Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Open House, Cara Wali Kota Jogja Mendengarkan Keluhan Warga Secara Langsung: Tinggal Ambil Nomor Antrean dan Tunggu Giliran

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
23 Juni 2025
A A
open house wali kota jogja.MOJOK.CO

Open House, Cara Wali Kota Jogja Mendengarkan Keluhan Warga Secara Langsung: Tinggal Ambil Nomor Antrean dan Tunggu Giliran (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Open house menjadi cara Wali Kota Jogja untuk mendengarkan keluhan warga dan menemukan solusinya secara langsung. Digelar tiap hari Rabu.

***

Air muka mereka tak bisa menyembunyikan beban yang membelit. Rabu (18/6/2025) kemarin, di Ruang Sadewa Balaikota Jogja, sepasang bapak dan anak ini datang dengan langkah yang gontai.

Sang anak, bernama Tata (23), ditengarai terancam tidak bisa melanjutkan kuliahnya. Masa pembayaran uang kuliah di Universitas Jenderal Achmad Yani (Unjani) Jogja, tempat Tata kuliah, segera datang. Namun, orang tuanya belum juga memiliki uang untuk membayarnya.

Syamsir (42), ayah Tata yang datang menemani anaknya pagi itu, memang tengah mengalami kesulitan. Sejak setahun terakhir, ia terpaksa harus kerja serabutan setelah memutuskan berhenti berdagang di Teras Malioboro lantaran sepi pembeli.

“Anak saya kuliah di Jurusan Farmasi. Biaya kuliah yang harus dibayar nanti 10 juta. Dulu waktu masih berdagang, biaya kuliah dari awal sampai semester 5 aman-aman saja. Sekarang, saya mengandalkan utang karena memang tak ada penghasilan,” kata Syamsir yang ditemui Mojok, pagi itu.

mahasiswa jogja.MOJOK.CO
Syamsir dan Tata meminta saran kepada Wali Kota Jogja dalam acara open house, Rabu (18/6/2025). Mereka mengalami kesulitan dalam membayar UKT. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Oleh karena itu, kedatangannya menghadap Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo adalah untuk meminta solusi atas kesulitannya tadi. Ia tak ingin kuliah anaknya mandek di tengah jalan, apalagi dua semester lagi sudah lulus.

“Alhamdulillah, setelah tadi berdiskusi dengan Pak Wali Kota, beliau memberikan jalan tengah. Dia berjanji mengusahakan beasiswa atau keringanan biaya,” ungkapnya.

20-an individu dan kelompok datang ke open house Wali Kota Jogja

Syamsir dan Tata hanya dua dari puluhan orang yang datang menghadiri open house Wali Kota Jogja, Rabu kemarin. Open house sendiri merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap hari Rabu pagi di Balaikota Jogja.

Dalam kegiatan ini, Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo membuka diri untuk menerima aspirasi, keluhan, maupun masukan dari masyarakat secara langsung. 

Tujuannya adalah untuk memberikan ruang komunikasi langsung antara pemerintah kota dan warga, serta untuk menampung berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat.

Selain Syamsir dan Tata, individu dan kelompok masyarakat yang mengikuti open house Rabu lalu antara lain: Kelompok Kesenian Jathilan Turonggomudo Sekarinonce, Paguyuban Asongan Malioboro, National Paralympic Comitee (NPC) Jogja, hingga perwakilan Kampung Wisata Kricak.

open house wali kota jogja.MOJOK.CO
Suasana open house Wali Kota Jogja. Kegiatan ini diadakan tiap hari Rabu, pukul 5.30 sampai dengan 9.00 pagi. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Pantauan Mojok, ada 22 kelompok yang menghadap Hasto. Mereka secara bergiliran menyampaikan aspirasi dan meminta solusi atas permasalahan masing-masing, sejak pukul 05.30 WIB sampai 9.15 WIB.

Mendengarkan aspirasi secara langsung, tanpa ribet

Ditemui Mojok setelah open house selesai, Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo menjelaskan bahwa kegiatan ini menjadi konsep baru di Jogja. Namun, selama dua periode memimpin Kulonprogo (2011-2016, 2017-2019), sebenarnya open house sudah rutin ia jalankan.

Iklan

“Prinsipnya, seminggu sekali kami secara terbuka siap menyambut masyarakat dengan berbagai keluh kesahnya. Bagi warga Jogja memang baru, tapi warga Kulonprogo sudah familiar dengan konsep ini,” kata Hasto, Rabu (18/6/2025).

Ia mengaku memilih waktu pagi-pagi buta mengingat di jam-jam tersebut dirinya belum terlalu disibukkan dengan urusan pemerintahan. Dalam bahasa dia, “masih segar buat mendengarkan keluhan warga”.

“Soalnya kalau sudah di atas jam 9, wah, itu jadwal padat sekali. Kantor juga sudah sangat sibuk, dan orang-orang di sini sudah disibukkan dengan pekerjaan masing-masing. Makanya, pagi adalah waktu yang ideal,” ujarnya.

wali kota jogja.MOJOK.CO
Wali Kota Jogja Hasto Wardoyo mendengarkan aspirasi anggota National Paralympic Comitee (NPC) dalam open house, Rabu (18/6/2025). (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Open house ini sifatnya juga lebih kultural. Artinya, masyarakat dari kelompok mana saja boleh datang, mengambil nomor antrean, dan berdiskusi dengan wali kota. 

Menurut Hasto, metode ini sangat efektif. Selain ia bisa mendengar secara langsung masalah yang dialami warga, biasanya solusi juga langsung muncul di hari itu juga.

“Karena kalau menunggu diskusi formal itu ribet, butuh surat menyurat dahulu, mencarikan jadwal, dan lain-lain. Protokolnya rumit. Kalau open house ini fleksibel, asal datang pagi dan dapat antrean, pasti saya layani.”

Apresiasi warga yang datang ke open house

Selain antusiasme yang tinggi, open house Wali Kota Jogja juga mendapat apresiasi dari warga yang datang. Salah satunya Budi Hartoyo (60), salah seorang seniman jathilan dari Turonggomudo Sekarinonce.

Ia mengaku, selama ini seni jathilan seperti dianak tirikan. Event-event yang menampilkan kesenian ini, baik itu panggung budaya, tanggapan, atau perlombaan, jarang diadakan.

Padahal, kata Budi, peminatnya tidak sedikit. Di kelompoknya saja, banyak anak muda yang bergabung untuk melestarikan kesenian ini.

“Tapi kami minim apresiasi. Dalam setahun itu event jathilan bisa dihitung jari. Padahal acara-acara yang mengatasnamakan kebudayaan di Jogja, nyaris tiap bulan ada,” kata dia, saat ditemui Mojok, Rabu (18/6/2025).

open house.MOJOK.CO
Open house Wali Kota Jogja terbuka untuk semua warga. Masyarakat cukup datang, ambil antrean, dan menghadap Wali Kota. (Mojok.co/Ahmad Effendi)

Oleh karena itu, dengan menemui Hasto Wardoyo secara langsung dalam open house, ia berharap masalah ini bisa langsung didengarkan. Sebab, selama ini dirinya mengaku bingung hendak melapor kemana dan meminta bantuan siapa.

“Makanya saya senang jika Pak Wali Kota mau secara terbuka mendengarkan keluhan kami. Rasanya plong,” kata dia. “Saya juga senang karena diskusi tadi sangat positif, langsung ada titik terang.”

Bagi warga Jogja lain yang ingin menyampaikan aspirasi secara langsung kepada Wali Kota Hasto Wardoyo, open house sendiri diadakan tiap hari Rabu mulai pukul 5.30 WIB sampai dengan 9.00 WIB. Warga cukup datang, mengambil nomor antrean, dan menunggu giliran.

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Lansia di Kota Jogja Butuh Berkegiatan untuk Tetap Bugar dan Produktif, Sekolah Lansia Menjadi Jawabannya atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Terakhir diperbarui pada 23 Juni 2025 oleh

Tags: JogjaOpen Houseopen house wali kota jogjapilihan redaksiwali kota jogja
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Kampus

Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

25 Desember 2025
Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO
Ragam

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

ugm.mojok.co

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Terpaksa jadi maling, buronan polisi, hingga masuk penjara karena lelah punya orang tua miskin MOJOK.CO

Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya

22 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.