Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Liputan Kampus

Perjuangan Peserta UTBK di UNY Kerja Sambil Belajar Ujian, Ringankan Beban Ibu yang Sakit dan Bapak Tukang Bangunan

Hammam Izzuddin oleh Hammam Izzuddin
4 Mei 2024
A A
utbk uny.MOJOK.CO

Ilustrasi peserta UTBK berjuang demi ibu yang sakit (Mojok.co)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Perjuangan sebagian peserta UTBK tidak mudah. Ada di antara mereka yang harus berjuang keras, seperti kisah peserta di UNY dari Jogja yang sempat bekerja sebagai buruh laundry demi bantu ekonomi keluarga.

***

Di Taman Pancasila, FEB UNY, seorang peserta UTBK duduk sendirian sambil menunggu jemputan adiknya. Ia lega, akhirnya bisa ikut ujian, setelah proses panjang perjuangan setahun setelah lulus SMA. Namun, sekaligus tegang menanti hasilnya.

“Sulit sih tadi, semoga aja bisa dapet nilai bagus,” ujarnya sambil menghela napas ketika saya menghampiri dan mengajaknya berbincang pada Sabtu (4/5/2024) siang.

Namanya Dewi Maharani (21), ia lulus dari SMK Negeri di Jogja pada 2023 silam. Pada tahun kelulusan itu, ia sempat mencoba UTBK, tapi gagal. Tidak menyerah, ia mencoba lagi tahun ini.

peserta utbk dari jogja di uny.MOJOK.CO
Dewi Maharani yang sedang berteduh di Taman Pancasila UNY (Hammam/Mojok.co)

Baginya, kuliah memang bukan perkara gampang. Perempuan yang tinggal di Gondokusuman, Kota Yogyakarta ini sejak awal sadar bahwa orang tuanya hanya bisa mampu menyekolahkan hingga SMA.

“Dulu ibu bilang, bisanya cuma sekolahkan sampai SMA. Kalau mau kuliah, diusahakan sendiri,” kata Dewi dengan tapapan tegar sambil menyunggingkan senyumnya.

Pendaftaran UTBK sebesar Rp200 ribu ini ia biayai dari tabungannya saat bekerja sebagai buruh laundry di Condongcatur, Sleman. Pekerjaan yang ia jalani, setengah tahun, hingga akhirnya ia keluar pada lebaran kemarin.

Sebelumnya, setelah gagal seleksi pada 2023 lalu sebenarnya Dewi sempat bekerja sebagai admin di sebuah toko kain. Namun, ia terpaksa keluar.

“Dulu pernah kerja di toko kain sekitar Jalan Solo. Tapi, kebetulan ibu sakit dan harus operasi jadi saya harus menemaninya sampai benar-benar pulih,” kenangnya.

Dewi sempat mendapat izin untuk tidak bekerja selama satu bulan. Namun, hingga lebih dari waktu yang telah ditentukan ternyata ibunya masih belum bisa ia tinggal. Kondisinya belum pulih sepenuhnya dan belum bisa berjalan dengan lancar karena operasi di bagian kaki.

Belajar soal UTBK di sela waktu kerja laundry

Saat kondisi ibunya sudah jauh lebih baik, ternyata sudah ada pengganti di tempat kerjanya. Alhasil, Dewi harus segera mencari pekerjaan lain lagi.

“Sejak lulus pokoknya saya harus cari kerja. Sama untuk bantu ekonomi ibu juga. Bapak sehari-hari kerjanya jadi kuli bangunan,” kata dia.

Akhirnya, ia melamar berbagai pekerjaan lewat Facebook pada November 2023 silam. Dan yang pertama memberi jawaban dan menerimanya adalah sebuah usaha laundry kecil di Condongcatur, Sleman

Iklan

Tanpa pikir panjang, anak kedua dari empat bersaudara ini langsung mengambil pekerjaan itu. Gajinya, memang masih jauh di bawah UMR Jogja. Namun, setidaknya bisa menambal kebutuhan hidup dan membantu keluarganya.

Sejak awal kerja laundry, ia sudah berkeinginan untuk kembali menjajal UTBK edisi selanjutnya. Namun, sambil berjaga-jaga ia mendaftar kuliah akuntansi di Universitas Terbuka (UT) setelah mendapat rekomendasi dari seorang teman sesama pekerja. Biaya kuliah di UT pun ia tanggung sendiri.

Baca halaman selanjutnya…

Beratnya belajar sambil lemburan kerja, dilakukan demi bisa kuliah di PTN seperti adiknya

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 14 Mei 2024 oleh

Tags: kerja laundrylaundryunyupn jogjaUTBK
Hammam Izzuddin

Hammam Izzuddin

Reporter Mojok.co.

Artikel Terkait

UAD: Kampus Terbaik untuk “Mahasiswa Buangan” Seperti Saya MOJOK.CO
Esai

UNY Mengajarkan Kebebasan yang Gagal Saya Terjemahkan, sementara UAD Menyeret Saya Kembali ke Akal Sehat Menuju Kelulusan

16 Desember 2025
UNY Bikin Liar, Ketulusan Dosen UAD Bikin Saya Jadi Tertib MOJOK.CO
Esai

Pengalaman Saya Kuliah di 2 Kampus Terbaik Jogja: Menjadi Liar di UNY, Menikmati Kasih Sayang Dosen dan Menjadi Mahasiswa Tertib di UAD

8 Desember 2025
Kiper tim futsal putri UNY, Agma. MOJOK.CO
Liputan

Perjuangan Ibu Belikan Sepatu Futsal, Beri Saya Kegigihan di Bawah Mistar

13 November 2025
futsal uny.MOJOK.CO
Sosok

Aulia, Clutch Player UNY dari Bukit Pinus yang Tak Butuh Sorotan Untuk Bersinar

13 November 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Elang Jawa terbang bebas di Gunung Gede Pangrango, tapi masih berada dalam ancaman MOJOK.CO

Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

19 Desember 2025
Gedung Sarekat Islam, saksi sejarah dan merwah Semarang sebagai Kota Pergerakan MOJOK.CO

Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik

20 Desember 2025
Drama sepasang pekerja kabupaten (menikah sesama karyawan Indomaret): jarang ketemu karena beda shift, tak sempat bikin momongan MOJOK.CO

Menikah dengan Sesama Karyawan Indomaret: Tak Seperti Berumah Tangga Gara-gara Beda Shift Kerja, Ketemunya di Jalan Bukan di Ranjang

17 Desember 2025
Pulau Bawean Begitu Indah, tapi Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri MOJOK.CO

Pengalaman Saya Tinggal Selama 6 Bulan di Pulau Bawean: Pulau Indah yang Warganya Terpaksa Mandiri karena Menjadi Anak Tiri Negeri Sendiri

15 Desember 2025
Peringatan Hari Monyet Ekor Panjang Sedunia di Jogja. MOJOK.CO

Pilu di Balik Atraksi Topeng Monyet Ekor Panjang, Hari-hari Diburu, Disiksa, hingga Terancam Punah

15 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Video Terbaru

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025
Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

Ketakutan pada Ular yang Lebih Dulu Hadir daripada Pengetahuan

17 Desember 2025
Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

Undang-Undang Tanjung Tanah dan Jejak Keadilan di Sumatera Kuno pada Abad Peralihan

14 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.