Motor Honda PCX ini motor yang unik. Dianggap penuh masalah, tapi tetap saja peminatnya banyak. Makin banyak, dan berlipat ganda, padahal ya seperti yang saya tulis tadi, dianggap penuh masalah.
Masalah-masalah yang ada di Honda PCX sebenarnya banyak, tapi, salah satu yang paling sering jadi sorotan adalah gredek di saat berakselerasi. Penyakit ini menjangkiti banyak Honda PCX, bahkan ketika versi terbarunya keluar (Honda PCX 160), gredek ini pun masih muncul.
Gredek ini biasanya terjadi saat akselerasi rendah, paling terasa saat motor baru mulai jalan atau saat sedang menambah kecepatan. Misal kalian sedang berhenti sejenak menunggu jalanan sepi waktu mau menyeberang, gredek itu akan begitu terasa.
Bagi para pengguna motor yang agak paham karakter matic, akan sedikit memaklumi karena memang salah satu “penyakit” motor matic memang gredek. Tapi, tetap tidak akan sesering motor Honda PCX. Sebab ya, kalau jarang, nggak akan disebut penyakit dong. Nah, masalahnya, penyakit ini akan bikin para pengguna motor awam mesin khawatir karena memang terasa banget.
Gredek inilah yang bikin reputasi motor Honda PCX terjun bebas dan kerap jadi ejekan di dunia maya. Padahal, hal ini sebenarnya bisa diatasi.
Menurut Endro Sutarno, Technical Service Division PT AHM, dilansir dari GridOto, penyebab gredek di motor Honda PCX salah satunya karena selip di kampas kopling dan outer clutch. Kampas kopling yang tak mengikat outer clutch secara kuat pada rpm rendah, akan mengakibatkan gredek.
“Selip ini bisa terjadi karena keausan antar kedua part tersebut, karena kedua part itu ada yang kotor atau ada sistem kedua part yaitu cara mengembangnya kampas kopling lamban dikarenakan beberapa faktor di sistem ini.”
Agar bisa mengetahui permasalahannya secara lebih jelas, Endro menyarankan agar para pemilik motor memeriksakan motornya ke AHASS terdekat.
Modifikasi pada motor Honda PCX
Endro menyarankan, pengecekan CVT yang lebih cepat bisa mengurangi gredek. Misal, tiap 8000 km atau lebih cepat. Bisa jadi penyebab kotor atau aus karena debu, dari jalanan yang dilalui pemilik motor. Tapi selain perkara selip, kampas kopling bisa jadi salah satu penyebab gredek.
“Bisa karena traksi kampas kopling sudah berkurang, akhirnya jadi selip dan nggak gigit mangkok kopling buat gerakin roda belakang.”
Tapi, tentu saja, hal ini bisa diatasi, dan untuk mengatasinya, butuh modifikasi.
Baca halaman selanjutnya
Ivan, pemilik YR Custom, dilansir dari Otorider, menyebutkan bahwa gredek disebabkan oleh kampas ganda yang selip. Nah, Ivan bisa mengatasi gredek dengan memodifikasi komponen CVT-nya.
Ivan melakukan modifikasi pada komponen CVT dengan cara melakukan kartel dan melubangi mangkok gandanya. Jika kalian awam dengan istilah kartel, kartel adalah sebuah usaha untuk membuat permukaan dalam mangkok ganda jadi berulir dan lebih kasar. Fungsi kartel adalah agar selip bisa diminimalisir.
Biayanya sendiri tak mahal, dan harusnya tak mahal. Ivan sendiri mematok harga 145 ribu untuk melubangi komponen CVT. Di bengkel lain pun harusnya tak mahal.
Modifikasi tersebut biasanya bisa menghilangkan gredek atau meminimalisirnya hingga jarang bagnet.
QC-nya gimana?
Di sisi lain, masalah gredek ini harusnya jadi sesuatu yang perlu Honda perhatikan. Tio (32, bukan nama sebenarnya), adalah pengguna motor Honda PCX selama 5 tahun. Ketika saya tanya gredek ini, dia merasa tidak terganggu. Dia menganggap gredek ini penyakit yang kambuhnya lumayan jarang, meski ya mengganggu. Tapi dia hingga kini tak berusaha untuk menghilangkannya.
“Dulu waktu 2020 pernah aku bawa ke bengkel resmi, tapi ya tetep balik. Kata orang-orang yang tahu motor sih nggak bakal hilang jadi ya aku terima-terima aja. Tapi ya jujur terganggu.”
Tio menganggap bahwa memang biasa motor matic itu gredek, apalagi dia beli motor Honda PCX generasi awal, pada 2019, jadi kalau ada cacat, risiko.
“Tapi yang aneh ya, kenapa gitu lho waktu mau dirilis, nggak dicek dulu. Terus kok ya bisa versi barunya juga kena masalah yang sama, QC Honda gimana ini?”
Reporter: Rizky Prasetya
Editor: Hammam Izzudin
BACA JUGA 5 Penyakit Honda PCX yang Wajib Diwaspadai
Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News.