Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Sosok

Dulu Dicap Berandal karena Suka Musik Punk, Kini Tempuh S3 Buat Buktikan Kalau Kuliah Itu Nggak Penting

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
5 Mei 2025
A A
Anak punk kuliah S3 UIN Walisongo Semarang. MOJOK.CO

ilustrasi - Syafiq Yunensa, anak punk yang kuliah S3 di UIN Walisongo Semarang. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Muhamad Syafiq Yunensa (24) keranjingan musik punk sejak duduk di bangku kelas 1 SMP. Ia juga kerap hidup di jalan alias “nyetreet”. Atau kalau lagi gabut di pondok pesantren, ia lebih suka tawuran ketimbang ngaji. Namun, masa lalu Syafiq sebagai berandal tak menghentikan langkahnya untuk kuliah sampai S3 di UIN Walisongo Semarang.

Sampah masyarakat juga bisa sekolah tinggi

Syafiq mengaku semasa sekolah ia dikenal sebagai siswa paling nakal. Hampir setiap hari ia bolos sekolah. Itu, salah satu kesalahan ringan yang pernah ia lakukan saat SD, bahkan guru-guru sempat angkat tangan mengajarinya.

“Aku ditolak daftar sekolah lewat jalur nilai karena memang raporku jelek. Hampir tidak ada yang dapat 8. Semua mata pelajaran di bawah 8, kecuali satu mapel,” kata Syafiq saat dihubungi Mojok, Selasa (29/4/2025).

Baru, setelah lulus SMA, ia ingin membuktikan bahwa dirinya bukanlah produk gagal ataupun sampah masyarakat. Ia bisa sukses bahkan melebihi mereka yang katanya rajin, pandai, dan selalu juara di kelas.

Sebagai anak yang sering dicap “nakal”, Syafiq berujar, ketimbang sekolah tinggi, yang terpenting adalah mengenal diri sendiri, serta mengetahui metode belajar yang cocok bagi dirinya.

Syafiq Yunensa raih gelar S2. MOJOK.CO
Syafiq Yunensa raih gelar S2 di usia 22 tahun. (Sumber: Dok.Pribadi)

“Aku berharap bisa lulus S3 di usia 25 tahun, hanya untuk membuktikan bahwa kuliah itu nggak terlalu penting,” kata dia.

Sejatinya, laki-laki asal Brebes itu bukanlah mahasiswa yang ambisius dalam urusan akademik. Namun, ia berusaha mengembangkan diri dengan mengikuti kegiatan di luar kampus UIN Walisongo Semarang atau pembelajaran non formal.

Seiring berjalannya waktu, tujuannya tak lagi membuktikan diri. Menginjak usia dewasa, Syafiq sadar kalau impiannya bisa menjadi tindakan sosial dan menginspirasi masyarakat sekitar.

Lulus S1 di UIN Walisongo Semarang tanpa skripsi

Saat kuliah S1 di UIN Walisongo Semarang, Syafiq sudah aktif mengikuti 20 organisasi, komunitas, maupun lembaga, baik di tingkat kampus hingga provinsi. Ia pun berhasil menyelesaikan studinya dalam kurun waktu 3,5 tahun, tanpa skripsi.

UIN Walisongo Semarang memang memiliki kebijakan lulus dengan cara lain, seperti menerbitkan artikel di jurnal terakreditasi SINTA, buku ber-ISBN, atau karya monumental seperti bisnis yang sudah berjalan. Syafiq sendiri lulus S1 Pendididikan Agama Islam karena berhasil menyelesaikan tugas akhir dengan menerbitkan novel ber-ISBN.

“Tugas akhirku adalah novel best seller Catatan Sang Berandal dan artikel pendamping karya berjudul ‘Pendidikan Karakter Berbasis Kenakalan’ dalam novel tersebut,” kata Syafiq.

Syafiq pecinta musik punk. MOJOK.CO
Syafiq Yunensa berfoto dengan personel Rebellion Rose. (Sumber: Dok.Pribadi)

Padahal, sebelum memutuskan untuk mengumpulkan tugas akhir, Syafiq sebetulnya sudah mengajukan judul dan menyusun skripsi soal kehidupan anak punk di Semarang. Ia mengaku sudah melakukan pendekatan ke subjek penelitian selama satu tahun.

Baca Halaman Selanjutnya

Lulus S2 UIN Semarang di usia muda 

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 6 Mei 2025 oleh

Tags: anak punkCatatan Sang Berandalkuliah S3S2 Pendidikan Agama Islamuin walisongo semarang
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

Doktor termuda di UGM, Jogja ingin jadi presiden. MOJOK.CO
Sosok

Doktor Termuda UGM Usia 25 Tahun Ingin Jadi Presiden RI, Meneruskan Sepak Terjang BJ Habibie di Bidang Eksakta

6 November 2025
lolos CASN lebih menjanjikan ketimbang kuliah S3. MOJOK.CO
Ragam

Merelakan Kuliah S3 usai Lolos CASN adalah Pilihan Realistis di Tengah Kondisi Negeri yang Semrawut, meski Penempatan Tak Sesuai Harapan

17 Juni 2025
Kos Kutek Depok, Saksi Rusaknya Mahasiswa UI di Perantauan, Bikin Susah Warga dan Orang Tua.MOJOK.CO
Kampus

Dosa Mahasiswa Semarang Bohongi Ibunya Demi Kiriman Uang Kuliah, Padahal Sudah Lama DO

4 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Omong Kosong Pemuja Hujan Musuh Honda Beat dan Vario MOJOK.CO

Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

27 Desember 2025
Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan MOJOK

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

21 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.