Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Es Teh Ginastel, Bisnis Minuman yang Cuannya Nggak Sesederhana Booth-nya, 300 Ribu Sehari Itu Enteng!

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
18 Mei 2024
A A
Es Teh Ginastel, Bisnis Minuman yang Cuannya Nggak Sesederhana Booth-nya, 300 Ribu Sehari Itu Enteng!

Es Teh Ginastel, Bisnis Minuman yang Cuannya Nggak Sesederhana Booth-nya, 300 Ribu Sehari Itu Enteng! (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di balik panasnya cuaca yang memaksa kita memakai sunscreen lebih banyak, ada satu usaha yang berpotensi meraup untung maksimal. Tak lain tak bukan, adalah es teh jumbo. Usaha minuman yang sudah booming sejak tahun lalu ini terlihat tak meredup meski cuaca masuk musim penghujan sekalipun.

Ya wong hujannya malem, siangnya panas nggak ngotak, ya sama aja.

Tak heran jika makin hari, makin banyak booth es teh jumbo bertebaran. Salah satunya yang pasti kalian lihat adalah es teh Ginastel. Makin hari, makin banyak booth berwarna merah menyala ini bertebaran di pinggir jalan. Hal tersebut bisa diartikan secara sederhana: peminatnya selalu ada.

Tapi apakah mereka beneran meraup untung? Berapa yang mereka jual per hari? Saya pun tergerak untuk mendatangi dua booth yang kebetulan sejalur dengan rumah saya di Wonogiri.

Modal 12 juta

Booth pertama yang saya datangi adalah booth di dekat rumah saya. Ketika saya memesan satu es teh, saya memperkenalkan diri dan meminta kesediaannya untuk diwawancara dan meminta izin booth-nya untuk difoto.

“Waduh, tapi aku ojo ketok ya, Mas?”

Booth Ginastel pinggir jalan (Rizky Prasetya/Mojok.co)

Saya mengiyakan, dan menanyakan beberapa pertanyaan langsung. Saya bertanya kepada Mbak Bunga (bukan nama sebenarnya), berapa modal dan biaya bikin booth es teh Ginastel ini.

“Sepaket, Mas. Biaya franchise es tehnya 12 juta. Udah tinggal pakai.”

“Pusatnya di Solo, Mbak?”

“Bukan, Sukoharjo, Mas.”

Saya kemudian bertanya, berapa cup yang bisa dijual per hari. Mbak Bunga menjawab, tidak tentu. Tapi jika cuaca panas seperti ini, bisa terjual 100 cup lebih.

“Tapi kalau hujan turun, nggak banyak, Mas. 80 cup pernah, 70 cup pernah.”

“Di bawah 70 pernah, Mbak? Itu semua es teh?”

“Belum pernah, Mas, kalau di bawah 70. Yang terjual semua, Mas, nggak cuma es teh jumbo.”

Iklan

Ketika ditanya berapa pemasukan per hari, Mbak Bunga malah tertawa. Beliau tidak menyebutkan berapa tepatnya, sebab dia sendiri tak tahu secara pasti. tapi beliau mengaku bahwa dia bisa dapat lebih dari 300 ribu per hari.

Kalau kampus tutup, ya sepi

Saya lalu menuju booth kedua, di dekat STABN Raden Wijaya Wonogiri. Sembari membeli satu cup es teh lagi, saya bertanya kepada Mas Wahyu (bukan nama sebenarnya), tentang bisnisnya.

Tidak banyak yang bisa saya dapat dari Mas Wahyu, karena dia hanya penjaga, bukan owner. Tapi saya masih bisa dapat banyak informasi yang menarik.

Booth Ginastel dekat STABN Raden Wijaya (Rizky Prasetya/Mojok.co)

Penjualan di booth es teh Ginastel yang Mas Wahyu jaga tak sebanyak booth pertama yang saya kunjungi. Dia mengaku rata-rata menjual 50 cup per hari. Pemasukan yang didapat sekitar 150-200 ribu per hari. Meski cuaca panas, dia tak meraup begitu banyak pembeli.

“Sebelah situ (menunjuk jalan raya) kan ada booth Ginastel juga, Mas. Di perempatan sebelah juga ada.”

“Karena banyak pesaing yang jualan es teh Ginastel, jadi nggak bisa jual banyak? Kan panas banget gini, Mas?”

“Nggak juga sih, Mas. Marketnya beda. Tapi kalau pas kampus buka (STABN), per hari bisa lebih dari 100 cup. Panas nggak sama aja kok, Mas.”

Mas Wahyu mengaku kalau daerah di situ pada dasarnya sepi, meski dekat dengan jalan raya akses Wonogiri-Ponorogo. Pelanggannya rata-rata adalah pengunjung toko kelontong yang ada di depan booth.

Cara daftar franchise es teh Ginastel

Menjamurnya booth es teh Ginastel memang tak bisa dihindari, mengingat potensi pemasukannya memang besar. merujuk pada penghasilan booth pertama, jika penghasilannya minimal 300 ribu per hari, hanya butuh 40 hari untuk balik modal. Tapi itu penghasilan kotor, masih harus dipotong es batu dan modal lain-lain. Andai lokasinya pas, bisa meraup untung lebih besar dan balik modal lebih cepat.

Dari postingan akun Instagram Ginastel, ada 2000 mitra yang bergabung dengan mereka. Beberapa daerah yang sudah “dikuasai” Ginastel adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, DIY, Jakarta, Papua, NTT, NTB, Kalimantan Timur, Sumatera Selatan, dan Sulawesi Selatan. Untuk mengajukan kemitraan pun mudah. Peminat cukup share loc, lalu memilih titik di mana lokasi yang mau dijadikan jualan, lalu koordinasi pengiriman paket, dan siap berjualan.

Meski mudah, harus pintar-pintar juga menentukan lokasi dan strategi jualan. Sebab untung belum tentu bisa diraih tiap booth, dan tiap booth tidak mesti konsisten.

“Nggak semua penghasilannya konsisten gede juga, Mas. Kayak booth ini ya hitungannya cukup, tapi nggak gede. Tergantung tempat juga, Mas. Kalau anak kampus pada masuk ya rame, tapi kalau nggak ya cuman bisa nutup modal harian.”

Reporter: Rizky Prasetya
Editor: Hammam Izzudin

BACA JUGA Es Teh Ginastel, Es Teh Asal Solo yang Tidak Mengkhianati Namanya

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Terakhir diperbarui pada 18 Mei 2024 oleh

Tags: bisnises teh ginasteles teh jumboUMKM
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Hobi main game dan suka nulis otomotif.

Artikel Terkait

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
WhatsApp dan UKMINDONESIA.ID gelar pelatihan digital untuk UMKM Jogja MOJOK.CO
Kilas

Pelatihan WhatsApp untuk Pelaku UMKM di Jogja, Adopsi Digital buat Hadapi Beragam Tantangan Usaha  

20 November 2025
Anggota LKS SAPADIFA di Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Jogja belajar menganyam bambu. MOJOK.CO
Liputan

Penyandang Disabilitas di Bantul Manfaatkan Pohon Bambu yang Melimpah di Desanya Jadi Produk Bernilai Jual Tinggi

31 Oktober 2025
Pengunjung menikmati Borobudur Sunrise di Magelang. (Doc. InJourney)
Kilas

Pengalaman Wisatawan Menikmati Borobudur Sunrise, Datang dari Subuh untuk Melihat Rona Matahari Jingga

20 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.