Jalan hidup yang membuatnya perlu membereskan kekeliruan di UB Malang dengan kuliah S2 UGM
Di antara banyak kegiatan organisasinya selama jadi mahasiswa UB Malang, ada satu benang merah. Hal itu yakni dunia media.
Ayunda terlibat dalam berbagai kegiatan kepenulisan di organisasi. Ia mendapat tugas sebagai bagian publikasi.
Saat aktif di salah satu organisasi sayap pelajar Muhammadiyah, Ayunda juga banyak terlibat mengurus strategi kampanye media sosial. Hal itu membuatnya menyelami lebih jauh dunia media.
“Terus di 2019 tiba-tiba aku diminta jadi penyiar radio setelah aktif di UB Radio sejak 2018. Akhirnya aku belajar teknik siaran dan berbagai hal terkait itu,” tuturnya.
Setelah menamatkan kuliah 14 semester di UB Malang pada 2021 silam, Ayunda juga berkarier di bidang media. Ia bekerja di sebuah perusahaan media monitoring dengan tugas menganalisis isu media.
“Nah pas kerja ini aku baru dimarahin terus. Sampai aku bingung. Atasanku bilang bahasaku kurang perspektif komunikasi gitu,” ungkapnya.
Di momen itulah ia mulai terbesit untuk mengambil kuliah S2 UGM, tepatnya di Magister Ilmu Komunikasi. Keputusan yang menurutnya cukup berat.
Bimbang sebelum kuliah S2 UGM
Kebimbangan Ayunda untuk ambil kuliah S2 UGM didasari beberapa alasan. Pertama, ia merasa sayang sudah lulus S1 Jurusan Matematika lalu ambil S2 Ilmu Komunikasi UGM yang tidak linear.
“Kalau S2 itu awalnya ya aku maunya manajemen keuangan karena aku juga ambil profesi aktuaris,” kata dia.
Selama ini, ia berkutat di dunia ilmu komunikasi hanya berbekal ilmu yang ia pelajari secara otodidak. Namun, tekanan di dunia kerja profesional menyadarkannya bahwa ilmu dari bangku kelas juga penting.
Akhirnya, setelah pertimbangan panjang ia memantapkan diri mengambil kuliah S2 UGM. Namun, ia menolak jika menyebut keputusannya ini karena salah jurusan selama di UB Malang.
“Yang bikin aku nggak menyebutnya sebagai salah jurusan ya karena aku bersyukur aja. Aku bisa menikmati kuliahnya walaupun banyak mengulang,” kelakarnya.
Sehingga, pilihan kuliah S2 UGM ini ia sebut sebagai sebuah cara untuk mengoreksi keilmuannya agar sesuai dengan karier yang ia pilih. Apa yang ia jalani selama S1 bukanlah sebuah kesalahan. Hanya sebuah jalan yang lebih berliku menuju pilihan sesuai minat, bakat, dan pekerjaan.
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
BACA JUGA Habis Sarjana Pilih Langsung Kuliah S2 UGM daripada Dianggap Nganggur dan Pelihara Tuyul
Cek berita dan artikel Mojok lainnya di Google News