Ditolak Unair 2 Kali, Unesa Selamatkan Saya Jadi Sarjana Ilmu Gizi dengan Karier yang Mentereng

Unesa selamatkan mahasiswa Surabaya yang ditolak IPB dan Unair di Jurusan Ilmu Gizi. MOJOK.CO

ilustrasi - ditolak IPB dan Unair, kini bersyukur bisa lulus dari UNESA. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Seandainya Andin Putri (26) tidak ditolak oleh Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Airlangga (Unair), ia tidak mungkin bisa kuliah di Jurusan Ilmu Gizi Universitas Negeri Surabaya (UNESA). Bahkan usai lulus, Andin berhasil kerja di bidang yang selinear dengan jurusannya.

***

Andin Putri sempat kecewa saat dinyatakan gagal tes SBMPTN di IPB Jurusan Gizi tahun 2018 lalu. Ia pun beralih ke Jurusan Kesehatan Masyarakat di Unair dan Universitas Jember (Unej), tapi lagi-lagi ditolak.

Tak menyerah sampai di situ, Andin masih mencoba daftar di Jurusan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Unair. Untuk yang ketiga kalinya, ia tidak diterima. Di sisi lain, ia tak mau mengubah minatnya dengan asal memilih jurusan.

Sejak lulus SMA, ia sudah menambatkan hatinya untuk belajar sekaligus bekerja di bidang kesehatan. Tapi, ia tidak ingin terjun langsung menangani kesehatan fisik manusia seperti menyuntik, mengambil darah, dan sebagainya. Oleh karena itu, ia memilih jurusan-jurusan di atas. 

Beruntung, di tengah keputus asaan Andin yang tidak diterima di IPB, Unair, dan Unej, ia masih menyisakan secuil harapan. Ia masih mencari kampus yang menyediakan jurusan di bidang kesehatan masyarakat hingga akhirnya diterima di UNESA. 

Ditolak Unair berkali-kali

Mulanya, Andin tak tahu jika UNESA memiliki Jurusan Ilmu Gizi. Yang ia tahu, kampus yang bernama Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) itu dulu memang terkenal dengan jurusan pendidikannya. 

Sedangkan menurut orang-orang sekitarnya saat itu, kampus di Surabaya yang unggul dengan jurusan di bidang kesehatan adalah Unair. Terbukti, Fakultas Kedokteran Unair sering menerima peringkat nasional dan internasional di bidang kesehatan. 

Salah satunya, menempati peringkat nasional 2 pada subjek Life Sciences and Medicine di QS World University Ranking 2023. Itulah kenapa dia getol sekali masuk Unair meski pada akhirnya ia kecewa.

Namun, penolakan dari Unair tak langsung mematahkan semangat Andin untuk kuliah di bidang kesehatan. Saat mencari-cari di internet, ia berhasil menemukan Jurusan Ilmu Gizi di antara banyaknya jurusan pendidikan dan teknik di UNESA. Dari sanalah ia memutuskan daftar di jalur mandiri. 

“Dengan penuh keyakinan, aku langsung mendaftar di UNESA Jurusan Ilmu Gizi. Dan meskipun kami dikasih kesempatan memilih dua jurusan, tapi aku hanya memilih satu jurusan itu,” ujar Andin saat dihubungi Mojok, Senin (29/9/2025).

Mengalahkan puluhan orang yang mendaftar jalur mandiri

Pengalamannya ditolak beberapa kali oleh kampus ternama membuat Andin merasa, daftar di UNESA Jurusan Ilmu Gizi adalah kesempatan terakhir. Oleh karena itu, ia mengeluarkan segala daya dan upayanya dengan mengulangi materi-materi SMA guna mengikuti tes mandiri.

“Waktu itu aku berpikir begini, kalau saat tes SMPTN aku tidak lulus, barangkali kekuranganku ada di saat aku mengerjakan soal. Artinya, aku perlu meningkatkan kemampuan belajarku,” kata Andin.

Meski sudah belajar mati-matian, Andin mengaku masih deg-degan. Terlebih saat di hari H tes. Nyalinya makin ciut saat melihat banyaknya peserta yang mengikuti tes mandiri di UNESA. Untungnya, ia tak menemukan kendala yang berarti.

Otaknya masih encer untuk menjawab sekitar 10 pertanyaan tes tulis mengenai gizi. Pun juga saat ia melanjutkan tes wawancara dengan salah satu dosen di Jurusan Ilmu Gizi. 

“Aku sempat ngerasa nggak percaya diri karena aku lihat ada 200-300 peserta yang mendaftar Jurusan Ilmu Gizi di UNESA, sedangkan yang diterima pasti beberapa. Kalau tidak salah sekitar 80 orang,” kata Andin.

Di tengah ketidak pastian tersebut, Andin hanya bisa berdoa setelah melalui berbagai tes. Sekitar satu bulan kemudian, ia akhirnya dinyatakan lolos sebagai mahasiswa UNESA Jurusan Ilmu Gizi angkatan kedua.

Lulus jadi sarjana Ilmu Gizi Unesa, lanjut profesi

Di awal perkuliahan, Andin tak henti-hentinya bersyukur bisa kuliah di Surabaya. Walaupun Jurusan Ilmu Gizi di UNESA termasuk anyar, tapi Andin merasa lega bisa kuliah sesuai dengan jurusan yang ia harapkan. Bahkan di semester pertama ia lebih sering terkesima alih-alih kecewa.

“Sekarang pun peminat Jurusan Ilmu Gizi mengalami peningkatan setiap tahun,” kata Andin.

Melansir dari laman resmi UNESA, pada tahun 2022 misalnya, daftar peminat Jurusan Ilmu Gizi di jalur SNMPTN tahun 2022 ada 946 sementara kuota yang diterima hanya 210 mahasiswa. Hal itu membuat perbandingannya 1 banding 23. Begitu pula di tahun-tahun berikutnya.

Bahkan usai menempuh kuliah selama 4 tahun di UNESA, Andin mengaku termasuk mudah melanjutkan dietisien atau lanjut profesi ahli diet. 

“Sekarang aku kerja sebagai konselor gizi yag mendampingi perbaikan pola makan secara personal,” kata Andin.

Penulis: Aisyah Amira Wakang

Editor: Muchamad Aly Reza

BACA JUGA: Universitas Negeri Surabaya (Unesa): Kampus Pilihan bagi Mahasiswa yang Tertolak Universitas Airlangga (Unair) atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.

Exit mobile version