Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Raket Murah Pemberian Simbah, Biar Usang Tetap Menjadi Kesayangan karena Membawa Hoki dan Prestasi

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
11 September 2025
A A
audisi umum pb djarum.MOJOK.CO

Ilustrasi - Raket Murah Pemberian Simbah, Jadi Kesayangan Meski Sudah Usang karena Membawa Hoki dan Prestasi (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Audisi Umum PB Djarum 2025 selalu menyimpan cerita tak biasa. Salah satunya dari Maritha, peserta asal Semarang yang punya kisah dengan raket murah pemberian simbah.

***

Di antara ratusan anak dengan raket-raket mahal dan tas berlogo brand ternama, seorang gadis kecil tampak menonjol dengan raket tuanya. Cat raket itu sudah mengelupas, pegangannya sobek, bahkan shock-nya pernah dijahit ulang. Tapi justru raket itulah yang ia genggam paling erat.

Namanya Maritha Khazania Julianny. Usianya 12 tahun. Ia datang dari Semarang bukan hanya sebagai peserta Audisi Umum PB Djarum 2025, tetapi juga sebagai cucu yang membawa bukti kasih sayang kakeknya ke lapangan bulu tangkis.

Riuh GOR Jati dan ribuan mimpi

GOR Jati, Kudus, Rabu (10/9/2025) sore itu riuh. Udara di dalam gedung terasa sedikit gerah meski pendingin ruangan sudah dinyalakan. Bunyi kok beradu dengan raket terdengar bersahut-sahutan. 

Sorak sorai orang tua yang memenuhi tribun, sesekali bercampur dengan suara decit sepatu di lantai kayu.

Momen itu merupakan hari ketiga Audisi Umum PB Djarum 2025. Sejak Senin, total 1.726 peserta telah bertanding di fase screening. Satu per satu peserta sudah pulang lebih awal, dan kini hanya ratusan yang tersisa untuk memperebutkan Super Ticket—tiket istimewa menuju tahap seleksi berikutnya.

audisi umum pb djarum.MOJOK.CO
Dari kiri: Maritha, Naladhipa (sepupu) dan Heni (bibi). Mereka tengah bersantai di hari ketiga, menunggu jadwal pertandingan tiba. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Bagi sebagian anak, audisi ini adalah panggung pertama mereka. Bagi yang lain, kesempatan langka untuk dilirik pelatih-pelatih terbaik. Semua datang dengan mimpi besar: menjadi atlet nasional, mengangkat piala, dan suatu hari mengharumkan nama Indonesia.

Di tengah hiruk pikuk itu, Maritha terlihat berbeda. Raket yang ia genggam bukan raket baru seharga jutaan, melainkan raket sederhana pemberian kakeknya, seorang penjaga GOR di Semarang.

Raket Rp150 ribu yang jadi sejarah

Kisah raket ini bermula lima tahun lalu, saat Maritha berusia tujuh tahun. Suatu sore, kakeknya mengajaknya menonton pertandingan bulu tangkis amatir atau tarkam di GOR tempat ia bekerja.

Maritha kecil awalnya hanya duduk di bangku penonton, tapi matanya tak pernah lepas dari kok yang melayang dan smash keras para pemain.

Melihat cucunya terpikat, sang kakek tergerak hatinya. Dari gajinya sebagai penjaga GOR, ia sisihkan Rp150 ribu untuk membelikan Maritha sebuah raket. 

Tidak ada merek ternama. Tidak ada tas khusus. 

Hanya raket sederhana yang kemudian menjadi pintu masuk bagi Maritha mengenal dunia bulu tangkis.

Iklan

“Ini raket dari simbah,” ucap Maritha pelan, sambil tersenyum kecil. Matanya berbinar, seakan raket itu punya nyawa.

raket murah pemberian simbah.MOJOK.CO
Potret pegangan raket (grip) milik Marita yang sudah mengelupas. Raket jadi andalan sepanjang gelaran Audisi Umum PB Djarum. (Mojok.co/Audina S)

Sejak hari itu, raket pemberian simbah ini selalu menemaninya berlatih. Sore hingga malam, Maritha berlari di lapangan, memukul kok berkali-kali, ditemani suara pelan kakeknya yang sesekali memberi semangat. 

Kata Heni, bibi Maritha yang sore itu menemani keponakannya bertanding di Audisi Umum PB Djarum 2025, tak ada pelatih profesional. Maritha tak berlatih di klub manapun. Ia cuma latihan di sekolah, “berbekal niat dan kebersamaan.”

raket murah pemberian simbah.MOJOK.CO
Potret shock raket milik Maritha yang sudah mengelupas. (Mojok.co/Audina S)

Dari GOR kecil ke panggung Audisi Umum PB Djarum

Berkat ketekunan, raket murah yang sudah usang itu malah membawa Maritha meraih banyak prestasi. 

Heni bercerita, keponakannya itu telah menjuarai Pekan Olahraga Daerah (Popda) Tingkat SD se-Kabupaten Demak sebanyak dua kali, menyabet dua gelar juara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) se-Kabupaten Demak, serta memenangkan beberapa kompetisi antarsekolah hingga Kejuaraan Bulu Tangkis se-Kota Semarang.

“Aduh, saking banyaknya sampai nggak bisa mengingat, Mas,” kenangnya.

Hadiah dari berbagai turnamen perlahan ia tabung. Dari situ, Maritha mampu membeli raket lain. Bahkan, ada yang harganya mencapai Rp750 ribu. 

Namun, entah mengapa, raket pemberian kakeknya tetap jadi andalan. Bukan karena kualitasnya, melainkan karena cerita yang melekat di dalamnya.

Entah kebetulan atau bukan, tiap kali pakai raket mahal untuk berkompetisi, performa Maritha selalu flop. Tapi ketika memakai raket lama pemberian kakeknya, ia selalu bisa tampil maksimal. Makanya, raket lain ia gunakan saat latihan, sedangkan saat kompetisi tiba ia memilih memakai raket kesayangannya tadi.

“Merasa nyaman kalau pakai raket ini,” kata atlet cilik yang memang hemat kata-kata ini.

Atmosfer audisi yang penuh tekanan

Hari itu, ratusan pasang mata menyaksikan setiap gerakan Maritha di lapangan. Tangannya gesit, langkah kakinya lincah, dan setiap pukulan koknya terarah. Harus diakui, smash-nya begitu kencang.

Maritha memang tak dibina di klub profesional mana pun. Namun, sejak Senin-Rabu, ia selalu bisa menyingkirkan lawan-lawan yang lebih diunggulkan. Kebanyakan dari mereka adalah atlet cilik binaan klub lokal.

Di pertandingan pertama, Senin (8/9/2025), ia berhasil mengalahkan Ainun April Al Farras dari klub PB Champion Kudus dengan skor 21-9. 

Sehari berselang, Selasa (9/9/2025) ia menjalani dua pertandingan sekaligus. Dua-duanya menang mudah. Yang pertama atas Olivia Almiron dari klub Star Badminton Club dengan skor 21-13. Yang kedua menang 21-11 melawan Qiana Aspina Putri asal PB Champion Kudus.

Pada hari ketiga, Rabu (10/9/2025), Maritha kembali melenggang. Ia menang dua set langsung (21-18, 21-11) atas Wahyu Nur Fajriani asal BBC Limpung, Batang. Semua lawan di Audisi Umum PB Djarum dikalahkan berbekal raket lama pemberian kakeknya. 

audisi umum pb djarum.MOJOK.CO
Maritha harus kalah di hari keempat Audisi Umum PB Djarum melawan unggulan. Namun, ia pulang dengan kepala tegak karena berhasil melangkah jauh dan mengalahkan lawan-lawan yang lebih diunggulkan. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Sayangnya pada hari keempat, Kamis (11/9/2025), langkahnya terhenti. Ia kalah dari Shallom Angelica Sari asal klub Champion Klaten (8-21, 10-21). 

Pulang dari Audisi Umum PB Djarum 2025 dengan kepala tegak

Meskipun kalah, Maritha tetap pulang dengan kepala tegak. Pasalnya, atlet yang mengalahkannya, memang menjadi unggulan di ajang seleksi ini. Klub Champion Klaten memang langganan juara, dalam Kejuaraan Mitra PB Djarum maupun kompetisi lain. 

Apapun hasilnya, kisah Maritha adalah pengingat sederhana. Di tengah modernitas peralatan olahraga dan gempuran merek ternama, ada hal yang jauh lebih berharga: kenangan, ketulusan, dan cinta.

Pelatih dan penonton mungkin melihat Marita sebagai peserta Audisi Umum PB Djarum biasa. Tapi bagi Heni, setiap langkah kaki kepnakannya di GOR Jati adalah lanjutan dari perjalanan panjang yang dimulai dari sebuah raket murahan.

“Yang penting itu bukan raketnya, tapi niat sama semangatnya,” kata Heni.

Siang itu, Kamis (11/9/2025) setelah pertandingan usai, Maritha menepuk-nepuk raketnya pelan. Tangannya kecil, tapi genggamannya kuat. Seolah ia tahu, perjalanan panjangnya baru saja dimulai.

Setelah ini, masih ada banyak kompetisi yang siap ia taklukkan dengan raket murah pemberian simbah.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Tak Minder Pakai Raket Murah, Meski Seadanya tapi Bisa Beri Kebanggaan pada Orangtua di Lapangan Bulu Tangkis atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 11 September 2025 oleh

Tags: Audisi Umum PB Djarumbulu tangkisGOR Jatipb djarumraket murah
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Suka Duka Jadi Pelatih Atlet Para-badminton: Dari Pemain yang Ngambek,  hingga Iming-iming Hadiah dari Kantong Sendiri MOJOK.CO
Sosok

Suka Duka Pelatih Atlet Para-badminton: Dari Pemain yang Ngambek, hingga Iming-iming Hadiah dari Kocek Pribadi

4 November 2025
Subhan dan Rina Marlina: 2 anak kampung yang mendunia berkat bulu tangkis difabel (para-badminton) MOJOK.CO
Sosok

Subhan dan Rina Marlina: 2 Anak Kampung yang Mendunia, Tapi Tiap Naik Pesawat Masih Nggak Nyangka

2 November 2025
Qonitah Ikhtiar Syakuroh, atlet para badminton (bulu tangkis difabel) asal Kulon Progo Jogja sang penderes medali emas MOJOK.CO
Sosok

Ketangguhan dalam Nama “Qonitah Ikhtiar Syakuroh”, Dari Raket Rp40 Ribuan dan Ejekan Cara Berjalan Jadi Penderes Emas

2 November 2025
Perjalanan hidup Supriadi menjadi atlet bulu tangkis kursi roda dan tampil di event internasional seperti Polytron Indonesia Para Badminton 2025 Solo MOJOK.CO
Sosok

Kondektur Bus, Tukang Las Keliling, dan Jalan Hidup ke Bulu Tangkis Kursi Roda

2 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

elang jawa.MOJOK.CO

Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

18 Desember 2025
Bagian terberat orang tua baru saat hadapi anak pertama (new born) bukan bergadang, tapi perasaan tak tega MOJOK.CO

Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega

18 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.