Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Sudah Tahu Gratifikasi, Dosen Pembimbing di Universitas Brawijaya Masih Titip Makanan ke Mahasiswa Skripsi dan Nggak Bayar

Sara Salim oleh Sara Salim
9 Oktober 2023
A A
Sudah Tahu Gratifikasi, Dosen Pembimbing di Universitas Brawijaya Masih Titip Makanan ke Mahasiswa Skripsi dan Nggak Bayar MOJOK.CO

Ilustrasi Sudah Tahu Gratifikasi, Dosen Pembimbing di Universitas Brawijaya Masih Titip Makanan ke Mahasiswa Skripsi dan Nggak Bayar (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Barangkali puncak drama perkuliahan adalah skripsi. Orang-orang ini punya pengalaman menghadapi serangkaian kelakuan dosen pembimbing (dosbing) skripsi yang bikin mereka harus punya stok sabar yang banyak.

***

Rama (nama samaran, 23) beberapa bulan lalu berhasil menyelesaikan skripsinya setelah 4,5 tahun masa kuliah. Ia mengambil skripsi soal gerakan perempuan Kendeng melawan eksploitasi pabrik semen di Jawa Tengah.

Dosen nitip makan tapi nggak bayar

Banyak pengalaman yang Rama rasakan. Salah satunya cerita saat menghadapi kelakuan dosen pembimbing. Mulai dari nitip makan nggak bayar sampai ngaret berjam-jam saat janjian.

Ia kuliah di salah satu fakultas di Universitas Brawijaya. Di tongkrongan, ia kerap kali mengulang cerita kelakuan dosennya yang titip beli makanan dua kali tapi tidak pernah bayar.

Pertama, saat Rama bimbingan, si dosen nitip tahu telur. Belinya harus di tempat langganannya.

“Malam-malam jam 20.30. Mana tahu telurnya harus banget beli di langganannya yang mutar jauh ke daerah Blimbing. Kesal,” keluh Rama.

Kedua, saat ia seminar proposal. Si dosbing minta dibelikan nasi padang. Rama sudah memastikan, untuk permintaan nasi padang ini, dosen pembimbingnya itu, juga minta ke semua anak bimbingannya sebelum sidang berlangsung.

“Beliau suka diam-diam minta agar membelikan makanan, tiap ketemu sidang selalu ngode untuk diberi makanan khas daerah. Itu ngucapinnya bisa seribu kali,” kata Rama kesal.

Rama yang berasal dari Gresik seringkali dapat kode untuk bawa bandeng. “Dulu anak bimbingan saya orang Gresik, selalu bawa bandeng. Ada juga bawa nasi krawu,” kata Rama mencontohkan perkataan dosbingnya.

Ada aturan gratifikasi dan larang bawa makanan

Rama merasa kesal karena di jurusannya sudah memasang tulisan berisi larangan gratifikasi ataupun membawa makanan dan minuman selama sidang. Menurut penuturan Rama, tulisan tersebut terpasang di lorong ruangan ujian.

Sehingga bagi Rama perbuatan dosbingnya telah menyalahi aturan. Sekaligus bersikap semena-mena karena berlindung di balik kata bimbingan tapi malah nitip makanan. Denotasi nitip adalah bayarin dulu, tapi uangnya malah nggak diganti.

Sebenarnya bukan soal harga atau hitung-hitungan. Tetapi bagi Rama peraturan tetap peraturan. Soal penggantian uang nitip makanan, si dosbing hanya bilang, “Nanti, ya,” begitu terus sampai Rama lulus.

“Pas ketemu juga draft skripsi cuma dibolak balik nggak dibaca,” katanya.

Iklan

Selain itu, meski namanya bimbingan, tapi Rama merasa kurang mendapat bimbingan selama setahun belakangan. Ia tak mau menyalahkan dosen sepenuhnya sebab ia juga tak merasa cukup mendorong diri sendiri agar skripsian dengan rajin.

“Aku selalu ragu sampai bolak-balik ganti latar belakang, teori, dll. Dosenku sangat amat kurang membimbing, terlalu iya iya aja. Jadi aku nggak pernah yakin dan menurutku itu yang bikin lama,” katanya.

Sebenarnya karakteristik si dosbing chill tapi slow alias bimbingan seadanya. Ia juga mudah diajak bimbingan terkait jadwal dan tidak terlalu rewel. Namun, beberapa hal di atas memang bikin Rama agak gregetan.

Dosen ngaret kalau bimbingan

Oleh dosennya, Rama juga sering dibuat menunggu tanpa kepastian. Bikin jadwal sih gampang tapi saat jam janjian seringkali ngaret hingga berjam-jam.

“Sering banget (telat) dan alasannya selalu di jalan,” kata Rama yang seolah latihan kesabaran selama skripsian.

Terakhir saat janjian untuk kebutuhan tanda tangan lembar pengesahan, Rama menelan pil pahit karena penantiannya berjam-jam sia-sia. Padahal ia datang dari Gresik seusai kerja dan harus pulang hari.

“Sering juga kayak habis nunggu lama, beliau nggak datang dan tiba-tiba bilang taruh di meja saya aja ya,” ujar Rama.

Ilustrasi, tidak semua dosen pembibing skripsi yang menyebalkan MOJOK.CO
Ilustrasi, tidak semua dosen pembibing skripsi yang menyebalkan. (Photo by Wonderlane on Unsplash)

Momen paling aneh saat bimbingan dengan dosbingnya adalah saat ia disuruh ikut kelas dulu bersama adik tingkat. Setelah kelas selesai, ia malah tak jadi bimbingan.

“Beliau bilang ‘oh ya, ya udah saya bawa dulu draftnya, cuma ini kan’. Kenapa disuruh kelas kalau ngasih draft doang?” ceritanya. Pasalnya kelas tersebut juga tak ada kaitan dengan skripsi yang sedang digarap.

Baca halaman selanjutnya…

Dosen pembimbing yang lambat merespon

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 18 Januari 2024 oleh

Tags: dosen pembimbingmahasiswa skripsiskripsiUniversitas Brawijaya
Sara Salim

Sara Salim

Lagi belajar nulis biar ga bikin judul Ngeri! Seram! Terungkap!

Artikel Terkait

UB Kampus Liar, UGM Ajari Mahasiswa Gak Omong Kosong MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Menjadi Mahasiswa yang Jago Bertahan Hidup di UB, lalu Tiba-tiba Menjadi Pintar ketika Kuliah di UGM

9 Desember 2025
Kerja keras bawa Annes kuliah di Universitas Brawijaya (UB) Malang gratis hingga kerja sebelum wisuda MOJOK.CO
Kampus

Universitas Brawijaya (UB) Bawa Saya Kuliah Tanpa Biaya, Bisa Kerja Sebelum Wisuda buat Tebus Masa-masa Berat Sekolah Sambil Kerja Sejak Remaja

15 Oktober 2025
Penyesalan ikuti kata kating/senior kampus yang aktif organisasi mahasiswa. Ngopa-ngopi dan diskusi, lulus tak punya skill MOJOK.CO
Kampus

Muak sama Kating Kampus yang Suka Ajak Ngopa-ngopi, Cuma Bisa Omong Besar tapi Skill Kosong!

24 September 2025
Beasiswa, UB Malang.MOJOK.CO
Kampus

Menolak Berbagai Beasiswa PTS demi Kuliah di UB Malang: Dulu Menyesal, Kini Bersyukur Dapat Banyak “Berkah”

22 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Saat banyak teman langsungkan pernikahan, saya pilih tidak menikah demi fokus rawat orang tua MOJOK.CO

Pilih Tidak Menikah demi Fokus Bahagiakan Orang Tua, Justru Merasa Hidup Lebih Lega dan Tak Punya Beban

15 Desember 2025
Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
Atlet panahan asal Semarang bertanding di Kota Kudus saat hujan. MOJOK.CO

Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.