Ngekos di Lowokwaru bikin Kaget dengan Rusaknya Kehidupan Mahasiswa Malang

Ngekos Lowokwaru Malang Niat Kuliah Serius malah Terjerumus Kehidupan Kotor Mahasiswa Unisma MOJOK.CO

Ilustrasi - Ngekos di Lowokwaru Malang niat kuliah serius malah terjerumus di kehidupan kotor mahasiswa Unisma. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Lowokwaru menjadi salah satu daerah yang cukup terkenal dari Malang, Jawa Timur. Karena kecamatan ini menjadi basis mahasiswa.

Alhasil, Lowokwaru Malang juga terkenal sebagai daerah “terpelajar” karena penghuninya banyak dari kalangan mahasiswa. Namun, Lowokwaru juga menyimpan beberapa cerita gelap dari oknum mahasiswa di Malang.

Cerita pertama saya dapat dari Apin* (23). Salah satu mahasiswa di Malang yang sejak 2020 hingga sekarang ia menjadi penghuni kos di Lowokwaru. Di Lowokwaru Malang ia mengaku bertemu dengan mahasiswa dengan kelakuan tak menyenangkan.

“Mangkanya kalau nonton konten-kontennya Gilang Herlambang (@gilang.her), relate, sih. Kalau nyinggung soal modus-modus mahasiswa buat nginepin pacar,” ujar mahasiswa asal Lumajang, Jawa Timur, itu kepada Mojok, Jumat (21/6/2024). Apin punya cerita soal itu, tapi ia hanya mau berbagi perihal persinggungannya dengan mahasiswa berkelakuan tak menyenangkan.

Mahasiswa colong barang ibu kos di Lowokwaru Malang

Karena daftar kuliah di masa pandemi, Apin baru bisa merasakan jadi anak kos di Lowokwaru Malang pada 2022. Ketika kampus-kampus sudah mulai menerapkan kelas offline.

Dulu ia memiliki tetangga kamar kos satu kampus dengannya yang merupakan mahasiswa asal Madura. Ia tak terlalu akrab. Hanya sekadar kenal sebagai sesama penghuni kos.

“Nah, setelah tiga bulan ngekos bareng di situ, aku mulai tahu kalau ini anak susah banget bayar kos. Kata ibu kos alasannya belum ada uang, dan itu alasan yang selalu ia ulang-ulang,” kata Apin.

Apin sendiri tak bisa memastikan, apakah ia memang tak punya uang atau pura-pura miskin. Yang Apin tahu, tetangga kosnya tersebut rokoknya lancar dan kalau malam kelewat sering keluar ngopi. Cuma memang kosnya terbilang mahal, di angka Rp650 ribu include isian kasur, lemari, dan kipas angin dinding.

Sampai akhirnya, si tetangga kos Apin tersebut kabur dari kos. Apin tak tahu kapan tetangga kosnya itu kabur. Tapi pagi saat ia hendak ke kampus, ibu kosnya sudah ngedumel-ngedumel di depan kamar si tetangga kosnya yang kabur.

“Aku sempat diminta buat cari itu anak. Karena nomor ibu kos diblokir. Terus kata ibu kos ia kabur pas malamnya janjiin besok lunas,” ungkap Apin.

“Wajar ibu kos marah bukan main. Karena ia kabur dari kos bawa kabur kipas angin dinding kok,” sambung mahasiswa semester akhir tersebut.

Baca halaman selanjutnya…

Tipu orang tua hingga sewakan kos untuk esek-esek 

Lowokwaru Malang saksi mahasiswa bohongi orang tua

Melalui seorang kenalan, saya terhubung dengan Nuki* (27), pemuda asal Madura yang saat ini ngekos di Lowokwaru Malang. Sudah sejak 2023 lalu Nuki tak punya keberanian untuk pulang kampung.

Pasalnya, Nuki telah melakukan kebohongan yang membuat orang tuanya kecewa berat.

“Aku kuliah di Malang sejak 2016 kan. Tapi sejak 2017 sudah mulai jarang kuliah, sering bolos. Keterusan sampai akhirnya DO pada 2022 lalu,” ungkap Nuki.

Persoalannya adalah, Nuki jarang kuliah bukan karena kelelahan sambil kerja. Tapi kehidupannya di Lowokwaru Malang memang cuma ngopi dan main-main.

Ia tak kerja. Alhasil harus minta kiriman dari orang tuanya terus-menerus tanpa rasa bersalah.

“Tengah-tengah kuliah juga minta kiriman ortu buat beli motor,” ujarnya.

Sejak DO dari kampus, ia pun tak langsung terus terang pada kedua orang tuanya. Tapi ia masih sering minta kiriman kalau kehabisan uang. Sampai akhirnya kebohongannya selama ini terungkap setelah ia diinterogasi bapaknya yang galak.

Nuki diancam tak boleh pulang lagi. Kiriman langsung putus. Lalu baru lah Nuki mencari-cari pekerjaan di Malang. Ia kini bekerja sebagai waiters di salah satu kafe di Malang.

Sewakan kosan untuk tindak asusila

Kalau mau menulis sisi gelap mahassiwa di Malang, kata Nuki tentu ada sangat banyak. Tapi Nuki sendiri memang bersinggungan langsung dengan hal-hal gelap dari mahasiswa yang ngekos di Lowokwaru.

Sebab, kosannya sering ia sewakan ke teman-temannya untuk berbuat mesum dengan pacar.

“Tahu sama tahu aja. Per malam Rp70 ribu lah. Kalau aku sewakan, akau nginep di kontarakan temen. Kalau kontrakan temen malah lebih bebas lagi. Di sana juga jadi pusat ngeslot rame-rame dan mabok bareng,” ungkap Nuki.

Nuki mengaku sejak awal berangkat ke Malang, ia sebenarnya ada bayangan untuk kuliah dengan serius. Akan tetapi, ia merasa terjerumus dengan pergaulannya di Lowokwaru yang memang segelap itu. Nuki tak mau menyesalinya, ia memilih menjalani dan menikmatinya.

*) Nama narasumber disamarkan demi keamanan dan kenyamanan yang bersangkutan

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: Ngontrak di Tembalang Semarang, Hari-hari Saya Menyaksikan Sisi Bejat Mahasiswa Undip

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

 

 

 

 

 

 

Exit mobile version