Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Saat Mahasiswa UGM hingga UIN Menyatu Tinggal Kawasan Padat Kos di Nologaten: Saksi Bisu Kebebasan Mahasiswa hingga Diteror Debt Collector

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
29 Mei 2024
A A
kos di nologaten andalan mahasiswa ugm hingga UIN.MOJOK.CO

Ilustrasi kawasan Nologaten (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kawasan Kos di Nologaten yang padat jadi tempat mahasiswa UGM, UIN, dan berbagai kampus lain di Jogja untuk tinggal. Di balik hiruk pikuk kehidupannya, banyak cerita sisi-sisi lain kehidupan perantau yang penuh hiburan hingga kelam.

***

Macet adalah kata yang tepat untuk menggambarkan jalan sekitar kawasan padat permukiman di Nologaten, Caturtunggal, Sleman. Ruas jalan yang tidak terlalu luas, tingginya volume kendaraan, ditambah pusat pertokoan sepanjang jalan membuat kepadatan tak terhindarkan.

Meski begitu, kawasan itu terbilang strategis. Sehingga banyak mahasiswa yang memilih tinggal kos di Nologaten, salah satunya Kabib (27), yang menghabiskan lebih dari separuh masa kuliahnya di UIN dengan tinggal di sana.

“Sebelum kos di Nologaten aku sempat pindah-pindah tempat tinggal. Dari 2015 sampai 2018 bisa 5 kali ganti kos dan kontrakan. Tapi sejak 2018 sampai akhir 2023 lalu aku betah di Nologaten,” ungkapnya saat saya wawancarai Selasa (28/5/2024).

Kos di Nologaten banyak yang bebas

Kebebasan adalah salah satu hal yang baru benar-benar Kabib rasakan saat tinggal di Nologaten. Saat awal masuk, ia tak menduga kos seharga Rp600 ribu per bulan yang di gerbangnya ada label “muslim” tiba-tiba berubah wajah saat malam pertama ia tempati.

“Sialan, malam pertama aja aku langsung dijamu minuman (alkohol) sama tetangga kos. Ternyata label muslim itu cuma sekadar formalitas aja, soalnya yang punya kos nggak tinggal di sini,” kenangnya tertawa.

Saat mulai mengenal penghuni kosnya, ia mendapati kebanyakan merupakan mahasiswa yang kuliah di kawasan Caturtunggal. Mulai dari STIE YKPN, STTNAS, dan beberapa kampus kecil di Jogja.

Namun, ada pula penghuni yang merupakan mahasiswa UGM, UNY, dan tentunya kampus almamater Kabib yakni UIN Jogja. Jarak dengan ketiga kampus itu sebenarnya tak terlalu dekat dengan Nologaten. Namun, tetap saja kawasan ini jadi pilihan menarik untuk kos.

“Mungkin pertama agak bebas. Cari kos bebas di Nologaten nggak susah. Meski kos di sini relatif agak lebih mahal karena lokasinya strategis tapi tetap jadi pilihan,” ungkapnya.

kos di nologaten.MOJOK.CO
Suasana Jalan Nologaten di pagi hari, berubah padat ketika sore dan malam (Hammam/Mojok.co)

Kabib menuturkan, mahasiswa UIN umumnya memilih beberapa kawasan yang lebih dekat dengan kampusnya seperti Papringan dan Sapen. Namun, yang ingin lebih dekat dengan berbagai pusat hiburan maka memilih agak ke utara seperti Nologaten.

Setelah momen malam pertama, ia mulai terbiasa ketika melihat anak-anak kos mabuk bersama. Lalu, mulai tampak lagi kebiasaan lain yakni bermalam bersama perempuan.

“Masalahnya, lha kok kalau bawa cewek beda-beda terus,” kelakarnya.

Baca halaman selanjutnya…

Iklan

Ketika kos diawasi hingga diteror debt collector

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 29 Mei 2024 oleh

Tags: Jogjakoskos di nologatenslemanUGMuin
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
ugm.mojok.co
Pendidikan

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Pendidikan

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
borobudur.MOJOK.CO

Borobudur Moon Hadirkan Indonesia Keroncong Festival 2025, Rayakan Serenade Nusantara di Candi Borobudur

15 Desember 2025
Kegigihan bocah 11 tahun dalam kejuaraan panahan di Kudus MOJOK.CO

Kedewasaan Bocah 11 Tahun di Arena Panahan Kudus, Pelajaran di Balik Cedera dan Senar Busur Putus

16 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.