Ketahanan yang wajib dipunya mahasiswa Jurusan Keperawatan
Selain harus menghadapi stigma soal laki-laki masuk Jurusan Keperawatan, Putra juga harus belajar lebih giat lagi. Seperti yang Putra sebut sebelumnya, karena ia berasal dari Jurusan IPS, ia harus memahami materi-materi kesehatan dari dasar.
“Kebanyakan temanku waktu kuliah di UM Surabaya sudah ada background medis di SMK Kesehatan, sedangkan saya hanya SMA itupun jurusan IPS. Jadi, saya perlu mengejar banyak sekali untuk menyaingi teman-teman saya,” kata Putra.
Di awal-awal kuliah, Putra mengaku belum terbiasa dengan bau alami manusia seperti kotoran, darah, hingga luka yang sudah membusuk. Namun akhirnya ia berhasil bertahan. Puncaknya saat menangani penyakit gangren semasa magang.
“Saya harus mencari cara untuk bertahan sambil menunjukkan pelayanan yang profesional dan excellent ke pasien tanpa menunjukkan rasa jijik,” kata Putra.
Lebih dari itu, Putra tak pernah menyesal masuk Jurusan Keperawatan. Justru dari sana, ia merasa berharga sebagai manusia. Apalagi, saat orang lain merasa terbantu atas kehadirannya.
Makna kata terima kasih bagi relawan
Kini, alumni Jurusan Keperawatan UM Surabaya tersebut sudah bekerja di salah satu rumah sakit swasta sembari aktif menjadi relawan di Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Surabaya. Putra bercerita, ada banyak kisah yang menyentuh hatinya.
Salah satunya, saat membantu korban kecelakaan di Jalan Mastrip, Surabaya. Korban merupakan seorang perempuan berusia 30 tahun. Saat itu, kata Putra, kondisinya cukup parah. Ada cedera di kepala sampai membuatnya lupa soal kronologi kecelakaan yang dialami.
Bahkan saat ditanya soal pertanyaan dasar seperti nama, alamat, dan nomor telepon keluarga, pasien tersebut sudah tak sanggup menjawab. Karena kondisinya membutuhkan tindakan segera, maka Putra langsung merujuknya ke salah satu rumah sakit di Surabaya.
Lima bulan kemudian, ia tak sengaja bertemu dengan perempuan tadi di sebuah konser. Mulanya Putra tak mengenali, tapi perempuan tadi tiba-tiba menyapa dan memperkenalkan diri. Ia lalu berterimakasih kepada Putra karena telah menolongnya.
“Saya jadi tersanjung, karena ada pasien yang saya tolong bahkan dengan luka yang parah, masih mengenali saya,” kata Putra.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Kepo, Kenapa Profesi Perawat Selalu Identik dengan Perempuan? atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












