Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Sulitnya Tempuh Kuliah di UGM Berujung Gagal Angkat Toga, Malah Jadi Aib dan Bikin Malu Keluarga

Aisyah Amira Wakang oleh Aisyah Amira Wakang
28 September 2025
A A
Gagal lulus di kampus terbaik seperti UGM. MOJOK.CO

ilustrasi - pengalaman mahasiswa gagal lulus di kampus terbaik seperti UGM. (Ega Fansuri/Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Kegagalan memang bukan akhir dari dunia, tapi entah mengapa sulit bagi Nirmala* (29) menerima bahwa dirinya gagal lulus di kampus terbaik seperti Universitas Gadjah Mada (UGM). Mimpinya sirna. Segala rencananya jadi berantakan. Namun, ia memilih bertahan.

***

Tak bisa dipungkiri, Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan kampus favorit yang diimpikan banyak orang. Walaupun secara rangking yang dirilis oleh Times Higher Education (THE) World University 2024, ia menempati posisi kedua di bawah Universitas Indonesia.

Oleh karena itu, kuliah di kampus terbaik seperti UGM jadi hal prestisius bagi Nirmala. Ia berpikir kariernya bakal lebih cemerlang dengan melanjutkan S2 di UGM. Perempuan asal Pontianak itu juga berharap bisa membawa gelar magister dengan penuh kebanggan saat pulang ke kampung halaman. 

Ia ingin membawa pengalaman dan ilmu baru untuk dibagikan ke sekitar. Namun, itu impian Nirmala dulu. Ia tak menyangka, kuliah di UGM bakal membuat hidupnya menderita. 

Harapan usai lulus di UGM, kampus terbaik

Setelah lulus kuliah S1 di salah satu perguruan tinggi vokasi di Pontianak, Nirmala memilih lanjut kuliah S2 di UGM dengan harapan bisa mudah mencari pekerjaan. Dia mengaku, CV-nya belum cukup untuk meloloskan dirinya bekerja di sebuah perusahaan yang mentereng jika mengandalkan gelar sarjana semata.

Meski Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) telah resmi menghapus batasan usia dalam syarat lowongan kerja, bukan berarti nama kampus tak memengaruhi perekrutan. Nirmala jadi ketar-ketir sendiri sebagai fresh graduate tapi justru terpicu untuk masuk UGM.

“Proses masuknya pun susah-susah gampang, saya harus mencocokkan jadwal keberangkatan antara tes dan pendaftaran di UGM,” kata Nirmala kepada Mojok, Senin (22/9/2025).

Ia mengaku sempat tidak percaya diri dengan berkas yang ia kumpulkan saat tes di tahap pertama. Terutama soal nilai TOEFL dan PAPs-nya. Nirmala khawatir nilainya terlalu kecil dibandingkan dengan sarjana dari kampus lain yang lebih terkenal. 

“Karena saya hanya lulusan S1 dari kampus yang kurang terkenal di daerah, sementara saingannya banyak yang dari universitas besar,” kata Nirmala.

“Tapi ternyata hasilnya cukup baik, dan saya diterima. Itu rasanya seperti pencapaian besar dalam hidup saya, semacam validasi bahwa saya mampu,” lanjutnya.

Setelah menjalani beberapa tes, barulah Nirmala masuk kelas matrikulasi selama sekitar 4 bulan atau satu semester. Usai berhasil menjalani program pembekalan tersebut, Nirmala pun dinyatakan lolos sebagai mahasiswa reguler.

Menderita karena tesis 

Mulanya, Nirmala tak menemukan kendala yang berarti di awal perkuliahan. Sampai ia merasa kesulitan di semester pertengahan terutama saat mengerjakan tesis.

“Dosen pembimbing saya sangat baik dan sabar, tapi komunikasi kami kurang nyambung. Saya kesulitan memahami apa yang beliau maksud. Setiap kali revisi ditolak, rasanya membekas,” kata Nirmala.

Iklan

Saat itu, Nirmala baru sadar bahwa penolakan sekecil apapun itu berdampak luar biasa terhadap perubahan dirinya. Ia tidak hanya merasa gagal dalam mengerjakan tesis pun tidak bisa lulus sebagai mahasiswa UGM, tapi juga merasa gagal sebagai manusia.

Baca Halaman Selanjutnya

Merasa tertinggal dan kehilangan kepercayaan diri

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 28 September 2025 oleh

Tags: adhdgagal kuliahkampus terbaikkuliah s2UGM
Aisyah Amira Wakang

Aisyah Amira Wakang

Artikel Terkait

UGM.MOJOK.CO
Pendidikan

UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

18 Desember 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO
Ragam

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

11 Desember 2025
UB Kampus Liar, UGM Ajari Mahasiswa Gak Omong Kosong MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Menjadi Mahasiswa yang Jago Bertahan Hidup di UB, lalu Tiba-tiba Menjadi Pintar ketika Kuliah di UGM

9 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO
Kampus

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lulusan IPB kerja sepabrik dengan teman-teman lulusan SMA, saat mahasiswa sombong kinin merasa terhina MOJOK.CO

Lulusan IPB Sombong bakal Sukses, Berujung Terhina karena Kerja di Pabrik bareng Teman SMA yang Tak Kuliah

17 Desember 2025
UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Harga Paha Atas Olive Chicken Naik, Warga Jogja Resah (Unsplash)

Keresahan Warga Jogja di Balik Kabar Kenaikan Harga Menu Paha Atas Olive Chicken

12 Desember 2025

Video Terbaru

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025
Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

Perjalanan Aswin Menemukan Burung Unta: Dari Hidup Serabutan hingga Membangun Mahaswin Farm

10 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.