Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Skripsi Tak Hanya Sulit, Juga Mahal: Sudah Biaya Cetaknya Mahal, Berkali-kali pula, tapi Nggak Semua Dosen Mau Bimbingan Pakai Soft File

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
21 Februari 2024
A A
Mahasiswa UNESA Surabaya Berbagi Cerita tentang Skripsinya yang Lancar karena Dosen Pembimbing yang Suportif dan Tidak Antikritik skripsi sastra inggris uny dosen pembimbing

Mahasiswa UNESA Surabaya Berbagi Cerita tentang Skripsinya yang Lancar karena Dosen Pembimbing yang Suportif dan Tidak Antikritik (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Skripsi itu sulit, melelahkan, dan mahal.

Banyak orang tak menyadari bahwa yang menyebalkan dari skripsi itu, salah satunya adalah, butuh uang yang besar untuk mengerjakannya. Kita tidak sedang bicara biaya yang harus dikeluarkan untuk makan dan minum saat mengerjakannya, biaya kopi yang harus dikeluarkan. Kita sedang bicara biaya seperti penelitian dan mencetak skripsi itu.

Saya punya sedikit ingatan tentang ini. Sekitar 6 tahun lalu, saat saya mau ujian skripsi. Kalau tak salah, saya mengeluarkan uang hampir sekitar 200-300 ribu (saya lupa angka pastinya) hanya untuk mencetak skripsi yang diujikan. Uang sebesar itu hanya untuk mencetak barang yang sekali dipakai. Itu tidak menghitung uang-uang yang harus saya keluarkan untuk mencetak lembaran-lembaran tugas saya yang saya pakai untuk bimbingan, serta biaya lainnya.

Dito (22), mahasiswa Sosiologi UNESA Surabaya yang baru saja kelar ujian skripsi, juga mengalami hal yang mirip-mirip dengan saya. Dia keluar uang cukup banyak dalam mengerjakan skripsi. Jumlahnya, cukup bikin saya mengelus dada.

“Total aku habis buat skripsian sekitar Rp725 ribu, Mas. Jumlah ini lebih banyak keluar buat ngasih sangu informan, sekitar Rp500 ribu untuk 10 orang. Terus, sisanya Rp225 ribu buat cetak berkas sempro dan sidang. Ini belum ngitung biaya cetak skripsi final, ya, Mas. Soalnya di kampusku skripsi final wajib cetak hardcover 2-3 kali buat dibagi di jurusan, fakultas, dan universitas,” terang Dito.

Dito masih harus mengeluarkan uang lagi untuk setor buku ke perpustakaan, sebagai syarat. Estimasi total biaya yang harus dikeluarkan oleh Dito dari awal skripsi sampe lulus itu sekitar 1 juta rupiah. Itu masih belum menghitung biaya wisuda.

“Beruntungnya aku dapet duit dari nulis di Mojok wkwkwk. Jadi, seluruh biaya tadi dicover dari uang hasil nulis.”

Biaya skripsi dibantu KIPK

Lain lagi dengan Siti (23), mahasiswa Manajemen Pendidikan Unesa Lidah Wetan. dia mengeluarkan biaya yang lebih besar ketimbang Dito. Total uang yang harus dikeluarkan adalah 1.9 juta rupiah, tepatnya Rp1.981.000.

Jika Dito bisa menutupnya dengan uang dari hasil nulis, Siti kebetulan di-support oleh KIPK. 80 persen pengeluaran yang ada di-cover oleh KIPK, sisanya dia harus kerja untuk menutup biasa.

Siti tidak bermasalah dengan biaya yang harus dikeluarkan. Dia sudah memprediksi jauh-jauh hari kalau dia bakal mengeluarkan biaya besar. tapi, untuk biaya print, dia mengaku keberatan.

“Di awal iku aku belum menemukan tempat print yg murah, baru nemu pas setelah sidang, dan akhirnya bisa sedikit menghemat budget geden iki. Jadi teman-teman, pinter-pinter cari info tempat print murce. Buat kalian anak Unesa Liwet (Lidah Wetan), tak rekomendasi print ke gang 9, namanya Andika Fotocopy.”

Baca halaman selanjutnya

Biaya yang memberatkan

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 25 April 2025 oleh

Tags: biaya skripsikelulusanprintskripsisyarat skripsiwisuda
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Penyesalan ikuti kata kating/senior kampus yang aktif organisasi mahasiswa. Ngopa-ngopi dan diskusi, lulus tak punya skill MOJOK.CO
Kampus

Muak sama Kating Kampus yang Suka Ajak Ngopa-ngopi, Cuma Bisa Omong Besar tapi Skill Kosong!

24 September 2025
Kuliah PTN demi kejar sarjana tanpa biaya orangtua. DO menjelang skripsi karena gagal bayar UKT MOJOK.CO
Kampus

Mati-matian Kuliah PTN Sambil Kerja hingga Makan Lauk Cabai, Malah Di-DO Pas Tinggal Skripsi Gara-gara UKT

28 Agustus 2025
Mahasiswa PTN pura-pura lulus kuliah padahal sudah DO, demi fokus kerja untuk bantu ibu dan buatnya bangga karena gelar sarjana MOJOK.CO
Kampus

Mahasiswa PTN Rela Bohongi Ibu: Ngaku Sudah Lulus Kuliah Bergelar Sarjana padahal DO, Demi Fokus Kerja Bantu Hidupi Keluarga

13 Agustus 2025
Wisuda.MOJOK.CO
Ragam

Saat Anak Wisuda dan Bangga Jadi Sarjana, Ortu Berpura-pura Ikut Bahagia padahal Hatinya Tersiksa karena “Buang-Buang Uang”

7 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

8 tahun merantau di Jakarta akhirnya resign. MOJOK.CO

Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.