Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Cerita Mahasiswa UNY yang Memilih Menyendiri Saat Wisuda, Sengaja Tak Mengundang Teman Karena Malu Hampir DO

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
25 Februari 2024
A A
Cerita Mahasiswa Jogja yang Lolos Seleksi Mandiri UNY, Tapi Malah Menjalani 3 Tahun Penuh dengan Penderitaan.MOJOK.CO

Ilustrasi Cerita Mahasiswa Jogja yang Lolos Seleksi Mandiri UNY, Tapi Malah Menjalani 3 Tahun Penuh dengan Penderitaan (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Bagi Rofiq (26), salah satu mahasiswa UNY yang baru saja lulus, tak ada pilihan lain kecuali melipir dari keramaian saat prosesi wisuda. Menurutnya, tradisi perayaan kelulusan itu seolah tak ada artinya lagi, selain hanya untuk menyenangkan kedua orang tuanya yang ingin melihat dia rampung kuliah.

Di tengah keramaian acara wisuda UNY, Sabtu (24/2/2024), mahasiswa Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya (FBSB) ini justru terlihat menyendiri di sudut teras Museum Pendidikan Indonesia (MPI). Fyi, tempat dia duduk, tepat di belakang Rektorat UNY, lokasi di mana ribuan orang berselebrasi dan berfoto.

Awalnya, saya sempat ragu buat mendatangi Rofiq. Takut mengusik me time dia, pikirku dalam hati. Namun, melihatnya mengeluarkan sebatang rokok dan membakarnya, akhirnya saya ada alasan untuk sekadar menyapa dan berbasa-basi.

Rofiq, yang tak mengendaki Mojok menulis nama lengkapnya, merupakan mahasiswa UNY angkatan 2016. Kelulusan, bagi dia, adalah mukjizat mengingat ia sebenarnya sudah mepet di batas maksimal studi 14 semester.

Begitupun wisuda hari itu, satu momen pun tak ada yang terbayang di benaknya akan terjadi. “Aku ini sebenarnya udah niat drop out saja. Tapi lanjut lagi demi orang tua,” kata wisudawan UNY itu.

Sudah niat berhenti kuliah, tapi lanjut lagi dengan setengah terpaksa

Pada 2022 lalu, Rofiq sengaja tak mendaftar ulang. Padahal, beberapa temannya sedang giat-giatnya mengerjakan skripsi. Sebagian lagi malah sudah lulus.

Namun, ia sudah kehilangan semangat kuliah karena menganggapnya tak menarik lagi. Terlebih, sepanjang pandemi Covid-19 ia berkali-kali dikecewakan kampus, salah satunya upaya penurunan UKT yang menemui kegagalan. Sejak semester sebelumnya pun ia sama sekali tak hadir ke kampus meski sudah setor judul skripsi.

“Kuliah udah enggak menarik. Teman angkatan sudah enggak ada, harus bayar mahal pula. Ujung-ujungnya lulus pun jadi guru,” ujar alumnus UNY ini, amat menohok.

Saat tidak kuliah itulah dia mengambil pekerjaan sebagai freelance desainer grafis, sesuatu yang amat ia cintai. Rofiq mengaku membuat banyak desain kaos, ilustrasi untuk event, bahkan memenangkan beberapa sayembara dari tangan kreatifnya.

Meskipun amat menikmati masa-masa bebas itu, orang tuanya mewanti-wanti Rofiq buat menamatkan studinya. Alasannya sederhana, tapi cukup bikin emosional hingga bikin deep talk keluarga kecil penuh derai air mata.

“Ibu bilang kalau dia sudah tua, usia hanya Tuhan yang tahu. Katanya, ia ingin lihat anak-anaknya lulus sarjana,” kisahnya.

Rofiq bagai tersambar petir. Kalau sudah begini, tak ada pilihan lain selain lanjut kuliah. Secara teknis, ia masih ada dua semester lagi agar mission completed. Kalau setahun itu gagal, artinya dia akan DO dan pupuslah harapan kedua orang tuanya.

Mahasiswa UNY ini mengerjakan skripsi setengah mati

Tak menginjakkan kaki di UNY selama setahun lebih, nyatanya bikin Rofiq mengalami culture shock. Salah satunya, yang ia anggap paling lucu sekaligus menyebalkan, dia harus berada sekelas dengan mahasiswa baru di mata kuliah yang mengulang.

“Bisa kamu bayangkan, saya paling tua di situ. Mereka baru lulus SMA sementara saya udah om-om,” kelakarnya. Jujur, ada perasaan minder dan malu. Apalagi kalau tugas kelompok, Rofiq serasa menjadi abang-abangan.

Iklan

Namun, yang bikin Rofiq lebih mengkis-mengkis lagi sebenarnya saat mengerjakan skripsi. Bagaimana tidak, tugas akhirnya ini dia kerjakan dengan setengah hati. Mulai dari saat pemilihan tema dan judul, meriset, hingga menulis, kata Rofiq, “yang penting rampung, bagus jelek belakangan”.

Karena tak ada persiapan matang itu akhirnya dia cukup kesulitan. Apalagi semua serba dia kerjakan sendiri. Rofiq juga mengaku bukan tipe mahasiswa yang pandai menulis. “Kalau disuruh menggambar, 100 halaman pun aku bikin,” kata mahasiswa UNY ini.

Cerita Mahasiswa UNY yang Memilih Menyendiri Saat Wisuda, Sengaja Tak Mengundang Teman Karena Malu Hampir DO.mojok.co
Rofiq mengaku setengah hati selama mengerjakan skripsi. Yang penting selesai (Effendi/Mojok.co)

Sudah mengerjakannya ngos-ngosan, dosen yang membimbingnya pun tipikal killer. Rofiq, yang dianggap sudah ketinggalan jauh, selalu merasa selalu diburu-buru saat mengerjakan. Kalau saja tidak ingat wajah ibunya yang dulu nangis-nangis, rasanya dia ingin berhenti saja.

Butuh ganti semester lagi baginya untuk menuntaskan tugas akhir itu. Amat mepet, sudah di jurang DO. Apapun hasilnya, berapapun nilainya, skripsi yang rampung ini bikin dia bernapas lega.

Baca halaman selanjutnya…

Mahasiswa UNY ini punya beberapa alasan mengapa dia enggan mengabari teman-temannya saat wisuda.

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2024 oleh

Tags: DOdrop outJogjamahasiswa UNYpilihan redaksiunywisudawisuda uny
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO
Ragam

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO
Ragam

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Warung makan gratis buat Mahasiswa Asal Sumatra yang Kuliah di Jogja. MOJOK.CO
Liputan

5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana

4 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO
Ekonomi

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti kabar dari keluarga, korban bencana banjir dan longsor di Sumatera. MOJOK.CO

‘Kami Sedih dan Waswas, Mereka seperti Tinggal di Kota Mati’ – Kata Keluarga Korban Bencana di Sumatera

1 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.