Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Mahasiswa Bidikmisi ITS Pindah Kampus Gara-Gara Tak Betah di Surabaya, Lanjut Kuliah di Jogja Malah Terancam DO

Ahmad Effendi oleh Ahmad Effendi
8 April 2024
A A
Curhatan Mahasiswa D3 Unsoed, UKT Selangit tapi Cuma Dapat Kursi Majapahit: Kudu Rela Keluarin Belasan Juta per Semester Buat Jurusan Akreditasi B.mojok.co
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Budaya contek-menyontek yang parah bikin enggak kuat kuliah di ITS

Sejak menyelesaikan semester pertama di ITS, sebenarnya Andi sudah merasa amat tak betah hidup di Surabaya. Pada awal semester dua, bahkan ia sudah mantap ingin pindah kampus. Namun, karena masih sayang dengan beasiswa Bidikmisinya, niat itu dia urungkan.

“Kalau pindah, belum tentu bakal dapat kemewahan serupa,” jelasnya.

Akan tetapi, saat memutuskan buat bertahan, ada hal lain yang bikin dia semakin marah dengan kota ini, khususnya ITS. Kata Andi, budaya contek-mencontek di kelasnya sudah kelewat parah.

“Ya aku tahu kalau contek-mencontek itu di kampus mana pun ada. Cuma di ITS ini udah parah banget. Istilah ‘mbacem’ alias saling ngasih contekan itu udah jadi budaya di sini.”

Mbacem, alias budaya saling contek yang kata Andi terkenal di ITS, terjadi hampir di semua hal. Mulai dari ujian, tugas-tugas pembuatan jurnal dan makalah, hingga tugas pretest praktikum sekalipun. 

“Aku yang capek-capek ngerjain tugas sungguh-sungguh, yang lain minta mbacem. Kalau aku coba ingetin, dibilangnya munafik lah, sok alim, bahkan dijauhin,” kesalnya.

Sudah merasa empet dengan suasana Surabaya, kejengkelannya makin diperparah dengan kehidupan kuliah yang penuh budaya curang. Akhirnya, setelah dua tahun di ITS, Andi memutuskan mendaftar SBMPTN 2018. Beruntung, ia berhasil lolos ke UGM meski tanpa beasiswa.

Pindah ke Jogja, malah terancam DO karena engga lulus-lulus

Sejak pindah ke Jogja, Andi merasa kehidupan perkuliahannya jauh lebih baik. Vibes Kota Pendidikan benar-benar ia rasakan di Jogja. Seratus delapan puluh derajat dari yang ia dapat di ITS.

Sayangnya, kuliah di UGM tak pernah mudah. Terlebih, perkuliahannya mulai runyam setelah dihantam masalah bertubi-tubi ketika memasuki masa pandemi Covid-19. Mulai dari masalah ekonomi yang berdampak pada kesulitan bayar UKT, hingga harus ambil cuti berkali-kali.

“Waktu pandemi kayak ambruk aja. Cuti berkali-kali, ngulang banyak matkul, belum lagi UKT yang sering enggak kebayar. Pokoknya ada aja yang enggak beres.”

Andi sendiri sudah dapat peringatan dari UGM. Pasalnya, ia sudah tiga semester tak kelihatan di kampus. Sejak 2022 lalu, Andi memang mengajukan cuti satu semester. Sementara dua semester sisa, ia tak ikut perkuliahan lantaran orang tuanya tak mampu membayar UKT. 

“Ke orang tua aku ngaku lagi cuti, hanya memang enggak ada keterangan resmi ke pihak kampus,” ujarnya.

Kini, sehari-hari Andi sibuk bekerja sebagai barista di salah satu coffe shop di wilayah Condongcatur. Saat siang hari, ia juga bekerja menjaga tempat rentalan PS milik temannya. Soal nasibnya ke depan apakah bakal DO dari UGM, dia hanya bisa pasrah.

Penulis: Ahmad Effendi

Iklan

Editor: Agung Purwandono

BACA JUGA Penyesalan Mahasiswa Surabaya yang Sombong Ambil Jurusan Susah di UNAIR, Kesulitan Jalani Perkuliahan Hingga Berujung Pindah ke PTS karena Nyaris DO

Ikuti berita dan artikel Mojok lainnya di Google News

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 8 April 2024 oleh

Tags: ITSJogjamahasiswa bidikmisi itsmahasiswa itsmahasiswa ugmmahasiswa ugm terancam doSurabayaUGM
Ahmad Effendi

Ahmad Effendi

Reporter Mojok.co

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Ragam

Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas

20 Desember 2025
ugm.mojok.co
Pendidikan

UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar

20 Desember 2025
UGM.MOJOK.CO
Pendidikan

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Keturunan Keraton Yogyakarta Iri, Pengin Jadi Jelata Jogja Saja! MOJOK.CO
Esai

Keresahan Pemuda Berdarah Biru Keturunan Keraton Yogyakarta yang Dituduh Bisa Terbang, Malah Pengin Jadi Rakyat Jelata Jogja pada Umumnya

18 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah di universitas terbaik di Vietnam dan lulus sebagai sarjana cumlaude (IPK 4), tapi tetap susah kerja dan merasa jadi investasi gagal orang tua MOJOK.CO

Kuliah di Universitas Terbaik Vietnam: Biaya 1 Semester Setara Kerja 1 Tahun, Jadi Sarjana Susah Kerja dan Investasi Gagal Orang Tua

15 Desember 2025
bapakmu kiper.MOJOK.CO

Fedi Nuril Jadi Mantan “Raja Tarkam” dan Tukang Judi Bola di Film Bapakmu Kiper

17 Desember 2025
Praja bertanding panahan di Kudus. MOJOK.CO

Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan

20 Desember 2025
Riset dan pengabdian masyarakat perguruan tinggi/universitas di Indonesia masih belum optimal MOJOK.CO

Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan

18 Desember 2025
Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan Wali Kota Agustina Wilujeng ajak anak muda mengenal sejarah Kota Semarang lewat kartu pos MOJOK.CO

Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

20 Desember 2025
Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.