“Banyak teman-temanku yang mau melamar ke perusahaan besar ternama dengan gaji tinggi itu harus ‘menjual’ skill lain yang berhubungan dengan akuntansi. Misalnya, data sains, artificial intelligence, atau mungkin yang berhubungan dengan sistem informasi,” ujar Sahrian.
Alasan itu juga yang membuat Sahrian memilih S2 untuk menunjang kariernya setelah lulus dari Unair. Sebab ilmu-ilmu di atas bisa menjadi nilai plus untuk perusahaan. Bayangkan saja, di era sekarang, pembukuan tak perlu dilakukan oleh anak Jurusan Akuntansi saja.
Namun, setidaknya anak Jurusan Akuntansi harus memiliki kemampuan lebih dengan melakukan pembukuan secara efisien dan efektif. Mereka juga perlu mempelajari teknologi untuk mempercepat proses audit.
“Jadi kami harus mengoptimalkan platform atau software terkait untuk bisa mempercepat proses audit, kayak gitu,” jelas Sahrian.
Jurusan Akuntansi lulusnya cepat
Selain kemampuan yang perlu ditingkatkan, mahasiswa Jurusan Akuntansi juga butuh mengasah skill sosialnya. Sahrian tak menampik jika mahasiswa Jurusan Akuntansi terutama di Unair memiliki ‘kesenjangan ekonomi’.
Meski sehari-hari ngomongin soal keuangan, tak semua mahasiswa di jurusan ini terbilang kaya. Ada saja mahasiswa seperti dirinya yang menggantungkan beasiswa Bidikmisi untuk kuliah. Oleh karena itu, sebagai “kaum mendang-mending”, Sahrian harus pintar bergaul dengan teman-teman yang ia anggap senasib seperjuangan.
“Aku juga pernah sempat ikut ngopi sama teman yang mungkin bisa dibilang kastanya kelas menengah ke atas. Nah, ngopinya mungkin sampai jam 02.00 pagi. Terus keluar bukan mau nyari makanan, tapi malah nyari tempat biliard,” kata Sahrian.
Kalau setiap hari menuruti gengsi seperti, Sahrian gelagapan juga. Apalagi, beasiswa Bidikmisinya juga sering telat cair. Oleh karena itu, alih-alih berteman dengan orang yang hedon, Sahrian memilih lingkungan yang sehat.
Setidaknya, bisa memaklumi jika memang keuangannya terbatas. Syukur-syukur lingkungan yang mendukungnya secara akademik. Sebab, kata dia, mahasiswa di Jurusan Akuntansi terkenal dengan lulus cepat.
“Di angkatanku itu banyak yang lulus cepat alias 3,5 tahun. Karena kami bisa lulus tanpa sempro. Jadi nggak ribet, langsung skripsi tanpa harus magang dulu. Bahkan ada semester pendek untuk memudahkan mahasiswa mengambil SKS,” kata Sahrian.
Penulis: Aisyah Amira Wakang
Editor: Muchamad Aly Reza
BACA JUGA: Dari Akuntansi Pindah Haluan Kuliah D3 Seni Kuliner Polimedia Jakarta, UKT Cuma Rp500 Ribu tapi Peluang Kerja Bergaji Besar, Nggak Cuma Belajar Masak Doang! atau liputan Mojok lainnya di rubrik Liputan.












