Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Panggung

Menutup CherryPop 2024 dengan Seringai dan Ingatan Masa-Masa Gemar Tawuran

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
12 Agustus 2024
A A
Menutup CherryPop 2024 dengan Seringai dan Ingatan Masa-Masa Gemar Tawuran.MOJOK.CO

Ilustrasi Menutup CherryPop 2024 dengan Seringai dan Ingatan Masa-Masa Gemar Tawuran (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sebanyak 45 band tampil di CherryPop 2024 yang digelar di Lapangan Panahan Kenari, Jogja, pada 10-11 Agustus 2024. Seringai tampil sebagai band penutup dan membawakan setlist spesial dua dekade mini album (EP) High Octane Rock (2004).

Sejak lagu pertama, tak ada penonton yang bisa anteng. Selama 45 menit penampilan, crowd surf dan circle pit mengiringi 12 lagu yang mereka bawakan.

Di antara debu yang berterbangan, muncul satu ingatan tentang masa di mana tawuran menjadi kegemaran. Dan, lagu-lagu Seringai adalah “penyemangatnya”.

Tua, muda, dan “generasi menolak tua” dalam satu lingkaran arena mosphit

Saat petikan gitar “Lycanthropia Part 1” terdengar samar-samar, saya masih berada di panggung gigs menyaksikan band punk asal Purbalingga, Sukatani. Petikan gitar yang samar-samar itu menandakan bahwa sebentar lagi Seringai bakal tampil.

Saya langsung berlari ke Cherry Stage, sumber suara tersebut berasal. Di atas panggung, kwartet asal Jakarta sudah bersiap menggebrak. 

Saat petikan gitar berhenti, riff kasar dari sang gitaris Ricky Siahaan langsung terdengar. Gebukan beat down drum dari Edy Khemod selanjutnya mengikuti. Musik yang sangat tak sopan pun langsung menghajar telinga para penonton.

Menutup CherryPop 2024 dengan Seringai dan Ingatan Masa-Masa Gemar Tawuran.MOJOK.CO
Lagu “Puritan” membuka aksi Seringai di CherryPop 2024, Minggu (11/8/2024) malam. (dok. CherryPop)

Lagu “Puritan”, yang menjadi nomor kedua di EP High Octane Rock membuka penampilan Seringai. Penonton pun langsung menggila. Saya menjadi saksi, arena moshpit tak mengenal usia. Orang tua dan anak muda sama liarnya.

Ada yang saya tahu betul baru lulus SMA. Ada yang mengaku mahasiswa. Dan, tak sedikit juga yang yang sudah berkeluarga. Yang pasti, mereka di sana punya satu tujuan: merayakan EP yang kini genap berusia 20 tahun.

“Saat lagu-lagu di ‘High Octane Rock’ direkam, kalian semua masih di berenang ke sel telur,” gurau sang vokalis, Arian, dari atas panggung. Guyon itu ditangkap oleh anak-anak muda yang memang masih balita, atau bahkan belum lahir saat EP tersebut rilis.

Giant Flag Palestina memayungi penonton di arena moshpit

Pada durasi awal penampilan, Seringai membawakan setlist dari High Octane Rock. Setelah “Puritan”, penonton makin dibuat menggila dengan nomor lain, seperti “Alkohol”, “Akselerasi Maksimum”, “Membakar Jakarta”, hingga “Lencana”.

Namun, Arian dan kawan-kawan juga membawakan track dari album lain yang selama ini jadi setlist wajib tiap konser. Seperti “Program Party Seringai”, “Dilarang di Bandung”, hingga “Tragedi”.

Uniknya, dalam lagu “Mengadili Persepsi (Bermain Tuhan)”, Seringai mengganti lirik lagunya. Lirik yang harusnya “individu, individu merdeka!” diganti menjadi “Palestina, Palestina merdeka”, sebagai bentuk solidaritas atas genosida yang terjadi di Gaza.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Iklan

Sebuah kiriman dibagikan oleh Cherrypop (@cherrypopfest)


Dalam beberapa kali penampilannya, solidaritas atas Palestina memang kerap diserukan oleh band asal Jakarta ini. Sebelum di CherryPop 2024, saya juga menyaksikan chant “Palestina, Palestina Merdeka!” ini dalam konser mereka di Madiun, bulan Juli lalu.

Namun, yang bikin menarik, giant flag berukuran lebih dari 10 meter juga ikut dikibarkan. Bendera raksasa ini sontak menutup area moshpit. Beberapa ada yang moshing di bawah bendera ini, dan sebagian lagi berputar mengelilingi. Pendeknya, aksi ini makin menambah keseruan penampilan mereka di CherryPop 2024. 

Sayangnya, aksi ini sekaligus menandakan bahwa sebentar lagi penampilan Seringai akan berakhir. Setelah lagu “Bermain Tuhan”, Arian mengucapkan speech perpisahan kepada para Serigala Militia. Malam itu, mereka menutup show dengan lagu “Selamanya”.

Lagu-lagu Seringai mengingatkan masa-masa gemar tawuran

Setelah acara berakhir, saya menemui penonton yang tadi menyapa saya di arena moshpit. Ia adalah Julian, umurnya sekitar akhir 30-an, asal Jakarta. 

Ia menyapa saya karena notice kalau kami pakai t-shirt yang sama, yakni Puppen. Kami pun melipir buat mencari minum dan mengobrol seputar hal yang kami gemari, yakni musik keras.

Ternyata pengalamannya cukup unik dan nakal. Ia mengaku masa SMA-nya pada 2008-2011 dihabiskan dengan mabuk dan tawuran antarsekolah.

“Tiap sore, di blok M, tiada hari tanpa ribut-ribut. Kami sekolah nggak bawa buku, bawanya gear sama batu,” ujarnya saat Mojok wawancarai setelah acara CherryPop 2024, Minggu (11/8/2024) malam.

Apalagi, sekolah Julian saat itu ada di Bulungan. Pada zaman dulu, GOR Bulungan–yang menjadi venue konser-konser musik keras–adalah teritori dia dan kawan-kawannya. Tiap ada acara di GOR, Julian selalu scanning keberadaan anak-anak SMA lain yang menjadi musuhnya.

“Ibaratnya di GOR itu kami cari lawan, janjian buat ribuat, nentuin lokasi. Abis itu ribut lah.”

Di masa-masa tersebut, lagu-lagu Seringai menjadi anthem tawuran bagi Julian. Bagi dia, musiknya yang enerjik sangat cocok buat meningkatkan energi buat adu jotos.

“Apalagi kalau sudah dalam keadaan mabuk. Hahaha,” kelakarnya. “Tapi itu masa muda, tiap orang punya masa kelam. Sekarang mah, nyalurin energi sama moshing aja. Kena senggol malah berkawan.”

Penulis: Ahmad Effendi

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA Merayakan Album Monumental yang Menemani Jatuh Bangun Hidup Anak Muda Jogja di Cherrypop Festival

Ikuti artikel dan berita Mojok lainnya di Google News

Terakhir diperbarui pada 23 Agustus 2024 oleh

Tags: cherrypopcherrypop 2024high octane rockJogjaMetalmusik keraspalestinarockseringai
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja yang Tak Banyak Orang Tahu MOJOK.CO
Esai

Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

24 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO
Esai

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Pasar Kolaboraya tak sekadar kenduri sehari-dua hari. Tapi pandora, lentera, dan pesan krusial tanpa ndakik-ndakik MOJOK.CO
Liputan

Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik

23 Desember 2025
Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang? MOJOK.CO
Esai

Benarkah Keturunan Keraton Jogja Sakti dan Bisa Terbang?

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Wisata Pantai Bama di Taman Nasional Baluran, Situbondo: Indah tapi waswas gangguan monyet MOJOK.CO

Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

25 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Warteg Singapura vs Indonesia: Perbedaan Kualitas Langit-Bumi MOJOK.CO

Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi

22 Desember 2025
Safari Christmas Joy jadi program spesial Solo Safari di masa liburan Natal dan Tahun Baru (libur Nataru) MOJOK.CO

Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

20 Desember 2025
Nonton Olahraga Panahan. MOJOK.CO

Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu

25 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.