terbaik meski Harus Menerima Kenyataan Pahit

10 November 2025
Wisudawati jual harta berharga untuk kuliah di Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), sempat ditolak di PTN. MOJOK.CO
Kampus

Uang Habis untuk Biaya Pengobatan Ibu sampai Jual Harta Berharga agar Bisa Kuliah, Kini Jadi Wisudawati dengan Segudang Prestasi

27 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
chatgpt mojok.co

Mengenal ChatGPT, Benarkah Bakal Akhiri Era Google?

Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.