Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Kenia Intan oleh Kenia Intan
21 Desember 2025
A A
Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan Mojok.co

Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan (Dok: Milklife Archery)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Final panahan kategori individu recurve umum putra jarak 70 meter berlangsung sengit. Babak shoot-off untuk menentukan pemenang tidak terhindarkan. Pendukung Dzar El Ghifar Zen atau El dari Wibawa Mukti Archery Bekasi yang duduk di tengah tribun Suppersoccer Arena (SSA), Kudus, pun ikut tegang. 

Atlet yang didukung, El, tampak biasa saja di lapangan. Ekspresi dan gerak-geriknya memang seperti itu sejak babak eliminasi, tenang. Sementara lawannya, Anak Agung B.G. Prama dari Bepeka Archery Indonesia Jakarta, tampak beberapa kali menghela nafas panjang. 

Babak shoot-off pun digelar. Cukup satu anak panah saja untuk memenangkan pertandingan. Saat anak panah pertama melesat, El mengenai target 9. Selisih satu poin lebih tinggi dibanding lawannya yang mengenai target 8. El menang. Senyum merekah di wajah atlet kelahiran 2008 itu. Sorak-sorai pendukungnya dan penonton memeriahkan suasana. 

Dzar El Ghifar Zen dan ayahnya di final individu recurve umum putra jarak 70 meter. (Dok: Milklife Archery)

Berakhirnya laga final individu recurve umum putra sekaligus menutup MilkLife Archery Challenge (MLARC) KEJURNAS Antar Club 2025 yang berlangsung 9-19 Desember 2025 di SSA Kudus. Sebuah kompetisi panahan yang digagas Persatuan Panahan Indonesia (Perpani), Milklife, dan Djarum Foundation.

Kemenangan El pada kategori individu recurve umum putra memperbanyak medali yang diboyongnya pada kejurnas ini. Hari sebelumnya, Kamis, 18 Desember 2025, El terpantau berkali-kali naik podium.

Ada 4 medali yang terkalung di lehernya. Medali-medali itu adalah emas kualifikasi sesi pertama, perak kualifikasi sesi kedua, emas total kualifikasi, dan emas beregu. Dengan keberhasilannya di pertandingan final ini, dia memboyong total  5 medali. 

Medali-medali yang diperoleh El (Dok: Mojok)

Slipknot hingga Metallica menemani latihan panahan yang identik dengan ketenangan

Sudah hampir separuh hidup El habiskan untuk memanah. Perkenalan pertama dengan panahan berawal dari kelas 2 SD ketika masa libur sekolah. Pada saat itu dia melihat tetangganya bermain panahan. 

“Saya lihat dan merasa ‘wah asyik nih’. Setelahnya saya tanya-tanya, besoknya cari-cari tempat belajar panahan,” ujar El ketika ditemui Mojok, Kamis (18/12/2025). Tidak terasa, kini sudah hampir 9 tahun El menekuni panahan. 

Bohong kalau bilang tidak pernah bosan menekuni olahraga ini. Terlebih, latihan panahan ya “begitu-begitu” saja, membidik target sasaran berkali- kali dalam sehari. 

Namun, El punya banyak siasat agar latihan tidak membosankan. Salah satunya, memanah sambil mendengarkan musik. Di saat latihan santai, dia kerap memutar musik metal dari speaker handphone-nya. Katanya, musik metal memberi aura tersendiri.  

“Slipknot, Metallica,” jawabnya singkat ketika ditanya soal musik yang dijadikan playlist menemani latihan. Unik memang, dia malah merasa semakin semangat ketika mendengarkan musik yang “keras” untuk berlatih panahan yang identik dengan ketenangan dan fokus. 

“Jadi capeknya (dari latihan) dapet dan maksimal, tapi fun juga,” kata dia.

Latihan dengan mendengarkan musik metal dia lakukan selama kurang lebih setahun terakhir. Sebelumnya, dia lebih banyak mendengarkan musik-musik populer yang sedang hits di kalangan anak muda zaman sekarang. Eh, setelah mencoba latihan dengan musik metal, dia malah nyaman.

Kebiasaan itu dilakukan El ketika latihan santai saja. Saat latihan intensif menjelang perlombaan, dia akan men-setting latihannya sesuai aturan perlombaan. Dengan kata lain, tanpa gadget dan tanpa musik. 

Iklan

Panahan tidak sekadar untuk kejar medali emas

Sebenarnya, menyabet medali emas bukanlah hal baru bagi El. Di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2025, dia memperoleh 3 medali emas. Prestasi ini mengantarkan kontingen Jawa Barat sebagai juara umum di cabor panahan. 

Atlet kelahiran Bandung, 20 Desember 2008 ini tentu merasa senang atas pencapaiannya sejauh ini. Namun, dia tidak mau terlalu hanyut. Sebab, prinsip dia, masih ada emas-emas lain yang mesti dikejar esok hari. Jadi, biasa saja dan tidak mudah berpuas diri. Selain itu, wejangan orang tuanya turut menguatkan ketika berlaga. 

“Tanding itu jangan kejar medali, tapi kejar nilai kita saat latihan,” terangnya.

Dia mengibaratkan perlombaan itu semacam ujian kenaikan kelas. Sementara latihan adalah ujian harian. Jadi, kalau harian nilainya 85 atau 90, ya setidaknya segitu ketika kenaikan kelas. Jangan pakai standar orang lain atau memaksakan 100. 

Begitu pula dengan lomba panahan. Dengan kata lain, yang dilawan atlet sebenarnya tidak langsung lawan, melainkan dirinya sendiri terlebih dahulu. Melawan rasa takut hingga rasa berpuas diri. 

El cenderung tidak banyak berpikir ketika bertanding. Dia tipe yang mantap saja dengan keputusan di lapangan. Toh keputusan-keputusan juga sebenarnya sudah dilatih ketika latihan. 

Pengalungan medali emas kategori individu recurve umum putra jarak 70 meter. (Dok: Archery Milklife)

Dukungan orang tua karena ikuti Rasulullah sampai rela bergadang ikuti pelatihan

Sementara ayah El, Adithya Zen (45) mendukung penuh minat anaknya. Terlebih ketika tahu alasan anaknya memanah karena ingin mengamalkan sunnah Rasulullah Saw. Sejak saat itu, dia merasa anaknya jangan sampai lepas dari olahraga ini. 

Dia pun mendukung penuh olahraga anaknya. Bahkan, dia rela mengikuti pelatihan terkait panahan di Amerika. Seharusnya dia berangkat langsung ke negeri Paman Sam untuk itu, tapi karena pandemi, pelatihan dilakukan secara online. Karena perbedaan waktu, dia rela bergadang saat subuh untuk mengikuti pelatihan. 

Dari pelatihan itu, Adhitya sudah mengantongi sertifikat level 3 dari level tertinggi 5. Sertifikat yang dimilikinya saat ini setara pelatih tingkat provinsi.  Semua program yang diajarkan di pelatihan itu ayahnya coba terapkan ke El. 

“Itu saya terapin ke anak saya, Alhamdulilah berdampak,” katanya ditemui Mojok. 

Bagi orang tua, yang berat dari panahan itu justru mengarahkan anaknya antara prestasi dan akademik. Ini benar-benar dirasakan Adhitya ketika El duduk di kelas 3 SMP. Saat itu El masuk di Pelatihan Daerah (Pelatda) yang membuatnya hampir setahun tidak sekolah. 

Sebenarnya dari El dan keluarga sendiri sudah mantap dengan jalan atlet yang ditempuh. Sebab, dalam dunia olahraga itu ada usia puncak yang jangan sampai terlewat yakni usia 16 atau 17 tahun hingga 25 tahun.  Sementara mencari ilmu itu tidak ada batas umurnya. Itu mengapa El dan keluarga mantap menyeriusi panahan hingga “mengobarkan” sekolah.

“Alhamdulillah-nya lagi, El bisa membuktikannya,” kata Adithya. 

Prestasi El memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Selain 3 medali emas di PON 2025, dia juga menyabit 2 medali emas di POPDA Jabar 2025 dan 1 medali emas di Kejurnas Junior 2025. Dengan segudang prestasi itu, dia berharap suatu saat nanti dipanggil untuk mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional di cabor panahan. 

“Semoga bisa masuk timnas,” tutupnya. 

Penulis: Kenia Intan
Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 21 Desember 2025 oleh

Tags: alat panahmemanahMilkLifemilklife archerypanahanplahraga
Kenia Intan

Kenia Intan

Content Writer Mojok.co

Artikel Terkait

Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO
Sosok

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat "Suami" bahkan "Nyawa" Mojok.co
Ragam

Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”

19 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO
Ragam

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur Mojok.co
Ragam

Pontang-panting Membangun Klub Panahan di Raja Ampat. Banyak Kendala, tapi Temukan Bibit-bibit Emas dari Timur

17 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Teknisi dealer Yamaha asal Sumatera Utara, Robet B Simanullang ukir prestasi di ajang dunia WTGP 2025 MOJOK.CO

Cerita Robet: Teknisi Yamaha Indonesia Ukir Prestasi di Ajang Dunia usai Adu Skill vs Teknisi Berbagai Negara

16 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.