Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Sosok

Mas Tatang dari Majenang: Tinggalkan Jakarta Meski Punya Gaji Tetap, Pilih Buka Usaha Jahit Keliling di Jogja yang Pendapatannya Tak Menentu

Agung Purwandono oleh Agung Purwandono
5 Maret 2024
A A
Mas Tatang dari Majenang: Tinggalkan Jakarta Meski Punya Gaji Tetap, Pilih Buka Usaha Jahit Keliling di Jogja yang Pendapatannya Tak Menentu MOJOK.CO

Ilustrasi Mas Tatang dari Majenang: Tinggalkan Jakarta Meski Punya Gaji Tetap, Pilih Buka Usaha Jahit Keliling di Jogja yang Pendapatannya Tak Menentu. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Namanya, singkat, saat memperkenalkan diri, “Tatang.” Pria asal Majenang, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah ini pernah lama bekerja di Jakarta sebagai karyawan perusahaan konveksi. Ia kemudian memilih Jogja untuk buka usaha di Jogja sebagai tukang jahit keliling. 

“Saya di Jakarta itu kerja sudah 8 tahun di pabrik konveksi, tahun 2010 saya keluar dan mulai buka usaha jahit keliling di Jogja,” kata Mas Tatang (37) saat berbincang dengan Mojok, Selasa (5/3/2024). Ia tengah duduk santai di timur perempatan ring road barat di Demak Ijo, Sleman.

Alasan memilih buka usaha jahit keliling di Jogja 

Mas Tatang (37) mengatakan, pagi ia biasa mangkal di situ sampai sekitar pukul 10 pagi. Baru setelah itu ia akan bergeser keliling hingga di sekitaran Pasar Tlagareja di Godean. Kadang ia juga sampai di perkampungan di sekitaran kampus Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa). Wilayah jelajahnya itu nggak terlalu jauh dari indekosnya di kawasan Demak Ijo. 

“Awalnya saya ke Jogja itu coba-coba, tapi keterusan karena nyaman dan harga di sini apa-apa masih murah,” kata Tatang.

Mas Tatang biasanya pulang ke Majenang sebulan sekali, tapi Ramadan ini ia akan pulang beberapa hari sebelum Idul Fitri MOJOK.CO
Mas Tatang biasanya pulang ke Majenang sebulan sekali, tapi Ramadan ini ia akan pulang beberapa hari sebelum Idul Fitri. (Agung P/Mojok.co)

Hal itu tidak didapatkan di Jakarta. Pendapatannya sebagai karyawan memang lumayan dan dapat gaji tetap. Namun, pengeluarannya juga besar. Ia tak mampu menabung untuk bekal ketika pulang kampung.

“Di konveksi kerjanya saya jahit, mulai dari bikin celana, baju, hingga kerudung,” kata Mas Tatang. Merasa punya kemampuan itu, ia kemudian memutuskan ke Jogja. Rencananya kalau ternyata prospeknya jelek, ia akan pindah ke kota lain. Namun, nyatanya ia justru kadung nyaman dengan suasana Yogyakarta yang meski UMR rendah, masih banyak yang menggunakan jasanya. 

Setiap hari rata-rata ia melayani minimal 10 konsumen. Ia bahkan sudah punya pelanggan-pelanggan tetap yang akan menghubunginya untuk datang ke rumah mereka. 

Sempat tergoda kerja lagi di Jakarta, tapi kapok dan kembali ke Yogyakarta

Ia sempat tergoda lagi kerja di perusahaan konveksi di Jakarta pada tahun 2017, tapi hanya setahun. Tatang datang lagi Jogja untuk kembali menjadi tukang jahit keliling. 

“Masalahnya sama, biaya hidup di Jakarta itu besar. Selain itu jam kerjanya sampai malam, sangat terikat waktu,” kata Tatang. 

Ia menceritakan, terakhir dia bekerja di Jakarta itu jam kerjanya dimulai pukul 07.00. Jam 12.00 hingga jam 13.00 waktu istirahat, hingga pukul 17.00 dan kembali bekerja hingga pukul 12 malam. 

Dalam kurun waktu tersebut, Tatang dapat bayaran Rp 1,3 juta per minggu. Menurutnya lumayan karena ada pendapatan tetap yang jadi pegangan. Namun, dihitung-hitung, pengeluaran dia selama bekerja juga tinggi.

“Selain itu badan remuk, jadi cepat ngedrop,” kata Mas Tatang. Setahun bekerja, ia kemudian memilih mengundurkan diri.

Baca halaman selanjutnya

Meski pendapatan jahit keliling tak menentu, bersyukur bisa atur waktu

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 6 Maret 2024 oleh

Tags: buka usaha di jogjacilacapinspiratifjahit kelilingjakartakerja di jakartamajenangorang biasa
Agung Purwandono

Agung Purwandono

Jurnalis di Mojok.co, suka bercocok tanam.

Artikel Terkait

Omong Kosong Pemuja Hujan Musuh Honda Beat dan Vario MOJOK.CO
Otomojok

Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

27 Desember 2025
Pasar Petamburan di Jakarta Barat jadi siksu perjuangan gen Z lulusan SMA. MOJOK.CO
Ragam

Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah

19 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO
Ragam

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
UMP Jogja bikin miris, mending kerja di Jakarta. MOJOK.CO
Ragam

Menyesal Kerja di Jogja dengan Gaji yang Nggak Sesuai UMP, Pilih ke Jakarta meski Kerjanya “Hectic”. Toh, Sama-sama Mahal

17 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Era transaksi non-tunai/pembayaran digital seperti QRIS: uang tunai ditolak, bisa ciptakan kesenjangan sosial, hingga sanksi pidana ke pelaku usaha MOJOK.CO

Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha

26 Desember 2025
Didikan bapak penjual es teh antar anak jadi sarjana pertama keluarga dan jadi lulusan terbaik Ilmu Komunikasi UNY lewat beasiswa KIP Kuliah MOJOK.CO

Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi

29 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Olahraga panahan di MLARC Kudus. MOJOK.CO

Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan

23 Desember 2025

Video Terbaru

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan

28 Desember 2025
Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

Natal dan Harapan yang Tak Datang dari Keheningan

25 Desember 2025
Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.