Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Melawan Rasa Sakit yang Terbawa dari 2024: Gagal CPNS hingga Dibanding-bandingkan Orang Tua Sendiri

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
2 Januari 2025
A A
Melawan rasa sakit dari 2024: gagal CPNS hingga dibanding-bandingkan orang tua sendiri yang menganggap PNS puncak karier MOJOK.CO

Ilustrasi - Melawan rasa sakit dari 2024: gagal CPNS hingga dibanding-bandingkan orang tua sendiri yang menganggap PNS puncak karier. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

EzraTahun sudah berganti 2025. Tapi masih ada rasa sakit yang terbawa dari 2024. Rasa sakit yang lahir dari kegagalan CPNS hingga menjadi bulan-bulanan orang tua sendiri yang menganggap PNS sebagai profesi prestisius. 

Itulah yang Ezra (29) alami, ketika banyak orang menyambut pergantian tahun dengan hati bungah. 

Baru dianggap “menjadi orang” kalau berstatus PNS

Sejak lulus kuliah dari salah satu kampus di Jawa Barat, orang tua Ezra memang berharap dia bisa menjadi PNS. Maklum, di keluarga besarnya, PNS seolah adalah puncak karier seseorang. 

Kata Ezra, seseorang di dalam keluarganya baru dianggap “menjadi orang” ya kalau sudah menyandang status Pegawai Negeri. 

Pemuda asal Majalengka, Jawa Barat, itu sebenarnya punya cita-cita sendiri. Namun, apa boleh buat. Dia pun ingin terlihat “berharga” bagi keluarganya sendiri. 

Ezra tak berkenan cerita banyak soal apa yang dia kerjakan selepas lulus kuliah. Yang jelas, pada Agustus 2024 lalu, dia mencoba peruntungan mengikuti seleksi CPNS, seperti yang orang tuanya mau. 

Kegagalan jadi PNS yang menyakitkan 

Serangkaian keruwetan untuk mengikuti seleksi CPNS Ezra jalani. Namun, nasib baik memang sedang tidak berpihak kepadanya. 

“Nilai SKD saya sebenarnya di atas ambang batas (passing grade). Cuma, saya nggak masuk perankingan tiga kali formasi. Itu membuat saya nggak bisa masuk ke tahap selanjutnya (SKB),” tutur Ezra saat membagi ceritanya pada saya, Jumat (27/12/2024).

“Ya akhirnya belum rezeki lah di CPNS 2024 ini,” imbuhnya. 

Sebenarnya, jika hanya soal gagal CPNS saja, Ezra masih bisa legowo. Sayangnya, persoalannya tidak sesimpel itu. 

Kegagalan Ezra itu membuatnya menjadi “bulan-bulanan” orang tuanya sendiri. Ezra memang menyebut begitu: “jadi bulan-bulanan”. 

Bagian detailnya seperti apa, Ezra urung menceritakan. Yang bisa dia ceritakan, dia habis dibandingkan-bandingkan orang tuanya sendiri dengan orang lain.

“Dibandingkan sama teman seangkatan saya yang sudah pada “jadi orang”. Dibandingkan juga sama anak rekan kerja orang tuaku. Karena walaupun usianya lebih muda dari saya tapi si anak itu, walaupun nggak PNS, tapi minimal PPPK lah,” beber Ezra. 

Hal-hal baik di sebuah kafe

Perlakuan orang tuanya itu membuat Ezra merasa dikucilkan keluarganya sendiri. Dia merasa tak berguna. Rasanya begitu sakit di dada sebelah kiri. 

Iklan

Persis setelah momen dibanding-bandingkan itu, Ezra memutuskan keluar rumah sejenak untuk menenangkan diri dan menjernihkan pikiran. Dia menuju sebuah kafe tidak jauh dari rumahnya. 

“Saya ngopi dulu lah. Ambil duduk di dekat barista kafe. Syukurnya, si barista itu bisa diajak ngobrol,” ungkap Ezra. 

Ezra juga bertemu dengan teman dekatnya. Menumpahkan hal buruk yang baru saja dia alami. Ezra merasa perlu ada orang yang tulus mendengarnya, di saat orang tuanya sendiri saja menganggapnya tidak berguna.

“Alhamdulillan, mereka (barista dan teman dekat) ngasih semangat. Saya dapat insight hal-hal baik dari mereka,” katanya.

Usai dari kafe itu, Ezra mencoba menata mentalnya kembali, mencoba tetap percaya diri. Dan itulah yang membuat Ezra tetap berani menaruh mimpi-mimpi di kepalanya untuk dia wujudkan kelak kemudian hari. 

Dunia belum berakhir

Ada dua hal yang akhirnya Ezra pahami dari kegagalannya menjadi PNS. 

Satu, selalu ada orang-orang baik di sekelilingnya. Orang-orang yang benar-benar peduli dan selalu ada buatnya ketika dalam situasi sulit. Bukan yang justru menjadikannya bulan-bulanan saat tengah mengalami kegagalan.

Dua, istilah keluarga tanpa ikatan darah memang benar adanya. Dia beruntung memiliki seorang teman yang memberinya “rasa keluarga”, ketika keluarga yang jelas-jelas sedarah justru tak bisa menghadirkan rasa itu. 

“Gagal jadi PNS itu bukan berarti dunia berakhir. Masih ada banyak kesempatan lain yang perlu kucoba. Begitu juga yang saya pahami,” ucap Ezra.

Menjelang pergantian tahun dari 2024 ke 2025, Ezra lalu mencoba mendaftar beberapa pilihan hidup yang akan dia ambil di 2025. 

Dia mencari-cari informasi beasiswa LPDP.  Ezra ingin lanjut S2, untuk memperbesar peluang kariernya di masa mendatang. Selain itu, Dia juga menyisir informasi-informasi seputar lowongan kerja: dari freelance atau pekerjaan di perusahaan swasta. 

Ezra tak mau tunduk begitu saja, meski mentalnya sudah diluluhlantakkan oleh orang yang seharusnya menjadi penguatnya.

Ah, rasa sakit itu mungkin akan terbawa dan terus bertambah seiring waktu. Tapi mengutip penggalan puisi Aku Tak Pernah Benar-Benar Pulang – Aan Mansyur: Setiap hari tumbuh retakan baru di tubuhku. Kuterima seluruh seolah kelak terbit matahari lain dari sana. Ribuan matahari.

Penulis: Muchamad Aly Reza

Editor: Ahmad Effendi

BACA JUGA: ‘Tahun Berganti, Tapi Nasib Kami Nggak Kemana-mana’ – Kekecewaan Buruh Jogja yang Kena PHK Sepanjang 2024 atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan. 

Terakhir diperbarui pada 2 Januari 2025 oleh

Tags: CpnsPNS
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO
Esai

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Jadi dosen non PNS (honorer) di kampus swasta dapat gaji yang bikin nelangsa. Nyesel kuliah sampai S2 MOJOK.CO
Ragam

Berambisi Jadi Dosen biar Terpandang dan Gaji Sejahtera, Pas Keturutan Malah Hidup Nelangsa

18 Oktober 2025
Sarjana susah cari kerja modal ijazah s1. Tertolong toko kelontong orangtua yang diremehkan tapi beromzet besar MOJOK.CO
Ragam

Modal Ijazah S1 Susah Cari Kerja, Awalnya Gengsi tapi Pilih Jaga Toko Kelontong Ortu yang Diremehkan tapi Cuannya Saingi Gaji PNS

17 September 2025
Ingin kuliah PTN tapi dicekal ortu. Mati-matian kuliah sambil kerja untuk biaya UKT setelah jadi sarjana sukses ortu malah menuntut balas budi MOJOK.CO
Ragam

Mati-matian Kuliah PTN Bayar UKT Sendiri, Pas Jadi Sarjana Sukses Ortu Tiba-tiba Tuntut Balas Budi

15 Agustus 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Berantas topeng monyet. MOJOK.CO

Nasib Monyet Ekor Panjang yang Terancam Punah tapi Tak Ada Payung Hukum yang Melindunginya

15 Desember 2025
bantul, korupsi politik, budaya korupsi.MOJOK.CO

Raibnya Miliaran Dana Kalurahan di Bantul, Ada Penyelewengan

16 Desember 2025
Gagal dan tertipu kerja di Jakarta Barat, malah hidup bahagia saat pulang ke desa meski ijazah S1 tak laku dan uang tak seberapa MOJOK.CO

Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia

19 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Elang Jawa Terbang Bebas di Gunung Gede Pangrango, Tapi Masih Berada dalam Ancaman

13 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.