Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Ragam

Bus Eka Surabaya Jogja Lahir untuk “Menebus Dosa” Tragedi Maut 1981, 30 Tahun Lebih Mengaspal Tak Berkhianat Soal Waktu

Muchamad Aly Reza oleh Muchamad Aly Reza
17 Juli 2024
A A
Bus PATAS Eka Surabaya-Jogja Tak Berkhianat Soal Waktu MOJOK.CO

Ilustrasi bus PATAS (CEPAT) Eka Surabaya-Jogja. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Keramahan di Bus Eka

“Kalau Eka memang cepet. Bener-bener mangkas waktu karena memaksimalkan tol. Karena ada juga kan bus PATAS yang nggak full tol. Jadi hasilnya sama aja kayak ekonomi,” ujar Puspita (26), salah seorang penumpang saat saya ajak berbincang di RM Duta Tol Ngawi dalam perjalanan Surabaya-Jogja.

Puspita sudah bertahun-tahun naik bus Eka. Sejak S1 di Solo hingga kini lanjut S2 di Solo lagi. Ia selalu naik bus Eka karena waktu perjalanannya bisa lebih ringkas, sehingga tak terlalu melelahkan.

“Selain itu aku menemukan ada keramahan aja. Bukan hanya dari segi penumpang ya, tapi di sisi kru bus. Sopirnya juga meskipun kenceng tapi nggak yang ugal-ugalan, jadi merasa nyaman aja naiknya,” sambung perempuan Mojokerto tersebut. Obrolan kami lalu beralih pada urusan dan kesibukan masing-masing di perantauan.

Sementara saat berangkat dari Surabaya ke Jogja sebelumnya, separuh perjalanan saya ditemani oleh Munawar, lelaki menjelang 40-an asal Ngawi yang baru saja mengajak liburan keluarga kecilnya ke Jogja.

“Sebenernya ke acara wisuda keponakan. Sekalian jalan-jalan,” ujarnya dengan senyum lebar.

“Kok nggak sewa mobil aja, Pak?” tanya saya.

“Lebih terbiasa ngebus, Mas. Istri dan anak saya juga lebih suka ngebus,” jawabnya.

Bus PATAS Eka Surabaya-Jogja Tak Berkhianat Soal Waktu MOJOK.CO
Bus Eka saat berhenti di RM Duta Ngawi, Jawa Timur. (Aly Reza/Mojok.co)

Awalnya Munawar duduk di kursi sebelah sang istri dan anak, persis di belakang kursi saya. Lalu entah kenapa ia tiba-tiba pindah ke bangku depan, menjejeri saya. Alhasil, obrolan pun tak terelakkan.

Munawar bercerita banyak soal kehidupannya. Masa mudanya ia mulai dengan merantau ke Kalimantan. Lalu ia sempat merantau lama di Lampung. Di Lampung itulah ia kemudian mengenal sang istri dan menikahinya sampai punya dua anak.

“Ndilalah kok mau diajak ke Ngawi. Sekarang istri bikin usaha kecil-kecilan di rumah (Ngawi). Kalau saya jadi kuli panggul di sebuah gudang beras,” bebernya.

Cerita terus berlanjut. Hingga tanpa terasa bus berhenti di RM Duta Ngawi. Di rumah makan tersebut, Munawar bahkan mengajak saya makan semeja dengan keluar kecilnya. Ia juga menemani saya merokok di pelataran RM Duta sambil menunggu bus berangkat lagi.

Lahir dari tragedi maut

Untuk diketahui, Eka bisa dibilang adalah bus yang lahir dari tragedi maut.

Sebelum menjadi PO Eka, bus tersebut bernama PO Flores yang diluncurkan di Gresik pada 1971. Saat itu PO Flores melayani trayek Surabaya-Solo.

Di masanya, PO Flores terkenal sebagai bus yang sangat kencang. Sampai akhirnya tragedi maut terjadi pada 1981.

Iklan

Melansir dari pemberitaan-pemberitaan yang sudah beredar, pada 1981 PO Flores sedang membawa rombongan study tour sebuah SMP dari Jombang ke Solo. Namun karena kelalaian, bus tersebut tertabrak kereta api di perlintasan kereta api di Solo hingga menyebabkan banyak korban jiwa.

Pasca tragedi maut tersebut, PO Flores mendapat sanksi berupa pembatasan trayek. Dampaknya, penumpang pun makin hari makin berkurang.

Untuk mengatasi masalah tersebut sekaligus untuk memperbaiki reputasi, Fendi Haryanto selaku bos PO Flores meluncurkan PO Eka. Awalnya hanya melayani kelas ekonomi, lalu per 1993 mulai masuk ke kelas PATAS atau CEPAT yang terus mengaspal hingga saat ini.

Penulis: Muchamad Aly Reza
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA: Warga Desa Sebenarnya Muak dengan Mahasiswa KKN: Nggak Bantu Atasi Masalah Desa, Cuma Bisa bikin Les dan Acara 17 Agustusan

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 19 Juli 2024 oleh

Tags: bus ekabus jurusan surabaya jogjabus patas surabaya jogjaJogjapemilik bus ekasejarah bus ekaSurabayatarif bus ekatarif bus patastarif bus patas surabaya jogja
Muchamad Aly Reza

Muchamad Aly Reza

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO
Liputan

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

Udin Amstrong: Menertawakan Hidup dengan Cara Paling Jujur

2 Desember 2025
Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
Kuliah Jurusan Pendidikan Bahasa Mandarin di Unesa. MOJOK.CO

Sulitnya Masuk Jurusan Bahasa Mandarin Unesa, Terbayar usai Lulus dan Kerja di Perusahaan Tiongkok

3 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.