Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kuliner

Warung Makan Yu Ngademi Pasar Ngasem dan Bobor Daun Kelor yang Menyelamatkan Indonesia

Agung Purwandono oleh Agung Purwandono
18 Desember 2023
A A
Warung Makan Yu Ngademi Pasar Ngasem dan Bobor Daun Kelor yang Menyelamatkan Indonesia MOJOK.CO

Ilustrasi Warung Makan Yu Ngademi Pasar Ngasem dan Bobor Daun Kelor yang Menyelamatkan Indonesia. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Daun kelor yang banyak manfaat, tapi dijauhi orang yang punya susuk 

Bobor daun kelor ini termasuk sayuran yang banyak peminatnya di Warung Yu Ngademi. Kemunculannya juga sebenarnya atas permintaan pelanggan. “Katanya kalau bayam itu nggak baik untuk asam urat. Ya udah, kami ganti dengan daun kelor,” kata Aris . 

Aries menceritakan dulu warungnya di dalam Pasar Ngasem sebelah barat. Masuk di los pasar sayur. Setelah pasar burung pindah, penjual kuliner disatukan satu di bagian timur pasar.

Daun kelor atau tanaman yang punya nama ilmiah Moringa oleifera ini dikenal punya sejuta manfaat bahkan masuk dalam golongan superfood di dunia. Bahkan tanaman ini jadi salah satu komoditi ekspor dari Indonesia ke Eropa dan Amerika Serikat. 

F.G. Winarno buku Tanaman Kelor: Nilai Gizi, Manfaat, dan Potensi Usaha (2018) menyebutkan sebanyak 100 gram daun kelor kering mengandung dua kali lebih tinggi dari yoghurt, dan vitamin A tujuh kali lebih tinggi dari wortel.

Warung Yu Ngademi, salah satu warung makan dengan menu tradisional di Pasaar Ngasem. Meski jadi jujugan wisatawan, harganya masih tergolong murah MOJOK.CO
Warung Yu Ngademi, salah satu warung makan dengan menu tradisional di Pasaar Ngasem. Meski jadi jujugan wisatawan, harganya masih tergolong murah. (Agung P/Mojok.co)

Meski punya banyak manfaat bagi kesehatan, daun kelor juga terkenal di kalangan dunia gaib. Konon, batang daun kelor atau daunnya bisa menghilangkan kekuatan gaib seseorang. Maka orang-orang yang memakai ilmu gaib atau memakai susuk menghindari konsumsi tanaman ini. 

“Ada yang takut makan bobor daun kelor, gak ilang susuke,” kata Pak Aries tertawa terbahak ketika saya konfirmasi mitos itu kepadanya.

Bahkan salah satu kerabatnya dari Gombong yang mampir ke warungnya, sampai takut makan karena khawatir dia akan makan daun kelor. 

Sayur genjer dan daun daun kelor yang menyelamatkan Indonesia

Ada satu peristiwa yang terjadi bertahun-tahun silam yang saat itu tidak Pak Aries pahami. Suatu hari, rombongan ibu-ibu sepuh datang ke warungnya di Pasar Ngasem. Ia tengah memasak saat itu. 

Ibu-ibu itu menyampaikan ucapan terima kasih kepadanya. “Dia bilang, ‘terima kasih sudah menyelamatkan orang Indonesia’ saya dulu nggak paham maksudnya apa. Tapi tak pikir-pikir sekarang itu loh, mungkin karena saya masak makanan tradisional, jadi mereka menganggap saya menyelamatkan masakan Indonesia,” kata Pak Aries.

Ia sebenarnya menunggu orang-orang sepuh itu datang lagi, namun hingga kini ia tak pernah melihat mereka. 

Aries mengatakan, alasan ia tetap menyediakan menu tradisional karena memang dari awal ingin menyediakan masakan yang dengan dekat dengan masyarakat. Sebisa mungkin, ia menyediakan sayur sesuai dengan musimnya. Sayur lodeh, bisa berganti-ganti tergantung musimnya, ada lodeh jantung pisang, lombong, dan lainnya.

“Yang selalu ada itu ya, oseng genjer dan bobor daun kelor, bubur krecek,” kata Pak Aries. 

Daun kelor superfood yang enak jadi sayur MOJOK.CO
Warung Makan Bu Ngademi biasanya habis selepas tengah hari, tapi untuk sayur genjer dan kelor biasanya habis lebih awal. (Agung P/Mojok.co)

Meski warung makannya kini jadi jujugan wisatawan yang datang ke Pasar Ngasem, harganya tidak lantas mahal, malah sangat terjangkau. 

“Nasi sama sayurnya mau ngambil berapa jenis pun, harganya cuma Rp8000, pakai lauk telur cuma Rp12 ribu,” kata Marwanti (42) anak pertama Pak Aries.

Iklan

Menurut Pak Aries, karena saking terjangkaunya sering ia melihat tamu rombongan yang terlibat ‘keributan’ saat waktunya membayar.

“Wong-wong luar yang jajan itu kaget sama harganya, pada rebutan yang mau bayar, ‘aku wae, aku wae’ karena saking murahnya,” kata Pak Aries. 

Penulis: Agung Purwandono
Editor: Hammam Izzuddin

BACA JUGA Warung Sate Kang Jilan, Kuliner Mewah Imogiri yang Dulunya Tak Semua Orang Bisa Membeli

Cek berita dan artikel lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 19 Desember 2023 oleh

Tags: goyang lidahKulinerpasar ngasempilihan redaksiwarung yu ngademi
Agung Purwandono

Agung Purwandono

Jurnalis di Mojok.co, suka bercocok tanam.

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO
Ragam

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
waspada cuaca ekstrem cara menghadapi cuaca ekstrem bencana iklim indonesia banjir longsor BMKG mojok.co

Alam Rusak Ulah Pemerintah, Masyarakat yang Diberi Beban Melindunginya

1 Desember 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Relawan di Sumatera Utara. MOJOK.CO

Cerita Relawan WVI Kesulitan Menembus Jalanan Sumatera Utara demi Beri Bantuan kepada Anak-anak yang Terdampak Banjir dan Longsor

3 Desember 2025
Bencana Alam Dibuat Negara, Rakyat yang Disuruh Jadi Munafik MOJOK.CO

Bencana Alam Disebabkan Negara, Rakyat yang Diminta Menanam Kemunafikan

3 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.