Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Jeritan Petani Kala Harga Salak Banjarnegara Anjlok Jadi 300 Perak, Kebun Luas Hasilnya Cuma Bisa untuk THR 2 Cucu

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
8 April 2024
A A
petani salak banjarnegara.MOJOK.CO

Ilustrasi salak (Ega/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Jelang Lebaran, petani salak Banjarnegara menjerit. Harga bisa hanya Rp300 per kilo. Ada yang sampai nekat membuang hasil panenan karena frustasi harga rendah.

Pada Selasa (2/4/2024) lalu sempat ramai video sejumlah pria membuang panenan salak dari mobil pikap dari atas jembatan ke sungai. Video yang berlokasi di Desa Talunamba, Kecamatan Madukara, Banjarnegara itu menuai perhatian publik.

Pembuang salak mengaku harus membuang lantaran permintaan salak menurun drastis. Banyak salak tak bisa terjual hingga busuk. Akhirnya mereka buang.

Pada Ramadan 2024 ini harga salak Banjarnegara memang turun drastis. Petani di beberapa kecamatan penghasil salak seperti Madukara, Sigaluh, hingga Banjarmangu mengeluhkan murahnya harga panenan mereka.

Banyak kisah miris yang beredar dari telinga ke telinga para petani yang tak berhasil meraup untung pada masa panen sebulan terakhir. Niyem (63) misalnya, petani salak asal Banjarmangu, Banjarnegara ini harus rela menjual salaknya dengan harga murah.

“Bahkan ada itu kemarin, pengepul salak yang kasihan sama petani, akhirnya membeli 10 ton seharga 10 juta. Terus dibagikan untuk panti asuhan,” terangnya.

Niyem, pada panen terakhir Sabtu (6/4/2024) lalu hanya bisa mendapat uang Rp220 ribu dari dua lahan miliknya. Jumlah itu yang ia terima bersih setelah dipotong untuk tenaga pemanen yang dapat 50 persen lantaran masih saudara sendiri.

“Hasil panen semono ya mung iso nggo (hanya bisa untuk) THR 2 cucu,” ujarnya tertawa getir.

Getir petani salak Banjarnegara, harga salak bisa Rp300 per kilo

Menurut Niyem, momen panen jelang Lebaran ini merupakan yang terendah dalam setahun terakhir. Banyak petani yang kesulitan menjual dengan harga layak, sementara jika tidak segera panen salak akan membusuk.

“Ada tetangga desa yang kemarin sudah telanjur panen banyak tapi sulit cari pembeli. Akhirnya, rela dijual Rp300 per kilo,” tuturnya.

salak banjarnegara.MOJOK.CO
Salak di kebun Banjarmangu, Banjarnegara (Hammam/Mojok.co)

Sambil tertawa, ia bercerita kalau tetangganya bahkan menyuruh saudaranya menjual salak ke kota. Alih-alih pulang membawa uang, justru uangnnya habis di jalan untuk biaya transport, membeli rokok, dan makan.

Sebelumnya, Mojok pernah mewawancarai Edi Prayitno (33). Seorang generasi muda petani salak Banjarnegara yang mengalami masa sulit beberapa tahun terakhir.

Satu hektare lahan salak bisa ia tanam hingga 2.500 hingga 3.000 pohon salak. Lahan seluas itu beberapa tahun terakhir menurut Edi hanya bisa menghasilkan 800 kilogram sampai 1 ton buah setiap kali panen. Padahal, tidak banyak petani yang punya lahan seluas itu.

“Sebelum 2015 itu masih bisa di atas satu ton. Bahkan sampai dua ton di lahan yang sama,” kenangnya.

Iklan

Kesulitan petani saat ini

Sebagai generasi petani yang masih tergolong muda, Edi masih pernah mencicipi ledakan harga salak. Hal itu terjadi sekitar tahun 2010-2012 saat terjadi erupsi Merapi yang mengganggu pasokan salak dari Sleman. Namun, kenangan itu sudah lewat lebih dari satu dekade.

Ada banyak faktor yang menyebabkan penyusutan hasil panen. Salah satunya pupuk bersubsidi yang kini susah untuk petani dapatkan dengan kuantitas yang ideal. Hal itu menyebabkan kebun tidak dipupuk secara optimal. Produktivitas panenan pun jadi berkurang.

Jika harus membeli pupuk nonsubsidi, Edi berpendapat kebanyakan petani tak mampu. Terlebih di saat harga jual salak sedang konsisten rendah seperti beberapa tahun belakangan.

“Dulu beli pupuk bersubsidi berapa saja mudah. Bisa beli sesuai kebutuhan. Sekarang kuotanya terbatas sekali,” keluhnya.

Selain itu faktor iklim dan cuaca yang semakin tidak menentu turut memengaruhi hasil dari kebun. Musim kemarau dan hujan bisa berlangsung lebih lama dari biasanya.

Saat ini di Banjarnegara, luas lahan produktif untuk kebun salak mencapai sekitar 8.502 hektare. Rumpun produktifnya mencapai kurang lebih ± 12.651.800 buah.

Penulis: Hammam Izzuddin

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Senjakala Petani Salak Banjarnegara, Dulu Makmur Kini Tersungkur

Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 19 April 2024 oleh

Tags: banjarnegarapetani salak banjarnegarasalak banjarnegarasalak pondoh
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

Dieng Culture Festival digelar di Banjarnegara, Jawa Tengah. MOJOK.CO
Kilas

Pemprov Jawa Tengah Siapkan Infrastruktur dan Destinasi Penunjang guna Dukung Pengembangan Wisata Dieng hingga Dikenal Dunia

25 Agustus 2025
moro mall purwokerto.MOJOK.CO
Ragam

Kenangan Moro Mall Purwokerto yang Dulu Bikin Orang Kabupaten Sekitar Rela Naik Bus Berjam-jam Demi Cari Hiburan

25 Juni 2024
Dari Tukang Cuci Steam di Cikarang Jadi Orang Hebat di UPNVJ MOJOK.CO
Kampus

Lulus SMP Jadi Tukang Cuci Steam di Cikarang, Dulu Direndah-rendahkan Kini Jadi Orang Super Sibuk di UPNVJ, Sementara Si Penghina Entah Apa Kabarnya

28 Mei 2024
Sarjana Akuntansi Jualan Penyetan, Cuannya di Atas Gaji PNS MOJOK.CO
Ragam

Bangganya Cewek Punya Pacar Cowok Bisa Masak yang Jadi Juru Masak di Jogja, Tak Dituntut Belajar Masak Malah Dimasakin, Orang Tua Tak Ragu Kasih Restu

28 April 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.